menubar

Oct 30, 2013

Saya Buruh Pabrik, Trus?

"Kerja dimana nduk”? Atau ada lagi, “Kerja di mana mbak?” Saya selalu menjawabnya “Kerja di pabrik Bu/Pak/Mbak/Mas.” Dan lucunya, kebanyakan dari mereka yang bertanya sedikit kasian atau merasa sedih mengetahui kalau saya kerja di pabrik. Terkadang ada juga yang berusaha menghibur, memberikan empati dan semangat.

Lha? Emang kenapa kalau saya kerja di pabrik? Wong nyatanya memang saya buruh pabrik. Tidak perlu merasa kasihan pada saya. Meski pabrik, gaji saya lumayan. Hehehee... Saya juga menikmatinya. Anggapan kerja di pabrik itu capek dan butuh tenaga. Ya iyalah, mana ada kerja yang nggak capek? Capek badan atau capek pikiran atau capek perasaan tetap saja capek. Tidur kelamaan juga capek. Beol kelamaan capek juga kan?

Jawaban 'kerja di pabrik' itu identik dengan bagian produksi. Jika mereka tidak bertanya lebih jauh ya saya nggak menjelaskan secara rinci. Meski posisi staff, tetap saja saya ini karyawan pabrik. Buruh juga. Yang membedakan hanya rutinitas pekerjaan dan tanggung jawabnya. Selebihnya sama. Sama-sama dibayar, sama-sama kena marah juga jika salah, sama-sama bawahan bukan pemilik perusahaan.

Tahun depan UMK Semarang naik berapa persen ya? Biar gaji saya juga ikutan naik. :D

No comments:

Post a Comment

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)