Seorang pria masuk ke ruangan kerjaku. Konsultan pajak. Begitu dia memasuki ruangan, seketika itu juga ruangan menjadi tercemar. Radiasi bau ketek menyebar tak terkendali. Aroma tajam menyelimuti ruangan. Awan berubah menjadi hitam, pekat, menakutkan. Guntur dan kilat saling menyambar. Suasana berubah, seketika menjadi tegang. #tiga kalimat yang terakhir rada berlebihan sih.
May day...may day... Anyone, Please help me!!!!!! I need to be evacuated soon. Hopeless, tetapi tetap berdoa.
Ke toilet, padahal nggak pengen pipis atau pup. Ke ruangan sebelah, NGUNGSI. Balik ke ruangan lagi, dan dia masih disana, tak bergeming. Ke ruang sebelah lagi. Pokoknya sebisa mungkin menghindari berada dalam satu ruangan dengannya. "Ah... hari yang indah". :(
Gila, tu ketek bau banget. Baunya membuatku gila. Baunya bisa membunuhku perlahan. Slowly but sure, I was gonna die. Ketika dia berlalu meninggalkan ruangan, ada perasaan lega, senang, gembira, bahagia dan terharu. Siksaan itu berakhir. Tunggu!!! Tetapi ruangan masih terkontaminasi. Hadehhhh (-_-") Perlu beberapa menit untuk menetralkan bau ruangan.
Thanks God, udah menyelamatkanku hari ini. Seperti ikan kecil yang kembali diceburkan ke kolam jernih setelah terkapar kekurangan oksigen. Tapi masih agak nggliyeng, sempoyongan.
Lagi-lagi masih ada orang yang nggak sadar kalau keteknya tu bau. Mungkin dia merasa kalau keteknya wangi, sewangi parfum made in Italia. Baca yang ini juga deh. Deodoran sekarang udah murah kan? Seratus ribu aja udah dapet berapa biji tu? #sigh
---
cek ketek dulu ah. :D masih wangi :D
Bisa aja postingannya...
ReplyDeletecara ceknya gimana tuh?
*angkat tangan...
coba cium ketek temen sebelah, udah bau atau belom? hehee...just kidding.
ReplyDeleteyg penting harus ttp wangi dimanapun dan kapanpun. :D