"Hidup itu memang kejam nak. And, sometimes, love is unfair."
Seperti pat kay bilang, cinta itu deritanya tiada pernah berakhir. Nggak ada habisnya ya ngomongin cinta. Apalagi derita karena cinta. Jujur, saya juga sudah mengalami yang namanya patah hati. Sedih memang, berasa dunia hampir runtuh. Waktu itu sih. Kalau sekarang ya cuma senyum-senyum aja mengingatnya. Kok bisa sih segitunya.
Itu kan yang sudah jadian ya. Nah, kalau kamu (iya kamu) yang belum sempat mengatakan namun keduluan orang lain? Saya hanya akan berkata "Sungguh malang nasibmu nak". Cinta bertepuk sebelah tangan itu lebih menyakitkan. Akan banyak penyesalan dan pengandaian.
"Seandainya dulu ku ungkapkan cinta ini. Seandainya aku jadi bagian hidupmu. Seandainya.... Seandainya.... Seandainya...." Terlalu banyak berandai-andai.
Nggak akan ada pengandaian kalau kamu mengungkapkan rasa itu. Ditolak? Ya tinggal putar haluan, move on and let it go. Seenggaknya sudah dicoba bukan? Jadinya nggak penasaran.
Marah sama keadaan? Marah sama orang-orang sekitar yang terkesan nggak peduli? Marah sama Tuhan? Hey... ini pilihanmu sendiri. Dewasa dikit dong.
Sudah-sudah, lupakan yang sudah terjadi. Buang rasa itu jauh-jauh. Benahi diri. Bersiap cari pengganti. Anggap saja sebagai proses pendewasaan diri.
Jari yang jadi model foto punya pemilik blog ini. Iya, saya. :D
Dan tulisan ini untuk para pecinta bertepuk sebelah tangan yang ditinggal nikah, sakitnya tuh disini, di sini, di sini....
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)