Udang dan petai ketemu tempoyak? Penasaran nggak? Kalau di Jawa, masakan kayak gini kurang familiar. Durian ya dimakan sebagai buah. Enak. Atau campuran minuman. Es dawet durian, nikmat dikala musim kemarai. Tempoyak, fermentasi durian dengan cita rasa asam.
Dulu, saya pernah mencoba tempoyak waktu masih merantau di Batam. Jujur, saya lupa rasa tempoyak. Tapi kalau diingat lagi, saya tidak menyukainya. Mungkin mencobanya hanya sekali. Harusnya saya mencoba beberapa kali supaya lidah bisa menerimanya. Tapi nggak mungkin saya bilang tidak enak. Karena rasa itu relatif, Enak bagiku belum tentu enak bagimu, dan sebaliknya.
Tempoyak udang petai, masakan khas Melayu. Harusnya ini enak sih. Masakan Melayu apa yang tidak sedap? Nggak ada kan.
Sejak tahun 2011, Tempoyak sudah dicatat oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) yang berasal dari provinsi Jambi, dengan nomor registrasi 2011001860. Sedangkan pada tahun 2019, Tempoyak dicatat kembali oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) dari Sumatera Selatan bersamaan dengan Tanjak.
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)