menubar

Mar 16, 2024

Sepenggal Cerita Banjir Semarang 13-14 Maret 2024


Jadilah seperti air. Mengalir saja. Dan temukan jalanmu mencapai tujuan akhir. Meski harus melewati celah kecil dan bebatuan.

Cerita soal banjir di Semarang? Sudah sering banget di blog ini. Kadang malah saya tidak menulisnya. Tapi kali ini cukup parah. Lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Banjir merata di Semarang bawah. 

13 Maret. Pulang kerja agak was-was dengan debit air sungai belakang rumah yang makin tinggi. Was-was kalau air masuk lewat saluran pembuangan seperti tahun lalu. Saluran air aman. Hla kok ada mata air di pintu menuju dapur. Ya sudahlah. Pasrah. Semua barang-barang naik ke kursi. Ketinggian air di dalam rumah semata kaki. Tapi kan damage nya terasa banget. Hujan berhenti, airpun segera pergi. Mereka juga tidak betah  berlama-lama di dalam rumah kami. 

Sekolah anak-anak dilakukan secara daring mengingat banyak murid yang terdampak banjir. Apalagi di Tlogosari, air merata. Tlogosari dikepung banjir. Semarang bawah dikepung banjir.


Beda halnya dengan di Kaligawe, Kawasan Industri Terboyo Timur. Air sepertinya enggan untuk segera pergi. Minimal butuh seminggu atau lebih untuk surut.

14 Maret. Saya ijin tidak bekerja karena beberes rumah paska banjir. Dapat update di wag kondisi di tempat kerja. Bikin terharu loh. Para pejuang nafkah berjuang menjemput rezeki apapun kondisinya. Salut untuk kalian semua, rekan kerja saya. Semoga tetap diberi nikmat sehat.


Semoga tahun-tahun mendatang, tidak ada lagi cuaca ekstrim. Hujan ya secukupnya. Panas juga jangan terlalu panas. Sebelum dikasih hujan melimpah, warga Semarang mengeluhkan cuaca panas yang juga ekstrim. Mulai sekarang, harus banyak-banyak bersyukur. Panas, hujan, alhamdulillah. 

No comments:

Post a Comment

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)