Pusing, mual, pengen muntah masih berasa hingga malam ini. Efek keracunan itu ternyata belum sepenuhnya hilang. Bukan keracunan makanan atau minuman, tapi keracunan bau ketek. Gila...bau banget tuh ketek.
Ceritanya hari ini menghadiri training UMKM di Unnes. Semua diawali dengan biasa saja. Enggak ada yang spesial.
Tragedi dimulai ketika dua orang perempuan menempati bangku kosong di deretan depanku. Ketika mereka berjalan mendekat, enggak ada perasaan aneh ataupun bad feeling sebelumnya. Tetapi pas mereka duduk, tiba-tiba udara menjadi tercemar. Yup, bau ketek salah satu perempuan itu sungguh membuatku menderita. Dua jam penuh aku berjuang untuk bertahan hidup. Mau pindah, kok ya bangkunya penuh. Ya Allah, ampuni dan bantulah hambaMu ini.
Masalah bau badan enggak bisa dianggap enteng dan sepele. Bau badan bisa memicu perpecahan dan peperangan karena mengganggu stabilitas dan keamanan nasional. Emm... nggak gitu juga kali. Tetapi yang pasti bau badan mengganggu kenyamanan orang-orang sekitarnya. Entah kenapa, beberapa orang tu nggak sadar kalo bau keteknya bikin eneg. Dan teman-teman sekitar merasa sungkan untuk kasih saran dan masukan, berpura-pura semua baik-baik saja meski dalam hati mengumpat. Anjr*t...ketek loe bau banget!!!!
Kembali ke mbak-mbak yang tadi. Emang sih dalam Islam, wanita nggak diperbolehkan memakai parfum dan wewangian jika keluar rumah. Namun hal ini nggak boleh dijadikan alasan buat seorang wanita muslimah untuk tampil dengan bau badan tidak sedap. Banyak cara bisa dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan bau badan. Cara yang paling efektif dengan memakai deodoran selain harus tetap menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dua kali sehari. Banyak varian yang ditawarkan produk deodoran, tinggal pilih aja yang sesuai dengan kepribadian dan kondisi masing-masing.
Kalau nggak mau pakai deodoran atau bedak ketek, masih banyak kok cara lain. Misalnya dengan minum jamu atau obat herbal. Mau bikin sendiri atau instan, lagi-lagi tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Daun sirih, kemangi, beluntas, udah terkenal bisa mengurangi efek tidak sedap bau badan. Cukur juga tuh bulu keteknya. Karena bakteri suka berkembang biak di tempat lembab seperti bulu ketek yang berkeringat. Hindari juga makanan yang memicu bau badan seperti bawang merah, putih, bombay. Bawang nggak hanya bikin bau mulut, tetapi juga memberi kontribusi pada bau badan juga.
Yang bikin aku heran, ni orang kan mahasiswa. Harusnya tu punya pengetahuan dan wawasan yang luas. Google juga udah sediain berjuta-juta tips ngilangin bau badan, dari yang gratis, murah, sampai yang mahal seperti botox dan operasi. Mbok sekali-sekali browsing to mbak mbak. Kasian kan yang ada di sekelilingnya. Harus menjadi "munafik" untuk tetap berada di sampingmu.
Sayang kan kalau ada yang bilang, ayu-ayu kok mambu to mbak...
Dan sebagai sahabat, seharusnya juga kasih saran jika emang peduli dan sayang. Enggak cuma biarin seorang sahabat terjebak dengan bau badan yang enggak dia sadari.
---
Jangan lupa pakai deodoran setelah mandi dan sebelum keluar rumah. Pakai parfum juga ya. Pokoknya jaga kebersihan tubuh deh.
Ceritanya hari ini menghadiri training UMKM di Unnes. Semua diawali dengan biasa saja. Enggak ada yang spesial.
Tragedi dimulai ketika dua orang perempuan menempati bangku kosong di deretan depanku. Ketika mereka berjalan mendekat, enggak ada perasaan aneh ataupun bad feeling sebelumnya. Tetapi pas mereka duduk, tiba-tiba udara menjadi tercemar. Yup, bau ketek salah satu perempuan itu sungguh membuatku menderita. Dua jam penuh aku berjuang untuk bertahan hidup. Mau pindah, kok ya bangkunya penuh. Ya Allah, ampuni dan bantulah hambaMu ini.
Masalah bau badan enggak bisa dianggap enteng dan sepele. Bau badan bisa memicu perpecahan dan peperangan karena mengganggu stabilitas dan keamanan nasional. Emm... nggak gitu juga kali. Tetapi yang pasti bau badan mengganggu kenyamanan orang-orang sekitarnya. Entah kenapa, beberapa orang tu nggak sadar kalo bau keteknya bikin eneg. Dan teman-teman sekitar merasa sungkan untuk kasih saran dan masukan, berpura-pura semua baik-baik saja meski dalam hati mengumpat. Anjr*t...ketek loe bau banget!!!!
Kembali ke mbak-mbak yang tadi. Emang sih dalam Islam, wanita nggak diperbolehkan memakai parfum dan wewangian jika keluar rumah. Namun hal ini nggak boleh dijadikan alasan buat seorang wanita muslimah untuk tampil dengan bau badan tidak sedap. Banyak cara bisa dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan bau badan. Cara yang paling efektif dengan memakai deodoran selain harus tetap menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dua kali sehari. Banyak varian yang ditawarkan produk deodoran, tinggal pilih aja yang sesuai dengan kepribadian dan kondisi masing-masing.
Kalau nggak mau pakai deodoran atau bedak ketek, masih banyak kok cara lain. Misalnya dengan minum jamu atau obat herbal. Mau bikin sendiri atau instan, lagi-lagi tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Daun sirih, kemangi, beluntas, udah terkenal bisa mengurangi efek tidak sedap bau badan. Cukur juga tuh bulu keteknya. Karena bakteri suka berkembang biak di tempat lembab seperti bulu ketek yang berkeringat. Hindari juga makanan yang memicu bau badan seperti bawang merah, putih, bombay. Bawang nggak hanya bikin bau mulut, tetapi juga memberi kontribusi pada bau badan juga.
Yang bikin aku heran, ni orang kan mahasiswa. Harusnya tu punya pengetahuan dan wawasan yang luas. Google juga udah sediain berjuta-juta tips ngilangin bau badan, dari yang gratis, murah, sampai yang mahal seperti botox dan operasi. Mbok sekali-sekali browsing to mbak mbak. Kasian kan yang ada di sekelilingnya. Harus menjadi "munafik" untuk tetap berada di sampingmu.
Sayang kan kalau ada yang bilang, ayu-ayu kok mambu to mbak...
Dan sebagai sahabat, seharusnya juga kasih saran jika emang peduli dan sayang. Enggak cuma biarin seorang sahabat terjebak dengan bau badan yang enggak dia sadari.
---
Jangan lupa pakai deodoran setelah mandi dan sebelum keluar rumah. Pakai parfum juga ya. Pokoknya jaga kebersihan tubuh deh.
good good good...
ReplyDeletehehheee...moga2 nggak ngalamin kejadian ini lagi.
ReplyDeleteGood point, though sometimes it's hard to arrive to definite conclusions
ReplyDelete2 orang mbak2 ?
ReplyDeletemuslim ya..jilbab gak ?
jangan2 itu kenalan saya di kantor. namanya cici sama muffi. cici pake kacamata. pendek2 gitu orangnya. muffi agak tinggi.
haha. mencurigakan nih. cuma nebak aja sih.
Hahahaaa... maaf mas, saya nggak kenal sama mbak-mbaknya. Wajahnya juga udah lupa :D
Delete