Menurut saya, ASI itu
penting banget untuk bayi. ASI diciptakan pas untuk bayi. Maka
beruntunglah para ibu yang dikaruniai ASI. Ibu-ibu yang punya bayi
tentu saja :D . Tetapi tidak semua ibu menyusui itu mau menyusui
bayinya. Saya kaget ketika seseorang berkata “Menyusui itu membuang
waktu.” Hah...? Yang bener aja? Kedua alis terangkat dan bibir
menganga lebar sampai-sampai dua puluh tujuh lalat nangkring tanpa
disadari. Nggak sih, bagian lalat itu terlalu didramatisir. Apapun
alasannya, saya teramat tidak setuju. Sesibuk apapun, menyusui itu
prioritas. Toh, pekerjaan rumah yang lain bisa menunggu untuk
diselesaikan nanti. Kalaupun benar, menyususi itu membuang waktu,
saya rela “membuang waktu” untuk Fio. Agak egois juga sih ketika
saya harus berkerja dan Fio harus minum ASI bari botol. Tapi itu
semua juga demi masa depan Fio juga. ASI perah masih lebih baik dari
susu formula.
Setiap hari, di tempat
kerja, saya selalu meluangkan waktu untuk memerah ASI. Setiap hari
pula, saya membawa cooler bag lengkap dengan breast pump, botol ASI
dan es batunya. Ribet ya? Saya nggak merasa tuh. Saya menikmatinya.
Saya menikmati setiap detik menjadi seorang ibu. ASI saya memang
tidak terlalu melimpah tapi mencukupi kebutuhan Fio. ASI perah masih
lebih baik dari susu formula.
Saya tau, ada satu atau
dua atau beberapa orang berpikir “Ribet amat merah ASI, kasih sufor
aja beres.” Hey, saya saja nggak merasa ribet, kenapa sampean yang
ribet ngurusin orang. :D Terserah sih orang mau berpikir dan
berpendapat apapun, yang penting saya berjuang untuk Fio. Pemerintah
saja menggalakkan pemberian ASI eksklusif hingga enam bulan. Hanya
ASI saja. Tentu saja ASI perah masih lebih baik dari susu formula.
Alasan ASI eksklusif
salah satunya “ekonomis”. Uang beberapa ratus ribu untuk
pengeluaran susu formula dalam waktu satu bulan bisa saya alokasikan
untuk kebutuhan lain. Dan pengeluaran susu formula itu berkelanjutan.
Sedangkan jika membeli cooler bag dan breast pump, meskipun biayanya
juga beberapa ratus ribu, tidak habis dalam waktu satu bulan.
Garansinya saja satu tahun. Berarti estimasi umur alatnya juga satu
tahun. Lebih hemat bukan. Allah sudah memberikan anugerah, kenapa
tidak kita syukuri?
Soal kandungan gizi. Ah,
jangan ditanya. Jelas ASI itu juaranya.
Tulisan ibu menyusui yang
juga sekaligus ibu pekerja yang suatu hari nanti ingin jadi ibu rumah
tangga sepenuhnya.
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)