Kantor, pukul 15.45
Mendengar petir menggelegar. Pertanda hari akan hujan. Melongok keluar kantor. Dan benar sekali. Mendung hitam menggelayuti
Wah, alamat banjir nih.
Banjir memang sudah akrab sekali dengan warga
Sempat terjadi pemadaman listrik, tapi tak terlalu mengganggu pekerjaan karena tersedia genset sebagai pengganti listrik PLN.
Masih di kantor, pukul 17.00
Bel berbunyi. Saatnya pulang. Dua perasaan bercampur jadi satu. Pertama senang, karena terbebas dengan rutinitas kerja sehari-hari dengan barang-barang servisan. Sementara. Dan tentunya besok akan bertemu kembali dengan aktivitas itu. Kedua, khawatir dengan kondisi di luar, hujan dan banjir.
Pukul 17.10 = Perjuangan dimulai.
Untung selalu sedia payung sebelum hujan. Opss…!!! RALAT. Untung sedia selalu sedia mantel (di jok motor) sebelum hujan. Rencana : tidak melewati jalur biasanya, meskipun memakan waktu hampir dua kali lipat, setidaknya pasti terbebas dari banjir. Setelah mensurvei beberapa teman via telepon, diputuskan lewat jalur luar biasa. Dengan prediksi, Bubakan dan Citarum pasti terendam air alias banjir.
Rute biasa : Jl. Imam Bonjol (kantor) – Johar Bubakan – Jl. Patimura – Jl. Citarum – Jl. Sukarno Hatta – Jl. Supriadi – Kalicari (rumah tinggal bersama keluarga tercinta).
Rute alternativ : Jl. Imam Bonjol (kantor) – Jl. Tanjung – Jl. MH. Thamrin – Jl. Kartini – Barito – Jl. Majapahit - Jl. Supriadi – Kalicari (rumah tinggal bersama keluarga tercinta).
Note : Jl. Majapahit padat merayap pas jam pulang kantor. Apalagi kondisi hujan. Fiutffhhh…
Ternyata Jl. Tanjung pun tidak terbebas dari banjir. Air menggenang setinggi mata kaki, tapi masih bisalah ditoleransi. Sampai di lampu merah pertama, motor tiba-tiba berhenti. Waduh…bakalan mati terus neh. Benar juga, setiap kali berhenti di lampu merah, motor selalu mati. Oh My God. My sweety ( motorku), maafkan aku karena nggak nganterin kamu ke bengkel bulan ini. Coz nggak kebagian duit sih. Hehehe....Tetapi untunglah langsung bisa hidup kembali tanpa mengganggu kelancaran lalu lintas yang memang sudah macet itu. Mungkin lebih dari tujuh kali, motorku berhenti bernapas. Saatnya membulatkan tekat dan niat buat mbengkel hari Minggu nanti. Bobol ATM adalah alternativ paling terakhir jika misi nodong kakak tidak berhasil.
Meskipun sempat terjebak macet di Jl. Majapahit, tapi tetap bisa sampai rumah dengan selamat.
Rumah, pukul 18.00
Sampai di depan rumah. Alhamdulillah.
Bukannya tidak berrsyukur dengan hujan yang Engkau turunkan ya Allah. Tapi tetap saja, dani berdoa, semoga banjir di
Nov 13, 2009
Banjir dan Semarang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wah miomu perlu diopnam kuwi dan
ReplyDeleteixixxixixi
sama tiap bulan disuntik vaksin hehehe
hanya perlu rawat jalan kok. ^_^
ReplyDelete