menubar

Dec 29, 2014

Postcard ID 120632 - Received by Allakiz

Alhamdulillah kartu pos pertama saya setelah join postcrossing sampai juga. 36 hari travelling, akhirnya diterima dengan selamat.

Yaaaayyyyyy.......
 

 

Dec 22, 2014

Taman Depan Virgin, Alternatif Hiburan Murah

Dari hari Senin hingga Jumat, Fio di rumah saja bersama mbah kung dan mbah uti. Meskipun ada banyak mainan, tapi tetap saja bisa bosen bukan. Nah, hari Minggu jatah emaknya Fio yang ngajak keluar rumah. Taman di depan toko roti Virgin Tlogosari bisa dijadikan alternatif ketika isi dompet menipis. Ada apa saja disana? Ada lapangan. Bisa jadi lapangan voli, lapangan bulu tangkis, sepakbola pun boleh. Ada area bermain dan permainan anak seperti ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, dan beberapa lainnya. Dan ada buanyak pedagang, dari pedagang makanan kelas berat, makanan kelas ringan, mainan, balon, dan masih banyak lagi. Pilih saja salah satu atau salah dua: soto, nasi goreng, mie rebus, mie goreng, bubur ayam, batagor, siomay, tempura, sate ayam, sosis bakar, dan aneka minuman.
 
Agenda Fiorenza ketika mengunjungi Taman Virgin:
  1. Makan Soto
    Soto itu makanan favorit Fio. Soto ayam ataupun soto daging, semua suka. Tiap hari makan dengan menu soto pun sepertinya nggak masalah, hanya emaknya saja yang nggak ngasih tiap hari. Nah, kalau ke Taman Virgin selalu minta maem soto. Oke, sesekali nggak papa. Meskipun jajan gitu kan kurang baik ya, dari segi bahan, bumbu, higienitas dan lain-lain. Homemade itu lebih terjaga. Oiya, satu mangkok soto plus sate telur puyuh satu plus air minum kemasan gelas sekitar sepuluh ribuan masih dapat kembalian.
  2. Naik delman
    Yang ini Fio paling demen. Di rumah saja, kalau lagi maen, emak atau bapaknya dijadiin kuda. Tuplak...tuplak...tuplak... Satu kali putaran hanya sepuluh ribu saja. Kalau yang di pasar kaget stadion tarifnya lima belas ribu. Lebih murah di Taman Virgin bukan? Rutenya sampai jembatan dua, muter.
  3. Naik Kereta
    Yang ini kadang Fio suka, kadang juga nggak mau. Tarifnya tujuh ribu rupiah per dua orang dewasa dalam satu bangku. Kalau sendirian dikenakan lima ribu rupiah. Balita gratis sih. Tapi kan nggak mungkin balita naik sendirian tanpa diawasi orang dewasa. Murah juga kan? Rutenya hanya sampai jembatan satu trus muter.
  4. Naik Odong-odong
    Nah, kalau odong-odong lebih murah lagi. Hanya dua ribu rupiah per tiga lagu. Tapi Fio mana cukup kalau cuma tiga lagu. Biasanya Fio mau turun setelah lima lagu. Jadi tarifnya empat ribu saja.

  5. Beli Balon
    Kalau yang ini sebenernya agak sayang juga sih. Balon seharga sepuluh ribu rupiah bertahan nggak lebih dari seminggu. Kempes dan tidak bisa di isi ulang pakai nafas emaknya. Mending beli mainan yang lain aja deh. Beruntunglah nak, engkau punya emak ngirit.
Nggak sampai lima puluh ribu bisa bikin Fio terhibur. Ini alternatif hiburan balita yang murah meriah. Untuk balita lho ya... Ba...li...ta.... Saya tidak merekomendasikan buat pria dan wanita dewasa :D

Ini saya kasih bonus gambar pantat kuda. Dari belakang saja sudah keliatan seksi .... ^_^v
 

Dec 16, 2014

Menengadah dan Menunduk, Bermimpi dan Bersyukur

Melihat mobil mewah, siapa sih yang nggak ingin memilikinya? Saya termasuk. Namun, ketika melihat seorang naik sepeda, saya bersyukur masih bisa naik motor. Sepedanya bukan sepeda yang mihil-mihil itu lho ya. Manusia boleh melihat ke atas, namun jangan lupa pula menunduk ke bawah agar tetap bermimpi dan berharap dalam naungan syukur.
 
Semoga kita senantiasa termasuk golongan manusia yang bersyukur.

 
 
Ayo bekerja lebih keras dan berdoa lebih banyak.
 
 

Love is Unfair, Sometimes


"Hidup itu memang kejam nak. And, sometimes, love is unfair."

Seperti pat kay bilang, cinta itu deritanya tiada pernah berakhir. Nggak ada habisnya ya ngomongin cinta. Apalagi derita karena cinta. Jujur, saya juga sudah mengalami yang namanya patah hati. Sedih memang, berasa dunia hampir runtuh. Waktu itu sih. Kalau sekarang ya cuma senyum-senyum aja mengingatnya. Kok bisa sih segitunya.

Itu kan yang sudah jadian ya. Nah, kalau kamu (iya kamu) yang belum sempat mengatakan namun keduluan orang lain? Saya hanya akan berkata "Sungguh malang nasibmu nak". Cinta bertepuk sebelah tangan itu lebih menyakitkan. Akan banyak penyesalan dan pengandaian.
 
"Seandainya dulu ku ungkapkan cinta ini. Seandainya aku jadi bagian hidupmu. Seandainya.... Seandainya.... Seandainya...." Terlalu banyak berandai-andai.
 
Nggak akan ada pengandaian kalau kamu mengungkapkan rasa itu. Ditolak? Ya tinggal putar haluan, move on and let it go. Seenggaknya sudah dicoba bukan? Jadinya nggak penasaran.
 
Marah sama keadaan? Marah sama orang-orang sekitar yang terkesan nggak peduli? Marah sama Tuhan? Hey... ini pilihanmu sendiri. Dewasa dikit dong.
 
Sudah-sudah, lupakan yang sudah terjadi. Buang rasa itu jauh-jauh. Benahi diri. Bersiap cari pengganti. Anggap saja sebagai proses pendewasaan diri.
 
 
Jari yang jadi model foto punya pemilik blog ini. Iya, saya. :D
 
 
 
Dan tulisan ini untuk para pecinta bertepuk sebelah tangan yang ditinggal nikah, sakitnya tuh disini, di sini, di sini....