Bunganya ungu. Cantik. Terombang ambing di genangan banjir. Eceng gondok. Saya pungut. Akan saya bawa pulang. Saya menemukannya pagi ini ketka berjalan kaki melewati genangan air yang lumayan banyak. Semoga tidak terlarut dalam genangan indah bersamamu.
Beruntung saya bertemu rekan kerja. Jalan kaki bareng, foto-foto dulu dong. Dokumentasi itu wajib. Jangan lihat airnya, lihatlah awannya. Cerah. Menakjubkan. Indah.
Kemarin sore, hujan deras mengguyur rata kota Semarang. Beberapa tempat menggenang arinya. Yang jelas, akses menuju Eude Indonesia dipastikan airnya melimpah. Sengaja, motor saya titipkan mengantisipasi sore hari jika hujan deras kembali mengguyur Semarang. Sebenarnya ada satu pintu masuk lagi sih. Tapi kalau nanti sore hujan lagi, ya sama juga. Sudahlah, tak usah manja. Jalan kaki beberapa meter tidak terlalu melelahkan. Hanya agak parno ketika ada kantong kresek nyangkut di sandal. Panik dikit. Tapi nggak ngaruh bro.
![]() |
Terlihat tenang |
![]() |
Ternyata tegang |
Ekpresi bapaknya tegang dan khawatir motornya mogok. Saya kira dia tenang karena sudah terlatih, tenryata karena terpaksa. Kami, para pekerja sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini. Dinikmati saja dengan bahagia. Banjir setahun sekali, jajan dan belanjanya itu tiap hari. Mari menjalani hidup dengan bahagia dan memperbanyak syukur tanpa mengeluh.
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)