menubar

May 4, 2011

Enggris VS Jowo

Kemarin saya sempat mampir ke beberapa blog. Berawal dari pencarian saya dengan keyword love story. Dan terdamparlah saya di blog Gia dan menemukan sebuah cerita yang menurut saya sweet. Dan saya seperti kembali menjadi abg lagi. Masa-masa pacaran yang diisi dengan rayuan gombal, lagu dan puisi cinta. Hahhaahaa... lol.

Iseng, saya share love story itu melalui facebook.

***
A girl and a boy were holding hands and suddenly the girl asked
Girl : Am i pretty?
Boy : No
Girl : Do you wish to live with me?
Boy : No
Girl : Will you cry if I leave you?
Boy : No
The girl started to cry..

The boy pulled her close to him and hug her.
She even cried louder.
The boy kissed her in the lip to stop her crying and said,
“you are not pretty, but you are beautiful”
“I don’t want to live with you, but I live for you”
“if you leave me, I won’t cry but I’ll die. I love you..”
***

Komentar pada awalnya biasa saja, banyak juga yang menyukainya. Tetapi itu sebelum salah satu teman memberikan komentar begini :
"Seng marai so swit ki go boso enggeres. Jal mbok gawe boso jowo..kan gilani .
(Yang bikin
sweet itu karena menggunakan bahasa inggris. Coba kamu gunakan bahasa Jawa, kan jadi jijay". red: terjemahan bebas)

Dan saya pun memintanya menejemahkan cerita itu ke dalam bahasa Jawa. Dan terjemahan menurut danny set adalah:
Wedokan: aku ndak ayu tow?
Lanangan: rak blas!
Wedokan: koe ndak pngen urip mbek aku?
Lanangan: jo ngasi!
Wedokane dadi mbrambang. Trus mak jegagik lanangane nyikep. Wedokane malah dadi nanges nggero2. Trus ngomong:
Nduk, koe ki rak ayu, tapi semlohay.
Aku rak pengen urip mbek koe. Tapi uripku kanggo koe.
Nek koe minggat, aku rak nanges, tapi aku matek. Aku tresno karo koe nduk.


Dan setelah saya membacanya, suasana romantis seketika berubah menjadi gelak tawa. Wkwkwkwkwk =)).

Yeach, bahasa memang sangat memperngaruhi. Terkadang kalimat romantis dalam bahasa Inggris menjadi tidak romantis lagi ketika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia atau sebaliknya. Sama halnya ketika melihat acara Ketoprak Humor dalam bahasa Jawa menjadi tidak lucu saat membaca terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

Saya tidak ahli dalam ilmu bahasa dan pendukungnya. Bahasa memang sangat mempengaruhi rasa dan persepsi.

#maaf buat yang tidak mengerti bahasa jawa.

4 comments:

  1. hahaha....aku suka postingannya... ya, soal multibahasa emang ribet. lha tapi omong-omong, itu bahasa Jawane semarangan po Suroboyonan? hehehe..nganggo 'matek' barang...

    ReplyDelete
  2. makasih.

    orange asli semarang tapi udah terkontaminasi banyak budaya. :D

    ReplyDelete
  3. Wakakakakak. . . lucu2. ..

    ReplyDelete
  4. Penita, terimaksih udah maen ke blog ku dan terhibur. :D

    ReplyDelete

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)