Kemarin siang pak bos tiba-tiba ym "bon tgl brp?"
Dan dengan PeDe sePeDe PeDenya, saya jawab "Masih (sekian) juta, dengan rincian A (sekian) juta, B (sekian) juta, C (sekian) juta bla bla bla." Saya menafsirkan bon (kasbon) tinggal berapa? Saya berpikir nominalnya.
Beberapa saaat kemudian, Pak Bos ym lagi "Kita ngeluarkan bon tanggal berapa?"
Hahaaa...hadeh.... penulisan singkat memang kadang menimbulkan multitafsir.
Kalau untuk masalah yang saya alami mungkin tidak seberapa efeknya, hanya berasa tulalit saja di depan bos. Nah, kalau masalahnya agak-agak rawan, ya bisa berabe. Jadi sebisa mungkin, menulis memang tidak disingkat. Tanpa disingkat saja, bahasa tulisan kadang menimbulkan banyak pemahaman. Sering kan timbul kendala atau masalah hanya karena salah menafsirkan isi pesan singkat? Saya pernah :D