Dec 17, 2009

Tahu Gimbal Bu Walmi

Masuk. Duduk. Pesan tahu gimbal komplit dan es teh manis.

Tahu gimbal? Mungkin ada beberapa yang nggak kenal makanan jenis ini. Karena waktu dulu tinggal di Batam, muter-muter nyari ni makanan, nggak ketemu juga. Mungkin belum ada orang Semarang yang punya ide buat buka warung tahu bgimbal kali. Entah kalo sekarang. Tahu gimbal, salah satu makan kesukaan dan khas dari Semarang. Terdiri dari lontong, tahu goreng, kol yang diiris tipis, telur ceplok dan tentu saja gimbal udang dengan saus kacang. Gimbal udang terbuat dari udang dan tepung yang digoreng. Mirip rempeyek, tapi tidak setipis dan segaring rempeyek. Hmmm..yummy. Banyak dijual di sepanjang kaki lima depan masjid Baiturrahman dan Jl. Pahlawan.



Tapi kali ini, bukan di tempat-tempat tersebut. Tahu gimbal yang ini terletak di Jl. Lamper Tengah Raya. Tahu Gimbal Bu Walmi.

Sempat mengambil gambar depan dan di dalam warung. Ternyata udah pernah diliput acara TV Borobudur untuk acara Wenak Tenan. TV B, TV lokal Jawa Tengah.



Pesanan datang. Hmmm....gimana rasanya ya? Mak nyos deh. ^_^ Harga juga terjangkau kok.

Kalo lagi nglewatin jalan itu, mampir aja and cobain ya.



Kenyang deh. Heheheeeeee

Dec 6, 2009

Tragedi Sendal Jepit


Hari ini, dani dan teman-teman ke Kopeng.

Awalnya ke Kopeng nyari apaan ya? Kalo cuman mo foto-foto narsis dengan suasana pepohonan, kenapa harus jauh-jauh kesana? Di depan rumah dani pun, masih banyak pepohonan rindang. Tapi karena paksaan dari berbagai pihak, ikutlah dani ke Kopeng.

Seperti biasa, kemana-mana selalu pakai sendal jepit. Xixixi...I love sendal jepit. Dan tragedi itu terjadi. :((

Dalam waktu kurang dari dua bulan, empat sendal jepitku sudah putus. Ckckck...

1. Waktu itu ceritanya lagi ke salon. Cie...tumben dani ke salon. Tiga jam berlalu dan dengan muka bersinar keluar dari salon. Pulang. Pas berhenti di lampu merah, Bussetttt, putus sendal jepitku. Sebelah kiri. Untung udah mo nyampai rumah dan lagi ngendarai motor, jadi nggak terlalu kena efeknya.

2. Nah, kalo kali ini pas acara ke pantai Ujung Negoro dan Sigandu. Lagi-lagi waktu nunggu semuanya kumpul, tragedi itu terulang lagi. Sendal kiri putus. Alhasil, terpakailah sendal Gambas. Karena sendal Kang Slam terlalu longgar di kaki dani. Makasih udah minjemin sendal.

3. Sabtu sore, rencana ganti kampas rem di rumah sang kekasih. Weleh-weleh, bahasanya. Kampas rem telah diganti, saatnya makan. Karena emang nggak jauh, kita berdua jalan kaki. Sepulang dari warung soto favoritku, tragedi itu terulang lagi. Sialnya! Yang sebelah kiri lagi. Hix..hix..hix... Padahal sendal jepit itu baru dipake dua kali. Malangnya diriku.

4. Hari ini trip ke Kopeng, saat nungguin Widhi n Gambas yang salah jalur n misah dari rombongan, tragedi itupun terjadi. Dan sendal jepit itupun PUTUS. Yang kiri LAGI. Dan Sang Widhi yang baik hati itupun merelakan sendal cadangannya untuk kupakai. Thanks and makasih ya. (Hmm..kapan balikinnya ya? Ntar aja deh)

Kenapa harus yang kiri sih?

Note: ilustrasi gambar di peroleh dari alidabdul.wordpress.com