Showing posts with label anugrah. Show all posts
Showing posts with label anugrah. Show all posts

Jul 16, 2019

[PhonePhotography] Langit Kaligawe Sore Itu

Terkadang mendongak ke atas itu perlu. Bukan untuk menyombongkan diri, tapi untuk mensyukuri ciptaan Allah yang ada di langit. 

Sore itu, matahari terbenam di langit Kaligawe menampilkan semburat sinarnya yang indah menerobos awan. Alhamdulillah mengambil rute Terboyo Timur - Kaligawe - Genuk Indah - Tlogosari - rumah. Bukan rute biasanya Jalan Woltermonginsidi.


Oct 3, 2018

Alhamdulillah - Terimakasih Pohon Kersen


Ada yang tau buah kersen atau talok? Kalau saya sih menyebutnya kresen bukan kersen. Buahnya merah kecil manis. Tapi agak aneh rasanya, menurut saya pribadi. Kalau masa kecilnya suka "mbolang" pastinya pernah ngerasain buah ini. Pohonnya gampang banget tumbuh. Buahnya banyak.

Nah, di depan rumah saya banyak banget pohon ini. Ada dua yang berukuran lumayan besar. Rencananya sih mau ditebang, tapi lagi nyari orang buat nebang. Jumat siang, ada suara agak kenceng dari depan rumah. Ternyata dua pohon yang mau ditebang itu sudah rubuh. Mungkinkah mereka mendengar? ^_^


Lumayan ya enggak ngeluarin uang buat bayar penebang pohon. Hemat. Yang membuat lebih bersyukur, kedua pohon itu roboh mengarah ke kebun yang hanya berisi semak belukar. Pandai sekali pohon-pohon itu. Bayangkan kalau menimpa rumah. Enggak kebayang cedera penghuni rumah dan biaya perbaikan rumah. Alhamdulillah ya Allah. Terimakasih Engkau masih melindungi kami. Orang tua dan anak-anak saya. Alhamdulillah.

Ternyata banyak loh manfaat dari buah kersen ini. Kecil buahnya, besar manfaatnya. Coba deh browsing. Ini saya kutip dari manfaat[dot]co[dot]id

  1. Mengobati asam urat
  2. Menyembuhkan diabetes
  3. Meredakan gejala flu
  4. Mengatasi kejang atau kaku di bagian saluran pencernaan akibat gastritis dan diare
  5. Sebagai antibakteri atau antiseptic
  6. Menurunkan tekanan darah tinggi
  7. Menurunkan kadar kolesterol dalam darah
  8. Mengatasi infeksi
  9. Anti-tumor
  10. Meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak  mudah sakit
  11. Meredakan sakit kepala
  12. Pembunuh mikroba
  13. Kandungan air pada buah kersen dapat mengembalikan kelembaban alami kulit sehingga kulit akan terus terlihat segar
  14. Mencegah dan menyembuhkan batuk
  15. Mengatasi radang
Rezeki itu tidak hanya berupa uang. Pohon kersen yang "pengertian" pun merupakan rezeki ^_^

Sep 13, 2018

Today's Quote : Mensyukuri Hari Ini

Biasanya jam pulang kerja, langsung ke parkiran motor setelah melakukan absensi. Cuss... pulang. Agak ngebut kadang. Namun, kemarin, entah kenapa mata menangkap sesuatu yang wow. Alhamdulillah. Cahaya matahari bersinar begitu indah diantara kumpulan awan sore. Menyemburat. Pokok'e apik wes. Tenan. Langsung saja mengeluarkan henpon untuk mengabadikannya. Iya, saya tahu pasti akan lebih indah jika menggunakan kamera DSLR dengan lensa puluhan juta itu. Alhamdulillah masih punya henpon bagus.


Dengan bantuan snapseed dan pengetahuan editing yang pas-pasan. Bapak security dan satu penjemput sengaja saya tutup dengan quote bijak ^^,

Semoga saya menjadi hamba yang selalu bersyukur atas nikmat Allah yang tidak terhitung banyaknya.

Jul 10, 2015

Coretan Suka Suka #2, I Luv You Full Mak

Ibuk, emak, mamak, mom, mama, mami, umi, simbok, biyung, apapun panggilannya. Lop you pull...
 
Ibuku sayang, thank you for your unconditional love. Thank you for always being there for me. Thank you for coloring my life with joy and happines.
 

Sep 9, 2013

Kilas Balik Proses Kelahiran Fio

Beberapa hari yang lalu ada bertanya “Melahirkan sakit nggak sih mbak?”. Hmmm... bagaimana menjawabnya. Kalau saya jawab sakit, ntar dia takut. Kalau dijawab enggak sakit, saya bohong dong. Rasa melahirkan itu rrruaarrr biasaaaa, cetar membahana deh.

Sabtu 23 Februari pukul 02.00 dini hari, perut sudah mulai mules-mules. Frekuensinya belum seberapa tapi cukup membuat nggak bisa tidur. Akhirnya bangunin suami buat ke Rumah bersalinnya. Setelah diperiksa, ternyata belum ada pembukaan. Saya baru tau, dicek ada tidaknya pembukaan ternyata sakit juga.

Pagi hari, suami tetap berangka kerja. Hanya saja dia berpesan untuk selalu kasih kabar. Kira-kira pukul 10.00 pagi keluar bercak berwarna merah jambu, lumayan banyak sih. Ibu mengantar saya untuk periksa lagi. Ternyata belum juga ada pembukaan. Mulesnya sih tetep. Meskipun masih datang dan pergi begitu saja.

Pukul 11.00, mulesnya sudah berasa banget tapi pas diperiksa masih pembukaan satu. Astagfirullah, sakit minta ampun. Lama bener proses bukaannya. Saya hanya berbaring di ruang bersalin, menahan sakit tapi masih bisa sms-an loh. Sahabat saya yang sudah pernah melahirkan hanya bilang “selama masih bisa senyum apalagi tertawa, berarti lahirnya masih lama, kalau udah nggak bisa senyum, nah itu saatnya tiba”. Ah, masak iya sih, pikir saya. Siang sampai sore itu rasanya lamaaaaaaaa banget. Sudah tidak ada selera makan dan selera apapun. Yang ada di hati hanya, semoga Allah membantu saya, lahirnya normal, lancar, ibu dan bayi sehat semua.

Hari itu, suami pulang kerja lebih cepat, hanya bekerja setengah hari saja. Ya iya lah, kan istrinya mau melahirkan. Sekitar pukul 18.00, maghrib tiba, mulesnya makin sering. Namun hasil pemeriksaan masih pembukaan empat. Aihhh... lama sekali. Mungkin karena saya kurang berolahraga dan memang saya tidak tahan sakit. Tapi masih bisa senyum membaca sms teman.

Pukul 21.00 pembukaan bertambah menjadi enam. Ditanya sakitnya, wow... menakjubkan. Sejak maghrib hingga saat melahirkan, suami dan ibu bergantian mengelus pinggang untuk mengurangi rasa sakit. Sempat saya meminta Allah untuk melepas pinggang ini sementara, setelah nggak sakit boleh dipasang lagi. :P Permintaan yang aneh. Saya mulai tidak mau membalas sms, males ngobrol. Yang keluar dari mulut hanya “Bu, sakit”. Ibu menyarankan untuk istighfar lebih banyak. Terus, terus dan terus istighfar.

Tepat tengah malam pukul 00.00 frekuensi sakit sudah teratur dan sering. Sepertinya ada yang mendorong ingin keluar dari rahim, rasanya seperti mau buang air tapi nggak bisa ditahan. Saat bu bidan kembali memeriksa, dia berkata “sudah saatnya”, dan sang asisten menyiapkan segala keperluan. Tiga kali ngeden, bayi kami lahir. Tangisannya cetar membahana badai banget. Ada rasa tidak percaya kalau saya sudah melahirkan. Bahagia banget. Alhamdulillah semuanya normal dan sehat. Bayi kami lahir pukul 00.15 hari Minggu 24 Februari 2013. Seketika itu juga sakitnya hilang. Ajaib ya. Tapi perjuangan belum selesai, bidan masih harus mengeluarkan ari-ari dan menjahit “jalan keluar” bayi. Nah, bagian jahit menjahitnya agak serem juga. Meskipun di bius, tetap saja ada rasa sakitnya. Namun, rasa sakit itu sebanding dengan kebahagiaan yang saya rasakan. Jumlah jahitan? Pokoknya banyak. Total sakit yang saya rasakan itu 22 jam lamanya :D . Proses IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dilakukan segera setelah bayi di bersihkan, di ruangan bersalin itu juga.

Setelah proses yang panjang, saya dipindahkan ke kamar perawatan. Pertama yang saya tanyakan ke ibu ketika si kecil diletakkan di sebelah saya “Bu, dia punya anus?”. Hal itu yang sering ada di benak saya sejak pertama kali hamil. Mungkin efek kebanyakan liat berita di TV. Semua kekhawatiran saya hilang mengetahui bayi kami normal dan sehat. Alasan saya memilih melahirkan di bidan (bukan Rumah Sakit), saya takut bayi tertukar atau di ambil suster abal-abal. Agak sedikit parno karena ketika hamil, dua atau tiga kali saya lihat berita bayi hilang di Rumah Sakit. Saya tidak berani membayangkan jika itu menimpa saya. Tidakkkkkkkkkkkkkkkkkk....

Saya jadi makin sayang sama ibu setelah merasakan sakitnya melahirkan. Dulu sayang juga sih, tapi sekarang bertambah banyak. Terimakasih bu, sudah membawa saya ke dunia dan melimpahi kasih sayang tak terhingga. Terimakasih nak, sudah menambah kebahagiaan dan memberi semangat. Terimakasih juga untuk semua keluarga, teman dan sahabat yang sudah memberikan doanya.


Punya anak lagi? Nanti dulu deh. Mungkin tiga, empat atau lima tahun lagi.

Aug 28, 2013

Saya [Bangga] Pejuang ASI

Menurut saya, ASI itu penting banget untuk bayi. ASI diciptakan pas untuk bayi. Maka beruntunglah para ibu yang dikaruniai ASI. Ibu-ibu yang punya bayi tentu saja :D . Tetapi tidak semua ibu menyusui itu mau menyusui bayinya. Saya kaget ketika seseorang berkata “Menyusui itu membuang waktu.” Hah...? Yang bener aja? Kedua alis terangkat dan bibir menganga lebar sampai-sampai dua puluh tujuh lalat nangkring tanpa disadari. Nggak sih, bagian lalat itu terlalu didramatisir. Apapun alasannya, saya teramat tidak setuju. Sesibuk apapun, menyusui itu prioritas. Toh, pekerjaan rumah yang lain bisa menunggu untuk diselesaikan nanti. Kalaupun benar, menyususi itu membuang waktu, saya rela “membuang waktu” untuk Fio. Agak egois juga sih ketika saya harus berkerja dan Fio harus minum ASI bari botol. Tapi itu semua juga demi masa depan Fio juga. ASI perah masih lebih baik dari susu formula.

Setiap hari, di tempat kerja, saya selalu meluangkan waktu untuk memerah ASI. Setiap hari pula, saya membawa cooler bag lengkap dengan breast pump, botol ASI dan es batunya. Ribet ya? Saya nggak merasa tuh. Saya menikmatinya. Saya menikmati setiap detik menjadi seorang ibu. ASI saya memang tidak terlalu melimpah tapi mencukupi kebutuhan Fio. ASI perah masih lebih baik dari susu formula.

Saya tau, ada satu atau dua atau beberapa orang berpikir “Ribet amat merah ASI, kasih sufor aja beres.” Hey, saya saja nggak merasa ribet, kenapa sampean yang ribet ngurusin orang. :D Terserah sih orang mau berpikir dan berpendapat apapun, yang penting saya berjuang untuk Fio. Pemerintah saja menggalakkan pemberian ASI eksklusif hingga enam bulan. Hanya ASI saja. Tentu saja ASI perah masih lebih baik dari susu formula.

Alasan ASI eksklusif salah satunya “ekonomis”. Uang beberapa ratus ribu untuk pengeluaran susu formula dalam waktu satu bulan bisa saya alokasikan untuk kebutuhan lain. Dan pengeluaran susu formula itu berkelanjutan. Sedangkan jika membeli cooler bag dan breast pump, meskipun biayanya juga beberapa ratus ribu, tidak habis dalam waktu satu bulan. Garansinya saja satu tahun. Berarti estimasi umur alatnya juga satu tahun. Lebih hemat bukan. Allah sudah memberikan anugerah, kenapa tidak kita syukuri?

Soal kandungan gizi. Ah, jangan ditanya. Jelas ASI itu juaranya.
 
 

Tulisan ibu menyusui yang juga sekaligus ibu pekerja yang suatu hari nanti ingin jadi ibu rumah tangga sepenuhnya.


Apr 28, 2013

Fiorenza, We love U. Muach Muach...


Hehehee...akhirnya saya kembali update blog.

Fiorenza Adonia Callysta. Usianya sudah 2 bulan lebih 4 hari. Lahir pada tanggal 24 Februari 2013, maju 2 minggu dari prediksi dokter. Setiap hari memandangnya, menciumnya, memeluknya, tak pernah terlintas rasa bosan. Justru rasa sayang dan cinta yang kian membesar.


Tepat pukul 00.15 WIB, suara tangisan pecah di ruang bersalin. Seorang bayi perempuan lahir dari rahim saya. Iya, putri pertama kami lahir dengan sehat, normal dan selamat. Ketika pertama kali melihatnya ada rasa senang, bahagia dan bersyukur.

Arti dari nama yang diberikan adalah bunga dengan kecantikan luar biasa. Semoga kelak menjadi wanita cantik lahir dan batin serta solehah. Dan semoga kecantikannya membawa berkah bagi banyak orang.

Lahir dengan berat badan hanya 2,6 kg dan panjang 48 cm. Sekarang beratnya sudah 4,8 kg dan panjangnya 58 cm. Saya memberinya hanya ASI mumpung masih di rumah dan belum bekerja lagi. Daya tahan tubuhnya juga bagus. Disaat semua yang ada di rumah terkena flu berminggu-minggu, Fio hanya pilek beberapa hari. ASI itu keren yak. :D

Itulah kenapa saya vakum update blog ini hampir tiga bulan. Hari-hari saya nikmati bersamanya. Seru melihat perkembangannya. Sekarang sudah mulai "berkicau" dan memberi respon jika diajak berbicara. Rumah jadi rame. Fio, terimkasih ya nak sudah hadir dalam hidup kami. Semoga kami (bapak dan ibuk) bisa merawat, mendidik dan mendampingimu hingga dewasa nanti. We love you dear.




Nov 15, 2012

Selamat Tambah Tua

:D Selamat tambah tua... Iya, ucapan itu yang banyak saya dapatkan hari ini. Huhuhuuuu... saya memang bertambah tua. Hari ini saya tepat berumur 28 tahun. Udah tua yak. 

Ulang tahun saya kali ini bertepatan dengan tahun baru hijriah 1434. Semoga semangat tahun baru juga memberi semangat untuk lebih mensyukuri hidup. Ulang tahun saya ke 27 bertepatan dengan hari pernikahan. Sedangkan ulang tahun ke 28 tahun ini bertepatan dengan 7 bulan kehamilan saya. Seneng deh. :D

Harapan saya semoga senantiasa diberikan keberkahan, kesehatan, keselamatan, kebahagiaan dan kelancaran rezeki. Semoga saya juga bisa menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anak. Aamiin aamiin aamiin.

Terimakasih untuk semua ucapan dan doanya baik langsung, telepon, sms ataupun ucapan di fb. Semoga sukses untuk kalian semuanya.

Selamat ulang tahun buat saya dan untuk teman-teman yang berulang tahun hari ini, 15 November. Dan selamat tahun baru 1434 Hijriah. Semoga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin.

Jul 25, 2012

Kado Indah di Bulan July

Membahagiakan sekaligus mengharukan. Akhirnya Allah memberikanmu di bulan ke enam pernikahan. Seorang janin kini mulai tumbuh dalam rahim saya. Senang sih, tapi jadi harus lebih extra hati-hati. Dulu, saya tipe orang yang gedebugan,pencilakan sana-sini, kini harus bisa meredam diri. Tenang.

Saya pikir, hamil akan sangat "merepotkan" dimana setiap hari mengalami morning sick atau lebih parahnya nggak doyan makan. Kan banyak tuh, teman-teman yang gitu. Alhamdulillah, dede baik hati. Emaknya nggak dibikin repot dengan acara mual-mual, muntah-muntah maupun nggak nafsu makan. Emaknya tetep bisa bekerja, tetep bisa beraktifitas seperti biasa. Hanya saja nafsu makannya sedikit bertambah. Nggak ding, bukan sedikit tapi banyak. :D

Memasuki bulan Ramadhan, dede juga baik baget. Emaknya masih bisa menjalankan puasa dengan lancar. Ya walapun kadang-kadang dede rewel juga, tapi di elus-elus sebentar juga udah tenang. 

"Adik pinter. Semoga jadi anak soleh/solehah ya nak".

Nov 23, 2010

What a Bad Day

Pagi hari sih seperti biasa berangkat kerja pukul setengah sembilan. Dari rumah emang udah ada niat mampir bentar ke Kantor Pos buat bayar pajak. Setelah antri, hla kok sistem pajak error. Hufth…. Ya sudahlah.

Sampai kantor, seperti biasa cek email dulu. Trus langsung cabut ke Kantor Pajak buat bayar dan sekalian lapor. Antri panjang bener, padahal udah tanggal tua. Pas udah tiba giliran hla kok di tolak. Katanya harus carbonized. SSP tu kan rangkap 4, nah yang belakangnya nggak boleh di print satu-satu. Harus pake karbon. Kan aku nggak tau, biasanya bayar di kantor pos juga oke-oke wae. 

Nggak mungkin nunggu besok, soalnya ini minggu terakhirku di kantor. Semua dokumen harus udah beres. Di sebelah kantor pajak kan ada Bank BRI, kucoba ah, mana tau bisa bayar di situ. Oalah, ternyata hanya bisa di kantor BRI pusat dan di BRI Kas. Kantor BRI pusat? Yang di Jalan Patimura itu? Jauh amirrr….. Dan dikasih taulah BRI Kas Karang rejo (belakang PLN). Kata petugas bank itu bisa. Meluncurlah diriku di tempat itu. And guess what??? Nggak bisa juga, disarankan ke BRI Pusat. Hmm…tidak terima kasih. Kalau ada mobil kantor mending, lha ini bawa motor sendiri ogh. Panasssssssss dan jauh!!!

Eh…maju dikit kan ada kantor pos to. Coba ah, mudah-mudahan nggak error lagi. Nah, pas keluar dari parkiran BRI, high heelnya bikin ulah, dan terjatuhlah aku bersama sastroku tersayang. Sastro enggak lecet kok. Masih mulus. Sedangkan aku, lumayan, terkilir dikit di kaki kanan. Dan yang pasti malu sama security-nya.  Kok bisa sih jatuh, wong nggak ada yang nabrak.

*Lempar high heel ke siapa aja. Benciiiiih

Dengan kaki masih berasa sakit, paksain deh ke kantor pos, jaraknya cuman 100 meteran. Sampai di kantor pos, tetap berdoa dan harap-harap cemas. Semoga bisa ya Allah. Dan…Alhamdulillah lancar, nggak trouble lagi. Bayar udah selesai, dan saatnya kembali ke kantor pajak buat lapor. Antrinya sih cuma nungguin satu orang, tapi kok ya lamaaaaaaaaa banget.

Actually, it’s not really a bad day. Aku pernah mengalami yang lebih buruk dari ini. Dan aku masih hidup sampai detik ini. Terimakasih ya Allah buat semua anugerah dan cobaan yang Engkau berikan. Semoga danie selalu bersyukur dan tabah.

 

Oct 29, 2010

Little Angel


Tanggal 26 Oktober 2010 telah lahir seorang gadis mungil ke dunia ini. Meskipun masih 7 bulan di dalam kandungan, sepertinya ia nggak sabar untuk melihat dunia. Dan keluarlah dia tanpa bantuan operasi ceasar.





Lahir dengan berat 2,5 Kg, lumayan besar untuk usia kehamilan 7 bulan. Dokter memperkirakan jika dia lahir tepat waktu alias 9 bulan, kemungkinan beratnya mencapai 4 Kg. Wow, she's not gonna be "little angel", maybe big cute angel. Alhamdulillah semuanya sehat.

Malemnya, ari-ari si bayi di bawa pulang dan rencananya akan dikubur di depan rumah. Karena hujan lebat, penguburan baru terlaksana sekitar pukul sepuluh malam.


Menurut mitos, jika menginginkan kelak si bayi jadi apa, maka masukkanlah benda-benda yang melambangkan sesuatu itu. Misalnya gini, jika orang tua menginginkan anaknya kelak pinter cari uang, maka masukkanlah uang bersama ari-ari bayinya. Sepertinya mitos ini berlaku untuk profesi lainnya.

Aku sempet kepikiran, semoga dia jadi seorang programmer atau mungkin bisa ngalahin Pakde Bill Gates itu, pengennya sih masukkin notebook atau PC beserta driver beberapa program, tapi kok ya nggak tega. Sumpah, beneran nggak tega (lebih halus dari kata "eman-eman"). Ntar aku bikin tugas kuliah, maen game, internetan, bahkan update blog pake apa ya? Hmm...nggak jadi deh.

Trus berharap juga dia menjadi dokter. Berpikir...apa yang seharusnya kumasukkan? Stetoskop? Nggak mungkin dong. Kalo replikanya atau maenannya, nggak ada persiapan karena dia lahir nggak sesuai jadwal. (Dek, kalo mau lahir mbok ya sms dulu). Trus mau tak masukkin obat, ntar bukannya jadi dokter malah jadi "pengedar obat terlarang". Huwaaaaaaa... bahaya tuh. *Singkirkan pemikiran itu*

Dan harapan paling tinggi, aku mau dia jadi presiden. Hahhaa... nggak salah dunk. Berharap kan gratis, mumpung nggak bayar berharaplah yang tinggi. Nah, kalo presiden simboliknya apa ya? Nggak mungkin kan aku masukkin foto Pak BeYe, soale nggak punya juga. Harus ngeprint dulu setelah browsing. Dan tinta printer habis. Ya sudahlah, nggak jadi berharap presiden.

Akhirnya, benda-benda yang dimasukkan adalah uang, buku, dan pulpen. Semoga dia jadi pinter, berakhlak, berprestasi, banyak rezeki, nggak nyusahin orang tua, dan dia bebas menetukan masa depannya sendiri.




Ah, itu kan hanya sekedar mitos. Kita yang sekarang adalah hasil dari kerja keras diri sendiri dengan dukungan orang tua dan lingkungan sekitar. Bukan berdasar pada benda yang mengikuti ari-ari yang dikubur.


Oct 14, 2010

Lampu Ijo

Pagi ini, malas itu kembali menghantuiku saat berangkat ke kantor. Susah kali diusir "malas" itu. Huh, seandainya dia berwujud, udah kutendang jauh ke Antartika, biar nggak balik lagi ke Semarang. Meski malas menyerang, harus tetap ke kantor.

Tumben perjalanan hari ini begitu lancar. Di traficlight Supriadi, pas dapet lampu ijo. Hmmm...lumayan. Di depan pasar Gayamsari yang biasanya macet, pun lancar dan aman. Sama halnya di perempatan jalan Gajah. Ke kiri jalan terus biasanya tak pernah lepas dari kemacetan. Tapi hari ini kok lancar banget ya. Sampai di traficlight pasar Mrican, dapet ijo lagi. Alhamdulilaah. Dan di traficlight lampersari/sompok (nggak tau sih) dapet ijo lagi tanpa harus berhenti nungguin si merah itu berubah warna. Di traficlight pertigaan Java Mall, semua lancar terkendali. Dan traficlight terakhir Kaliwiru (pertigaan Jl Sultan Agung, Dr Wahidin dan Teuku Umar) lagi lagi si ijo menyala. Beruntungnya aku hari ini, tak menemui kemacetan dan lampu merah. Jarang2 loh ngalamin kejadian ini.

Seandainya hidupku selancar perjalanan ke kantorku hari ini, betapa senangnya. Emmm...tapi hidup lurus dan lancar tanpa hambatan tu kurang seru. Dengan masalah-masalah dalam hidup, kita jadi lebih dewasa. Jadi lebih mengerti arti hidup dan pada akhirnya jadi lebih bersyukur.