Iya, topik di kantor hari ini masih
seputar banjir dikuti macet. Cerita tentang perjuangan pulang dari
kantor kemarin hingga perjuangan berangkat ke kantor pagi tadi. Masih
sama, banjir dimana-mana, putar-putar cari jalan alternatif. Nggak
sedikit juga yang putar balik kembali ke rumah.
Ini cerita perjuangan saya. Pulang
kerja kemarin saya tempuh dalam waktu 90 menit, empat kali lipat dari
waktu normal yang biasanya hanya 20 menit saja. Seharian saya tanya
banyak orang tentang rute pulang dari kantor ke rumah. Jadi bingung,
karena dari informasi berbagai pihak, air makin tinggi. Benar saja,
jalan di depan pabrik yang paginya masih normal, sore hari tergenang
air hampir selutut. Hmmm...lumayan. Nekat lagi, hampir jatuh tapi
Alhamdulillah masih selamat.
Yang membuat sedikit lega, ada seorang
teman yang bilang di perempatan pasar Genuk biasanya ada ojek tossa
jika banjir separah ini. Oke, berbekal informasi itu saya pulang
lewat Genuk, tidak lagi berani lewat Dong Biru. Saya memprediksi air
di situ akan lebih tinggi mengingat kondisi air di Kaligawe juga
meninggi. Entah prediksi saya benar atau salah. Sampai di perempatan pasar, beberapa tossa siap mengangkut
motor beserta pengendaranya. Tanpa pikir panjang, langsung saja saya
naik tossa dengan tarif tiga puluh ribu rupiah. Nggak papa lah, yang
penting saya dan motor selamat, nggak harus nuntun motor karena
mogok. Rute yang dilewati Karang Roto. Hahahaa... saya tidak tahu
jalan itu, ternyata jauh sekaleeeeeeee. Ngeri juga naik tossa, berasa
tidak ada perlindungan sama sekali. Satu tossa di muati dua motor dan
tujuh orang. Alhamdulillah, bersyukur pada Allah, saya bisa pulang.
Cerita tadi pagi. Saya berangkat ke
kantor melewati Dong Biru lagi. Sepertinya air lebih tinggi dari
kemarin pagi. Nekaaaaaaaaaattttt lagi, tapi tetap berdoa sepanjang
jalan. Alhamdulillah selamat. Nah, pas masuk kawasan industri yang
membuat saya takut. Daripada jatuh, mending motor saya tuntun.
Hehehee... jalan melewati banjir itu berat ya, apalagi sambil nuntun
motor di jalan yang tidak rata. Namun ada orang baik hati mau
mendorong motor, membantu saya. Mungkin dia kasihan melihat saya.
Terimakasih ya Pak, semoga kebaikan anda mendapat balasan dari Allah.
Separo perjalanan, ada CS tempat saya bekerja menjemput dan membantu
saya. Alhamdulillah lagi. Terimakasih ya mas.
Siang ini sepertinya sudah ada matahari
meski agak sedikit malu-malu.
Pulang nanti? Ya lihat kondisi nanti
saja mau lewat jalur mana. Semoga air sudah surut. *berdoa, hening,
sekian*