Aug 28, 2013

Saya [Bangga] Pejuang ASI

Menurut saya, ASI itu penting banget untuk bayi. ASI diciptakan pas untuk bayi. Maka beruntunglah para ibu yang dikaruniai ASI. Ibu-ibu yang punya bayi tentu saja :D . Tetapi tidak semua ibu menyusui itu mau menyusui bayinya. Saya kaget ketika seseorang berkata “Menyusui itu membuang waktu.” Hah...? Yang bener aja? Kedua alis terangkat dan bibir menganga lebar sampai-sampai dua puluh tujuh lalat nangkring tanpa disadari. Nggak sih, bagian lalat itu terlalu didramatisir. Apapun alasannya, saya teramat tidak setuju. Sesibuk apapun, menyusui itu prioritas. Toh, pekerjaan rumah yang lain bisa menunggu untuk diselesaikan nanti. Kalaupun benar, menyususi itu membuang waktu, saya rela “membuang waktu” untuk Fio. Agak egois juga sih ketika saya harus berkerja dan Fio harus minum ASI bari botol. Tapi itu semua juga demi masa depan Fio juga. ASI perah masih lebih baik dari susu formula.

Setiap hari, di tempat kerja, saya selalu meluangkan waktu untuk memerah ASI. Setiap hari pula, saya membawa cooler bag lengkap dengan breast pump, botol ASI dan es batunya. Ribet ya? Saya nggak merasa tuh. Saya menikmatinya. Saya menikmati setiap detik menjadi seorang ibu. ASI saya memang tidak terlalu melimpah tapi mencukupi kebutuhan Fio. ASI perah masih lebih baik dari susu formula.

Saya tau, ada satu atau dua atau beberapa orang berpikir “Ribet amat merah ASI, kasih sufor aja beres.” Hey, saya saja nggak merasa ribet, kenapa sampean yang ribet ngurusin orang. :D Terserah sih orang mau berpikir dan berpendapat apapun, yang penting saya berjuang untuk Fio. Pemerintah saja menggalakkan pemberian ASI eksklusif hingga enam bulan. Hanya ASI saja. Tentu saja ASI perah masih lebih baik dari susu formula.

Alasan ASI eksklusif salah satunya “ekonomis”. Uang beberapa ratus ribu untuk pengeluaran susu formula dalam waktu satu bulan bisa saya alokasikan untuk kebutuhan lain. Dan pengeluaran susu formula itu berkelanjutan. Sedangkan jika membeli cooler bag dan breast pump, meskipun biayanya juga beberapa ratus ribu, tidak habis dalam waktu satu bulan. Garansinya saja satu tahun. Berarti estimasi umur alatnya juga satu tahun. Lebih hemat bukan. Allah sudah memberikan anugerah, kenapa tidak kita syukuri?

Soal kandungan gizi. Ah, jangan ditanya. Jelas ASI itu juaranya.
 
 

Tulisan ibu menyusui yang juga sekaligus ibu pekerja yang suatu hari nanti ingin jadi ibu rumah tangga sepenuhnya.


No comments:

Post a Comment

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)