Judul : Rare Beast
Penulis : Charles Odgen
Penerbit : Matahati
Halaman : 159 halaman
Edgar
dan Ellen adalah sepasang anak kembar yang tinggal di sebuah rumah kecil,
tinggi dan kelabu memberi kesan tidak terawat di daerah Nod’s Limb. Edgar dan
Ellen terkenal karena kenakalannya. Setiap hari ada saja keisengan yang mereka
lakukan. Kedua kembar ini berbeda dengan kebanyakan anak-anak di Nod’s Limb.
Pada musim panas, mereka malah menghabiskan waktu bermain petak umpet di
rumahnya. Tentu saja petak umpet in berbeda. Permainan akan berakhir jika salah
satu sudah “menaklukan” yang lain setelah menemukannya, artinya mereka harus
bergulat terlebih dahulu.
Jika
sudah bosan saling menganggu dan menggoda, mereka akan mempermaikan Pet. Pet
adalah biantang peliharaan Edgar dan Ellen. Pet tidak tampak seperti binatang
lain. Tidak punya sisik atau bulu. Badannya hanya terdiri dari gulungan rambut
panjang berwarna gelap mirip seperti rambut palsu usang dan kotor. Hanya
memiliki satu mata berwarna kuning di atas tumpukan rambut itu. Bosan dengan
permainan yang sama setiap hari membuat Edgar dan Ellen mencari ide lain. Namun,
ide-ide mereka berdua memerlukan biaya dan uang unutk membeli peralatannya.
Suatu
hari tanpa sengaja, Edgar dan Ellen melihat acara televisi yang membahas
tentang binatang langka dan eksotis. Seketika, Edgar dan Ellen mendapat ide
untuk berjualan binatang langka. Namun, darimana mereka berdua mendapatkan
binatang langka tersebut? Berhasilkah mereka memperoleh banyak uang? Baca
sampai tuntas ya! Akan diceritakan kenakalan yang dilakukan hingga akhirnya
mereka mendapatkan akibat dari kenakalan itu. Sungguh, binatang langka yang
membawa petaka.
Cerita
si kembar yang super bandel ini mudah untuk dipahami. Cerita anak? Menurut saya
tidak. Kenakalan yang tidak wajar untuk anak-anak berusia 12 tahun. Namun,
tetap saja ada pelajaran yang bisa diambil di akhir buku. Setiap perbuatan akan
mendapat balasan. Namun, jika anak-anak membaca buku ini, sebaiknya tetap
didampingi orang tua.
Beberapa
kutipan kenakalan Edgar dan Ellen.
“… Waktu kau sibuk dengan Nyonya
Tukang Susu, aku ambil beberapa obat urus-urus – yang kau curi dari Heimertz –
dari tasmu dan mencampurnya dengan segelas air. Obat itu membuat air keruh
seperti susu dan cukup untuk membuat dia bolak-balik ke kamar mandi!”
**
Pak Crapple berjalan sambil menjaga
keseimbangan, dan kakinya bergetar karena berat. Petuga pos itu berjalan dengan
goyah ke kiri dank e kanang seraya tulang punggungnya berkertak tiap kali
bergerak. Edgar memasukkan batu ke dalam tas Pak Crapple.
**
Dengan
cepat Ellen mengikat Edgar yang berusaha melawan, lalu naik ke atas meja dan
beridiri di atas badan Edgar. Dengan jelas Edgar bisa melihat benda yang
dipegang kakaknya. Bandul tajam berbentuk setengah lingkaran di salah satu
ujung tali emas. Edgar tahu benda itu; dialah yang merancang alat itu untuk
memotong bendera-bendera partai politik selama masa kempanye di Nod’s Limbs.
Ellen memegang tali bandul di atas adiknya lalu dia ayunkan pelan-pelan. Besi
tajam berbentuk bulan sabit itu berayun dengan teratur. Ellen tersenyum sambil
sedikit demi sedikit mengulurkan tali, membuat bandul itu turun beberapa
sentimeter
Rate: 2.5/5