Pagi ini, sengaja bangun pagi. Dengan semangat Lebaran, aku pergi ke kantor pos. Bukan untuk bayar rekening listrik atau kirim parcel atau yang lainnya. Tapi untuk mengirim kartu Lebaran. Yup, benar, kartu lebaran. Mungkin banyak yang berpikir, "What? Hare gene masih kirim kartu lebaran? Jadul banget"
Untuk yang masih dalam jangkauan, alias deket rumahnya, masih satu kota, lebih afdol jika kita datang langsung. Minta maaf sekalian makan ketupat sayur ^_^. Tapi untuk yang di luar kota atau mungkin di luar negeri?
Emang sih, zaman makin maju. Lebih praktis mengucapkan selamat idul fitri lewat email, kirim sms, atau yang lebih irit via Facebook. Tapi tau nggak, kalo seseorang pasti lebih suka dapet kartu lebaran yang "NYATA", bukan sekedar sms atau email atau ucapan status di Facebook. Dengan kartu lebaran, lebih terasa niat si pengirim, lebih terasa personal. How should i describe it? Hmmm...aku juga bingung. Pokoknya gitu deh. Lebih indah.
Lama juga nunggu di kantor pos. Busyet...antrinya panjang bener. Mugkin karena hari terakhir buka. Bagi beberapa orang, menunggu adalah hal yang membosankan. Tapi tidak bagiku. Sambil antri and nunggu giliran, inilah moment terbaikku buat merhatiin orang-orang sekitar. Yang pertama kuperhatikan pastilah baju yang mereka kenakan. Modelnya, warnanya, matching atau nggak, sesuai postur tubuh atau nggak, cocok atau nggak. Kebiasaan yang aneh memang. Yang kedua kuperhatiin, karakter wajah masing-masing orang. Dan mencoba menebak karakter berdasarkan wajah. Sadar sih, wajah nggak 100% pencerminan karakter seseorang. Tapi nggak ada yang ngelarang kan buat menebak karakter based on their face. Dan yang ketiga, mencoba menebak, what's on their mind. Berkhayal jadi seorang paranormal. Mungkin. Hehheee..... What a freak person. Daripada nunggu giliran sambil mainin blackberry. Ntar dikira dikira pamer gituh. (Sok-sok an punya blackberry euy)
Setelah menunggu lumayan lama, tiba dapat giliran juga. Sang teller memberitahukan biayanya. Wow...naek juga ongkos kirimnya. Kirain cuman tiket yang terjadi kenaikan harga. Kantor pos juga nggak mau kalah. It's ok, makasih pak Pos sebelumnya. Karena udah nganterin kartu lebaran selamat sampai tujuan.
Inti cerita dani kali ini apa ya? Entalah. Yang pasti, kartu lebaran nggak jadul atau norak kok. Keep sending kartu lebaran di hari nan Fitri. Minal Aidin Wal Faidzin. Mohon Maaf Lahir dan Batin ya. ^_^
Untuk yang masih dalam jangkauan, alias deket rumahnya, masih satu kota, lebih afdol jika kita datang langsung. Minta maaf sekalian makan ketupat sayur ^_^. Tapi untuk yang di luar kota atau mungkin di luar negeri?
Emang sih, zaman makin maju. Lebih praktis mengucapkan selamat idul fitri lewat email, kirim sms, atau yang lebih irit via Facebook. Tapi tau nggak, kalo seseorang pasti lebih suka dapet kartu lebaran yang "NYATA", bukan sekedar sms atau email atau ucapan status di Facebook. Dengan kartu lebaran, lebih terasa niat si pengirim, lebih terasa personal. How should i describe it? Hmmm...aku juga bingung. Pokoknya gitu deh. Lebih indah.
Lama juga nunggu di kantor pos. Busyet...antrinya panjang bener. Mugkin karena hari terakhir buka. Bagi beberapa orang, menunggu adalah hal yang membosankan. Tapi tidak bagiku. Sambil antri and nunggu giliran, inilah moment terbaikku buat merhatiin orang-orang sekitar. Yang pertama kuperhatikan pastilah baju yang mereka kenakan. Modelnya, warnanya, matching atau nggak, sesuai postur tubuh atau nggak, cocok atau nggak. Kebiasaan yang aneh memang. Yang kedua kuperhatiin, karakter wajah masing-masing orang. Dan mencoba menebak karakter berdasarkan wajah. Sadar sih, wajah nggak 100% pencerminan karakter seseorang. Tapi nggak ada yang ngelarang kan buat menebak karakter based on their face. Dan yang ketiga, mencoba menebak, what's on their mind. Berkhayal jadi seorang paranormal. Mungkin. Hehheee..... What a freak person. Daripada nunggu giliran sambil mainin blackberry. Ntar dikira dikira pamer gituh. (Sok-sok an punya blackberry euy)
Setelah menunggu lumayan lama, tiba dapat giliran juga. Sang teller memberitahukan biayanya. Wow...naek juga ongkos kirimnya. Kirain cuman tiket yang terjadi kenaikan harga. Kantor pos juga nggak mau kalah. It's ok, makasih pak Pos sebelumnya. Karena udah nganterin kartu lebaran selamat sampai tujuan.
Inti cerita dani kali ini apa ya? Entalah. Yang pasti, kartu lebaran nggak jadul atau norak kok. Keep sending kartu lebaran di hari nan Fitri. Minal Aidin Wal Faidzin. Mohon Maaf Lahir dan Batin ya. ^_^