Jul 16, 2019
[PhonePhotography] Langit Kaligawe Sore Itu
Oct 3, 2018
Alhamdulillah - Terimakasih Pohon Kersen
- Mengobati asam urat
- Menyembuhkan diabetes
- Meredakan gejala flu
- Mengatasi kejang atau kaku di bagian saluran pencernaan akibat gastritis dan diare
- Sebagai antibakteri atau antiseptic
- Menurunkan tekanan darah tinggi
- Menurunkan kadar kolesterol dalam darah
- Mengatasi infeksi
- Anti-tumor
- Meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah sakit
- Meredakan sakit kepala
- Pembunuh mikroba
- Kandungan air pada buah kersen dapat mengembalikan kelembaban alami kulit sehingga kulit akan terus terlihat segar
- Mencegah dan menyembuhkan batuk
- Mengatasi radang
Sep 13, 2018
Today's Quote : Mensyukuri Hari Ini
Jul 10, 2015
Sep 9, 2013
Kilas Balik Proses Kelahiran Fio
Aug 28, 2013
Saya [Bangga] Pejuang ASI
Apr 28, 2013
Fiorenza, We love U. Muach Muach...

Lahir dengan berat badan hanya 2,6 kg dan panjang 48 cm. Sekarang beratnya sudah 4,8 kg dan panjangnya 58 cm. Saya memberinya hanya ASI mumpung masih di rumah dan belum bekerja lagi. Daya tahan tubuhnya juga bagus. Disaat semua yang ada di rumah terkena flu berminggu-minggu, Fio hanya pilek beberapa hari. ASI itu keren yak. :D
Itulah kenapa saya vakum update blog ini hampir tiga bulan. Hari-hari saya nikmati bersamanya. Seru melihat perkembangannya. Sekarang sudah mulai "berkicau" dan memberi respon jika diajak berbicara. Rumah jadi rame. Fio, terimkasih ya nak sudah hadir dalam hidup kami. Semoga kami (bapak dan ibuk) bisa merawat, mendidik dan mendampingimu hingga dewasa nanti. We love you dear.
Nov 15, 2012
Selamat Tambah Tua
Harapan saya semoga senantiasa diberikan keberkahan, kesehatan, keselamatan, kebahagiaan dan kelancaran rezeki. Semoga saya juga bisa menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anak. Aamiin aamiin aamiin.
Jul 25, 2012
Kado Indah di Bulan July
Nov 23, 2010
What a Bad Day
Pagi hari sih seperti biasa berangkat kerja pukul setengah sembilan. Dari rumah emang udah ada niat mampir bentar ke Kantor Pos buat bayar pajak. Setelah antri, hla kok sistem pajak error. Hufth…. Ya sudahlah.
Sampai kantor, seperti biasa cek email dulu. Trus langsung cabut ke Kantor Pajak buat bayar dan sekalian lapor. Antri panjang bener, padahal udah tanggal tua. Pas udah tiba giliran hla kok di tolak. Katanya harus carbonized. SSP tu kan rangkap 4, nah yang belakangnya nggak boleh di print satu-satu. Harus pake karbon. Kan aku nggak tau, biasanya bayar di kantor pos juga oke-oke wae.
Nggak mungkin nunggu besok, soalnya ini minggu terakhirku di kantor. Semua dokumen harus udah beres. Di sebelah kantor pajak kan ada Bank BRI, kucoba ah, mana tau bisa bayar di situ. Oalah, ternyata hanya bisa di kantor BRI pusat dan di BRI Kas. Kantor BRI pusat? Yang di Jalan Patimura itu? Jauh amirrr….. Dan dikasih taulah BRI Kas Karang rejo (belakang PLN). Kata petugas bank itu bisa. Meluncurlah diriku di tempat itu. And guess what??? Nggak bisa juga, disarankan ke BRI Pusat. Hmm…tidak terima kasih. Kalau ada mobil kantor mending, lha ini bawa motor sendiri ogh. Panasssssssss dan jauh!!!
Eh…maju dikit kan ada kantor pos to. Coba ah, mudah-mudahan nggak error lagi. Nah, pas keluar dari parkiran BRI, high heelnya bikin ulah, dan terjatuhlah aku bersama sastroku tersayang. Sastro enggak lecet kok. Masih mulus. Sedangkan aku, lumayan, terkilir dikit di kaki kanan. Dan yang pasti malu sama security-nya. Kok bisa sih jatuh, wong nggak ada yang nabrak.
*Lempar high heel ke siapa aja. Benciiiiih
Dengan kaki masih berasa sakit, paksain deh ke kantor pos, jaraknya cuman 100 meteran. Sampai di kantor pos, tetap berdoa dan harap-harap cemas. Semoga bisa ya Allah. Dan…Alhamdulillah lancar, nggak trouble lagi. Bayar udah selesai, dan saatnya kembali ke kantor pajak buat lapor. Antrinya sih cuma nungguin satu orang, tapi kok ya lamaaaaaaaaa banget.
Actually, it’s not really a bad day. Aku pernah mengalami yang lebih buruk dari ini. Dan aku masih hidup sampai detik ini. Terimakasih ya Allah buat semua anugerah dan cobaan yang Engkau berikan. Semoga danie selalu bersyukur dan tabah.
Oct 29, 2010
Little Angel
Tanggal 26 Oktober 2010 telah lahir seorang gadis mungil ke dunia ini. Meskipun masih 7 bulan di dalam kandungan, sepertinya ia nggak sabar untuk melihat dunia. Dan keluarlah dia tanpa bantuan operasi ceasar.

Lahir dengan berat 2,5 Kg, lumayan besar untuk usia kehamilan 7 bulan. Dokter memperkirakan jika dia lahir tepat waktu alias 9 bulan, kemungkinan beratnya mencapai 4 Kg. Wow, she's not gonna be "little angel", maybe big cute angel. Alhamdulillah semuanya sehat.
Malemnya, ari-ari si bayi di bawa pulang dan rencananya akan dikubur di depan rumah. Karena hujan lebat, penguburan baru terlaksana sekitar pukul sepuluh malam.
Menurut mitos, jika menginginkan kelak si bayi jadi apa, maka masukkanlah benda-benda yang melambangkan sesuatu itu. Misalnya gini, jika orang tua menginginkan anaknya kelak pinter cari uang, maka masukkanlah uang bersama ari-ari bayinya. Sepertinya mitos ini berlaku untuk profesi lainnya.
Aku sempet kepikiran, semoga dia jadi seorang programmer atau mungkin bisa ngalahin Pakde Bill Gates itu, pengennya sih masukkin notebook atau PC beserta driver beberapa program, tapi kok ya nggak tega. Sumpah, beneran nggak tega (lebih halus dari kata "eman-eman"). Ntar aku bikin tugas kuliah, maen game, internetan, bahkan update blog pake apa ya? Hmm...nggak jadi deh.
Trus berharap juga dia menjadi dokter. Berpikir...apa yang seharusnya kumasukkan? Stetoskop? Nggak mungkin dong. Kalo replikanya atau maenannya, nggak ada persiapan karena dia lahir nggak sesuai jadwal. (Dek, kalo mau lahir mbok ya sms dulu). Trus mau tak masukkin obat, ntar bukannya jadi dokter malah jadi "pengedar obat terlarang". Huwaaaaaaa... bahaya tuh. *Singkirkan pemikiran itu*
Dan harapan paling tinggi, aku mau dia jadi presiden. Hahhaa... nggak salah dunk. Berharap kan gratis, mumpung nggak bayar berharaplah yang tinggi. Nah, kalo presiden simboliknya apa ya? Nggak mungkin kan aku masukkin foto Pak BeYe, soale nggak punya juga. Harus ngeprint dulu setelah browsing. Dan tinta printer habis. Ya sudahlah, nggak jadi berharap presiden.
Akhirnya, benda-benda yang dimasukkan adalah uang, buku, dan pulpen. Semoga dia jadi pinter, berakhlak, berprestasi, banyak rezeki, nggak nyusahin orang tua, dan dia bebas menetukan masa depannya sendiri.
Ah, itu kan hanya sekedar mitos. Kita yang sekarang adalah hasil dari kerja keras diri sendiri dengan dukungan orang tua dan lingkungan sekitar. Bukan berdasar pada benda yang mengikuti ari-ari yang dikubur.
Oct 14, 2010
Lampu Ijo
Tumben perjalanan hari ini begitu lancar. Di traficlight Supriadi, pas dapet lampu ijo. Hmmm...lumayan. Di depan pasar Gayamsari yang biasanya macet, pun lancar dan aman. Sama halnya di perempatan jalan Gajah. Ke kiri jalan terus biasanya tak pernah lepas dari kemacetan. Tapi hari ini kok lancar banget ya. Sampai di traficlight pasar Mrican, dapet ijo lagi. Alhamdulilaah. Dan di traficlight lampersari/sompok (nggak tau sih) dapet ijo lagi tanpa harus berhenti nungguin si merah itu berubah warna. Di traficlight pertigaan Java Mall, semua lancar terkendali. Dan traficlight terakhir Kaliwiru (pertigaan Jl Sultan Agung, Dr Wahidin dan Teuku Umar) lagi lagi si ijo menyala. Beruntungnya aku hari ini, tak menemui kemacetan dan lampu merah. Jarang2 loh ngalamin kejadian ini.
Seandainya hidupku selancar perjalanan ke kantorku hari ini, betapa senangnya. Emmm...tapi hidup lurus dan lancar tanpa hambatan tu kurang seru. Dengan masalah-masalah dalam hidup, kita jadi lebih dewasa. Jadi lebih mengerti arti hidup dan pada akhirnya jadi lebih bersyukur.