menubar

Sep 30, 2019

Mie Sedaap Korean Spicy Chicken Jinjja Pedas, Really?

Maapken review saya ini. Foto ala kadarnya, ngga sebagus foodblogger. Padahal cita-cita jadi foodblogger, yang masak sendiri, cekrek sendiri, post dan nunggu komen ^^, Dan reviewnya murni tanpa ada paksaan dari pihak manapun.


Berawal dari ahjussi Siwon nongol terus di ig. Ngiklanin mie sedaap Korean Spicy Chicken. Pengen nyoba, pasti lah. Jadi pengen dong. Saya korban iklan -_-'


Mie nya lebih gede dari mie sedaap yang lain. Seinget saya sih. Jujur, sudah lama banget saya nggak makan mie merk ini. Dan sepertinya porsinya gede. Lumayan. 



Terdiri dari mie, bumbu bubuk, minyak cabe, bawang goreng, bubuk cabe.




Bumbu tabur dan minyak cabe dituang ke mangkok. Kebayang pedesnya ngga?

Nah, yang bikin beda lagi, bubuk cabenya. Kalau merk lain, cuma satu bubuk cabenya. Kurang pedes ya tambah cabe sendiri atau minta tepok sendal tetangga. Mie Sedaap ini ngasih bubuk cabenya 2. Tuang 1, pedas nikmat. Tuang 2, pedas gila.


Oh really?

Pertama, saya tuang cuma satu bubuk cabe. Slurp slurp. Pedesnya? Biasa aja sih. Hancur harapan saya. Ya setingkat lebih pedas dari yang original gitu. Coba tuang bungkus kedua. Mana tahu pedes gilanya beneran gila. Ow ow ow. Cuma naik dikit, tapi ga sampe gilaaaaa.


Masih kalah pedes sama popmi ndower. Kalah jauh sama Samyang. Tapi yang saya ingat, bumbunya ga enek di kerongkongan. Om Siwon berhasil deh sebagai bintang iklan, tu kan, saya jadi nyobain Jinjja pedas meski ngga gitu suka merk ini. Nyoba lagi? Boleh. Tapi kirimin ya. Karena kalau beli lagi, enggak deh kayaknya.


Tips buat yang nggak suka pedas tapi tetep pengen nyoba, bisa tambahkan telur. Telur bisa mengurangi tingkat pedasnya. Kalau ngurangin bumbu, ntar rasanya beda.

Sep 18, 2019

September Tangling



Lagu ini nggak ada hubungannya sama gambar sih. Tapi suka aja. Lagu jadul punya Boyzone. Era 90an. Tapi tetep bagus.

"No Matter What"

No matter what they tell us
No matter what they do
No matter what they teach us
What we believe is true


No matter what they call us
However they attack
No matter where they take us
We'll find our own way back


I can't deny what I believe
I can't be what I'm not
I know our love forever
I know, no matter what


If only tears were laughter (ooh)
If only night was day (ooh)
If only prayers were answered (hear my prayers)
Then we would hear God say (say)


No matter what they tell you (ooh)
No matter what they do (ooh)
No matter what they teach you
What you believe is true


And I will keep you safe and strong
And shelter from the storm
No matter where it's barren
A dream is being born


No matter who they follow
No matter where they lead
No matter how they judge us
I'll be everyone you need


No matter if the sun don't shine (sun don't shine)
Or if the skies are blue (skies are blue)
No matter what the end is
My life began with you


I can't deny what I believe (what I believe, yeah)
I can't be what I'm not
(I know, I know) I know this love's forever
That's all that matters now
No matter what

No matter what (no, no matter, no)
No, no matter
That's all that matters to me

Tanglepatterns.com - String 012, Ving, Windfarm, Betweed




Sep 16, 2019

Ide Kreatif - Ada Rupiah dalam Setiap Tangkainya

Hari Sabtu lalu, seperti biasa, saya punya kesempatan untuk menjemput Kak Fio di sekolah. Iya, sekolah Kak Fio tetap 6 hari sekolah. 

Ketika menunggu, saya melihat kok banyak yang membawa setangkai bunga kertas. Saya pun iseng bertanya belinya dimana. Ternyata ada abang-abang penjual bunga. Setangkainya cuma seribu. Iya, seribu rupiah. Tinggal pilih warna, dan si abangnya menyemprot bunga dengan Vitalis. Kreatif ya. Laris loh. Tapi umur bunganya juga nggak sampai sehari. Di tangan Yasmin, mainan keras saja bias jadi reruntuhan, apalagi cuma dari kertas. 







Dan jika manusia mau berusaha, rezeki Allah itu tersebar dimana-mana.



Sep 13, 2019

Single Pattern Exercise #03

Rasanya kok sudah lama sekali tidak update blog padahal baru berapa hari. Selama tidak update gambar di blog maupun instagram, saya masih tetap menggambar. Hanya saja agak malas buat mengedit foto dan membuat caption untuk setiap gambar yang saya buat. Semoga malesnya nggak kelamaan biar blog dan akun ig nya nggak sepi. Saya menikmati proses menggambar pola ini. Dan saya suka banget sama hasilnya ^_^

-- Happy Friday 13th --




Sep 4, 2019

Fiorenza dan Finger Painting

Tugas sekolah Fio beberapa waktu lalu. Finger painting. Gambar sudah dibuat di rumah, di sekolah tinggal mewarnai menggunakan cat air. Untuk murid laki-laki gambarnya binatang, bunga untuk murid perempuan. Emak kebagian tugas menggambar. Iya sih, emaknya Fio suka menggambar tapi kan gambar aliran zentangle. Lha ini disuruhnya bunga untuk diwarnai. Untuk Fio yang masih kelas satu, saya gambar bunga yang simple dan tidak terlalu njlimet.




Pulang sekolah, Fio ngambek. Usut punya usut, ternyata ngambek karena gambarnya tidak dikembalikan seperti teman-teman yang lain. Saya bilang, berarti gambarmu bagus nduk kalua tidak dikembalikan. Sedikit terobati luka dihatinya. Sebenarnya saya juga penasaran sama hasil mewarnainya.


Senin kemarin, dia bahagia karena gambarnya dipasang di kelas.


Fiorenza

Fadhila

Fanya

Leta
Maulana & Vino