Nah, saatnya awug-awug tampil sebagai kartupos. Makanan jadul yang terdokumentasi di serat Centhini II : 157-8. Saya suka awug-awug, biasanya ada di acara mantenan atau sunat. Jarang sih menemukan awug-awug di penjual jajan pasar pinggir jalan. Mungkin di pasar tradisional masih ada.
Kartupos awug-awug dikirim untuk Galina di Russia.
Perpaduan manisnya gula aren dan gurihnya kelapa parut disatukan bersama tepung ketan. Dimakan pas lagi hangat-hangatnya, apalagi ditemani teh atau kopi. Sambil menikmati gerimis di senja hari. Wuih, nikmat manalagi yang engkau dustakan.
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)