menubar

Feb 26, 2015

Happy Birthday Fio Sayang

24 Februari 2015
 
"Fiorenza yang cantik, selamat ulang tahun ya wuk. Semoga kamu selalu dalam lindungan Allah SWT, selalu diberkahi dan selalu mendapat pertolongan-Nya. Semoga kamu mejadi wanita solehah. Dan yang terpenting kamu menjadi berguna untuk orang-orang di sekitarmu dan agama"
 
Sore hari, saya mampir ke toko kue untuk membeli kue ulang tahun. Sengaja saya pasang lilin kecil-kecil agak banyak (bukan sesuai umur ^^,v), niatnya pengen bikin Fio gembira. Awalnya sih Fio suka banget niup lilin itu. Begitu padam, lilin dinyalakan lagi dan ditiup lagi. Begitu seterusnya hingga lilin habis dan lapisan coklat di kue meleleh. Tak apa, yang penting senang. Nah, ketika lilin habis, Fio mulai deh nangis minta lilin lagi. Hahahaaa.... iya, nanti kita beli lilin lagi yang banyak ya wuk. Nanti... tahun depan, insha Allah. Ibuk, bapak, mbahti, mbah kung, budhe, semua sayang Fio. Muachhh....
 
 

 
 

Feb 23, 2015

Received Postcard from Czech Republic - CZ 593152

21 Februari 2015
 
Tumben, kartu pos ini saya terima dengan tangan sendiri. Kartu pos tiba di hari Sabtu, dan saya libur kerja. Wow banget, Czech Republic. Jauh kan ya?
 
Republik Ceko (Cekia; bahasa Ceko: Česká republika, Česko) adalah sebuah negara di Eropa Tengah yang terbentuk setelah bubarnya negara Cekoslowakia. Negara ini berbatasan dengan Jerman di sebelah barat dan utara, dengan Polandia di sebelah utara, dengan Slowakia di sebelah tenggara dan dengan Austria di sebelah selatan. (sumber)

Tentang Staromestska, sepertinya bagus. Oh...I wish I could touch the real snow and do skiing. Dingin, salju, putih, Eropa, ski, travelling.... betapa menyenangkan.


 

Feb 12, 2015

Berani Menggambar - Kreatips! 026-028

 
 
 
 
 

 

 
 

Received Postcard from China - CN 1527416

 
 
11 Feb 2015
 
Senang sekali rasanya dapat kartu pos lagi. Kali ini datang dari China. Negeri dengan kebudayaan ribuan tahun dan masih tetap terjaga hingga kini. Pengirimnya bilang kalau dia pernah bekerja di Tangerang, Indonesia. Jadi mungkin Indonesia sudah nggak asing lagi. Di belakang kartu pos ada nama gambar depannya : Wuhou Memorial Temple of Nanyang. Lets find out....
 
Located at Wolonggang, Nanyang City, the Wuhou Temple is a place where Zhuge Liang once lived and tilled. Inside the temple, there is a lifelike image of Zhuge Kongming with elegant expression, wearing a feather fan and a scarf of black silk ribbon. (sumber)
Trus siapa sih Zhuge Liang? Mari kita browse lagi...
Zhuge Liang (181-234) was an outstanding statesman and strategist in the Three Kingdoms Period in the history of China. He was born in a family of an official in Langya, Shandong Province. Due to his father’s death, he was supported by nobody and then moved to the countryside in Nanyang. There, he made a living by cultivation and reading.
It was a time when various political forces were fighting with one another to rule the whole country in ancient China during Zhuge Liang’s life. Among all those political leaders, Liu Bei, who claimed himself to be the descendent of the loyal family of Han, advocating “Revitalize the Han Dynasty”, was enlisting capable men and fighting against Cao Cao, Sun Quan and other political forces to rule the country. He came in person to Zhuge Liang’s reclusive place several times to consult Zhu the strategy to win, which was the famous “Three visits to the thatched cottage”. Touched by Liu’s good faith and courtesy to the wise, he proposed his suggestions to Liu at Longzhong and accepted Liu’s invitation to assist him. After the Three-Kingdom Situation was formed, Zhuge Liang was appointed the prime minister of Shu and exercised the military and political power. He dedicated himself to the cause to conquer the country until he passed away on the way to fight against Wei.
Zhuge Liang is a brilliant genius with great strategy and wisdom. Taking Wu as his alliance, he won the War of Chibi over Cao Cao, thus damaging the latter’s ambition of beating Wu first and Shu secondly. The winning changed thoroughly the situation of power gap and formed the confronting situation of the three kingdoms. He repaid his master for understanding with undisputable loyalty all through his life. Besides loyalty, his wisdom, capacity and strategy to rule Shu accorded with the Confucius’s ideal way of being a subject. So Zhuge Liang became a famous subject with joint praise by officials and common people in the Chinese history.
His special charm in the Chinese people’s mind also originated from The Romance of Three Kingdoms, a wide-spread historical novel. In this novel which was written in the early years of the Ming Dynasty, Zhuge Liang could do astronomical observation, predict the future as exactly as a deity and worked with loyalty for his master. Afterwards, many kinds of local drama took his image in the novel as a basis and described his wisdom more vividly. Thus, Zhuge’s godly wisdom has been spreading until today. (sumber)
Oke, segitu dulu ceritanya. Semoga suatu hari nanti bisa kesana, melihat langsung tempat itu.

Feb 11, 2015

Received Postcard from Finland - FI 2307822

09 Feb 2015
 
 
Hurrayyy, dapat kartu pos lagi. Kali ini datang dari Laura asal Finland. Dia bilang tinggal di Ulvila, sebuah kota tua yang berumur 650 tahun. Mari kita cari tau tentang Ulvila.
 
Dari Wikipedia : Ulvila (Ulvsby dalam bahasa Swedia) ialah kotamadya di Finlandia. Merupakan salah satu dari 6 kota abad pertengahan di Finlandia. Kedudukannya sebagai kota diambil alih Pori pada abad ke-16.
Terletak di provinsi Finlandia Barat dan bagian dari kawasan Satakunta. Kotamadya ini berpenduduk 12.278 (2003) dan meliputi wilayah seluas 139,16 km². Darinya 1,22 km² berupa perairan. Kepadatan penduduknya 89,0 jiwa per km².
 
Terima kasih ya kartu nya. Meski libur telah usai, hope your day always wonderful.

Feb 5, 2015

Kudus - Semarang, Cuma Sejengkal

Kudus itu nggak ada sejengkal dari Semarang. Kalau liatnya di peta ya. Heheheee... Naik motor juga cuma sejam. Beneran sejam aja. Kan jalannya lurus dan bagus. Bisa ngebut. Gitu sih kira-kira sebelum berangkat ke nikahan teman.
 
Oke, cusss kita berangkat naik motor saja. Nggak perlu naik bus atau rental mobil.
 
Oh, ternyata...
 
Naik motor ke Kudus itu capek bingit. Faktor usia juga sih. Dan lagi, saya udah lamaaaaaaaaaaaa sekali nggak touring bareng temen-temen seperti dulu.
 
Nggak papa lah, lain kali nggak usah di ulang lagi. Kalau ada perlu ke Kudus naik mobil saja, entah mobil siapa. Yang penting jangan naik motor. Udah gitu aja sih.
 
Tapi biar capek, mampir dulu ke Menara Kudus. Saya kan belum pernah poto-poto di sana. Boleh kan ya narsis dikit. Beneran dikit kok.