Nov 23, 2009

2012 turns to "MAGIC"

Hahahhaaa, semoga judulnya nyambung.
21 November 2009

Sabtu pagi ~ YM
Slam : Dan, 2012 jadi to?
Dani : Iyo, Gambas sing antri tiket tuh.

Sabtu siang ~ telpon
Gambas : Dan, koyone tiket dino iki entek ik. Nek minggu malam piye?
Dani : Wegah. Minggu awan aku janjian karo koncoku. NEk maleme lungo neh, ibukku mesti ngamuk-ngamuk.
Gambas : Yo wes, ki aku lagi antri. Mugo-mugo kebagian.
Dani : OK, Met ngantri ya.

Sabtu (masih) sore ~ sms
Slam ; Dan, kok gambas ga da berita ya?
Dani : He eh, tak telpon yo rak diangkat-angkat ik.

Sabtu (masih juga) sore ~ sms
Gambas : Dan, tikete entek. Sory mau hape nang jog.
Dani : Haaaa??? Yo wes lah, kita cari dvd ne wae.
Gambas : Ok, ki aku OTW ke rumahmu.

Sabtu (tetep, masih) sore ~ sms
Dani : Slam, tenan to tikete entek. Ndelok dvd wae rak wes.
Slam : Wah, padahal besok terakhir loh. Katanya mo ditarik.
Dani : Mosok sih?
Slam : Tadi di berita gitu ogh.
Dani : Wagu ik. Padahal aku rung nonton loh.

Sabtu (menjelang) malam
Gambas and Dani meluncur ke warnet Pete. Rencana mo minta BAJAKAN 2012. Hari gini minta? Hahahaaaa.... gpp.

@ Double Six warnet, Pedurungan
Waduh, kang Pete belum datang. Dia dapat jatah jam 12 malam. Tapi biasa datang jam 9.
Gambas : Sui men nunggu sampai jam 9. Nang ndi ki enake?
Dani : Ng Indri wae yuk.
Gambas : sms po telpon sik. Jangan-jangan lungo.
*Hasilnya -> Indri pergi bareng Thika ke Tembalang.*
Dani : Neng simpang wae yuk. Daripada kesuwen nunggu Pete.

@ Simpang Lima
Muter-muter, keliling mencari sesuatu yang nggak biasa. Akhirnya menemukan yang agak nggak biasa. Seorang mas-mas lagi dikelilingi banyak "pemirsa". Ikutan nimbrung dunk. Kan pengen tahu juga. Wogh...ternyata masnya pesulap. Bisa bengkokin sendok juga. mirip Corbuzier tuh, meskipun wajahnya bener2 nggak mirip. :P

Eitss,...buat ngedapetin rahasia triknya nggak gratis loh! Satu trik dihargai 10rb sampai 20rb. Ilmu emang mahal. Coba deh itung biaya sekolah dari Tk ampe kuliah cuman buat dapetin ilmu. Ratusan juta kan? Hahhaaaa ngelantur dikit.

Dani tertarik dengan trik membengkokkan sendok. Akhirnya ilmu berhasil diturunkan hanya dalam waktu lima menit. Lumayan, triknya buat ngibulin ponakan-ponakan yang masih kecil-kecil. Syuku-syukur ada yang mau berguru padaku. Murah loh, 5 ribu aja deh untuk satu trik. Xixixixiiiii....

20rbu *cring* dibayar lunas. Padahal 20rb rencananya mau dipake buat beli tiket 2012. Nggak jadi liat 2012 tapi dapat "ilmu".

Sabtu malam
Minta BAJAKAN 2012. dan berhasil pulang ke rumah tanpa omelan. Maklum, cewek nggak boleh pulang malam.

Minggu pagi :
Mempraktekkan ilmu semalam. Beberapa sendok berhasil di bengkokkan dan dikembalikan lagi seperti semula tanpa sepengetahuan ibuk tentunya. Hanya perlu latihan supaya kelihatan mahir. Ntar kalo udah jago, ikutan The Master. Hehehhehee

Minggu (agak) siang :
Liat 2012 BAJAKAN ah. Nyalain kompi, ambil bantal n selimut, prepare buat liat 2012.

Eng ing eng...TTTarrrraaaaaaaa....
Weleh, dasar BAJAKAN!!! Textnya nggak komplit. Ceritanya juga nggak seru. Nggak sebanding dengan publikasinya yang WOW.

Pesan moral :
1. Stop Piracy, tapi kalo nggak ada duit gpp sih.
2. Trik membengkokkan sendok tersedia gratis di YouTube. Nggak perlu keluarin 20ribu. Lebih irit lagi kalo internetannya di kantor. Hahahahaaa.... Gratis.

Judul dan ceritanya emang nggak nyambung sih. Biarin deh.

Nov 13, 2009

Banjir dan Semarang


Semarang, 13 November 2009

Kantor, pukul 15.45
Mendengar petir menggelegar. Pertanda hari akan hujan. Melongok keluar kantor. Dan benar sekali. Mendung hitam menggelayuti kota Semarang. Awan hitam itu seakan-akan sudah tak mampu bertahan dan segera bersiap menumpahkan air ke bumi ini. Dan sekali benar juga. Beberapa saat kemudian, hujan deras mengguyur Semarang.

Wah, alamat banjir nih. Semarang kan identik dengan banjir.

Banjir memang sudah akrab sekali dengan warga Semarang. Dani salah satunya. 25 tahun sudah, lahir dan dibesarkan di Semarang. Meskipun sempat berkhianat dan meninggalkan Semarang selama 3 tahun. Tapi akhirnya kembali juga ke pangkuan kota ini. Semarang, I love you full. Hahhahaaa…(tetap ala mbah Surip)

Sempat terjadi pemadaman listrik, tapi tak terlalu mengganggu pekerjaan karena tersedia genset sebagai pengganti listrik PLN.

Masih di kantor, pukul 17.00
Bel berbunyi. Saatnya pulang. Dua perasaan bercampur jadi satu. Pertama senang, karena terbebas dengan rutinitas kerja sehari-hari dengan barang-barang servisan. Sementara. Dan tentunya besok akan bertemu kembali dengan aktivitas itu. Kedua, khawatir dengan kondisi di luar, hujan dan banjir.

Pukul 17.10 = Perjuangan dimulai.
Untung selalu sedia payung sebelum hujan. Opss…!!! RALAT. Untung sedia selalu sedia mantel (di jok motor) sebelum hujan. Rencana : tidak melewati jalur biasanya, meskipun memakan waktu hampir dua kali lipat, setidaknya pasti terbebas dari banjir. Setelah mensurvei beberapa teman via telepon, diputuskan lewat jalur luar biasa. Dengan prediksi, Bubakan dan Citarum pasti terendam air alias banjir.

Rute biasa : Jl. Imam Bonjol (kantor) – Johar Bubakan – Jl. Patimura – Jl. Citarum – Jl. Sukarno Hatta – Jl. Supriadi – Kalicari (rumah tinggal bersama keluarga tercinta).
Rute alternativ : Jl. Imam Bonjol (kantor) – Jl. Tanjung – Jl. MH. Thamrin – Jl. Kartini – Barito – Jl. Majapahit - Jl. Supriadi – Kalicari (rumah tinggal bersama keluarga tercinta).

Note : Jl. Majapahit padat merayap pas jam pulang kantor. Apalagi kondisi hujan. Fiutffhhh…

Ternyata Jl. Tanjung pun tidak terbebas dari banjir. Air menggenang setinggi mata kaki, tapi masih bisalah ditoleransi. Sampai di lampu merah pertama, motor tiba-tiba berhenti. Waduh…bakalan mati terus neh. Benar juga, setiap kali berhenti di lampu merah, motor selalu mati. Oh My God. My sweety ( motorku), maafkan aku karena nggak nganterin kamu ke bengkel bulan ini. Coz nggak kebagian duit sih. Hehehe....Tetapi untunglah langsung bisa hidup kembali tanpa mengganggu kelancaran lalu lintas yang memang sudah macet itu. Mungkin lebih dari tujuh kali, motorku berhenti bernapas. Saatnya membulatkan tekat dan niat buat mbengkel hari Minggu nanti. Bobol ATM adalah alternativ paling terakhir jika misi nodong kakak tidak berhasil.

Meskipun sempat terjebak macet di Jl. Majapahit, tapi tetap bisa sampai rumah dengan selamat.

Rumah, pukul 18.00
Sampai di depan rumah. Alhamdulillah.

Bukannya tidak berrsyukur dengan hujan yang Engkau turunkan ya Allah. Tapi tetap saja, dani berdoa, semoga banjir di Semarang nggak terlalu parah.