Aug 27, 2014

Mau Penghasilan Rp 50.000 per Hari?

Sering kan status-status seperti berikut ini wara-wiri di media sosial? Ini nih salah satu contohnya.

 
 
Males kan tiap hari bacanya itu-itu melulu. Apalagi kalau si empunya status nyasar di inbox kita. Hmmm....
 
Nah, saya menemukan yang lebih riil ketimbang bisnis di atas. Jelas usahanya. Pendapatan juga bisa ditentukan sendiri, tergantung kerja keras sendiri. Mau?


Aug 21, 2014

Tanaman Cabe Rawit yang Tak Terurus

Terlalu lama saya tidak memperdulikan kebun kecil samping rumah. Eh, ternyata sudah ada pohon cabe rawit setinggi +/- 1,5 meter. Sudah berbuah pula. Banyak. Wuih senangnya. Daun-daunnya juga masih sehat. Pohon cabe rawit ini nylempit di antara pohon jambu biji dan jambu air.
 
Semoga pohon cabe ini panjang umur, buahnya banyak dan selalu sehat.
 
Tingginya hampir sama dengan saya ^^,

Cabenya banyak

Udah ada yang merah tuh
 

Cara Kreatif dalam Beramal

Beberapa waktu yang lalu saya melihat teman share tentang ini. Statusnya dapat dari Mas Nuruz . Saya share di blog juga agar lebih banyak yang ikutan berbuat. Ini saya copy paste ya.

Cara Kreatif dalam Beramal

Jika anda punya uang Rp. 1.000.000,- belilah sesuatu yang dijual di salah satu Penjual bapak2 / ibu2 tua yang ada di foto yg saya upload, TANPA MENAWAR, belanjakanlah seluruh uang anda, kemudian barang2 yang sud...
ah anda beli tadi bagi-bagikanlah kepada kaum fakir miskin yang ada disekitar anda. Nah, dari uang Rp. 1.000.000,- yang anda miliki tadi, anda sudah menolong pedagang bapak2/ ibu2 yang tua renta yang masih mau berusaha dan enggan menjadi pengemis dengan memborong barang dagangannya, kemudian anda juga memberikan nya lagi kepada kaum fakir miskin.
Ayo Kita Mulai teori ini dari sekarang sebelum terlambat, jangan belanja di toko2 besar, belanjakanlah di penjual yang foto2nya saya Upload.
Muliakan lah penjual tua renta yang enggan mengemiss.

Ayo Share Teori ini Sebanyak Mungkin, 100 share, minimal 10% berhasil melakukan Amal dengan Teori ini berarti 10 pedagang Tua Renta sudah kita Tolong meskipun anda hanya menshare saja. ayo kita berdayakan Pedagang Tua Renta yang Masih mau Berusaha daripada menjadi Pengemis... !!!

Bapak/ Ibu yang tercinta, maafkan anakmu ini yang sebesar-besarnya jikalau tanpa sengaja telah menelantarkanmu, dan telah membuat kalian hidup dengan serba kekurangan sementara anakmu saat ini telah bisa menikmati hidup yang berlebihan, Ya Alloh Ya Rabb, Sayangilah Kedua Orangtua Kami sebagaimana Mereka Telah menyayangi kami sejak kecil. Amiinn

Cara Lain di bulan Ramadhan, Jikalau anda ingin menyumbang Buka Puasa di masjid, dan anda hanya memiliki uang Rp. 50.000,; atau Rp. 100.000,- Usahakan Cari penjual makanan yang menurut pengamatan masing2 perlu untuk dibelanjakan, terutama diantara beberapa pedagang gorengang, carilah pedagang yang kurang di minati (yang KURANG LAKU). Belanjakanlah seluruh uang anda tadi yang sebesar Rp. 50.000,- atau Rp. 100.000,- Insya Alloh uang anda akan sangat membantu pedagang itu. Akan lebih baik lagi jikalau memiliki uang lebih, boronglah seluruh dagangannya sampai habis, tanpa menawar apalagi meminta diskon. Ikhlaskanlah kepada pedagang gorengan yg kurang laku ini. Insya Alloh akan sangat Berkah sekali uang belanja anda.

 

 





YUK, DIMULAI DARI SEKARANG.


 

Aug 19, 2014

Fio Menjelajah Kebun Binatang Mangkang


Harga tiket masuk yang biasanya cuma lima ribu, naik jadi 7.500 selama sepekan lebaran. Wajar sih, karyawan kan harus masuk meski libur lebaran.
 
Parkir motor penuh. Parkir mobil penuh. Yang naik angkutan umum trus dilanjut jalan kaki juga banyak.
 
Libur lebaran, kebun binatang Mangkang full. Dan salah satu pengunjungnya Fiorenza. Fio dianter ibuk dan budhe nya. Bertiga, kami mengunjungi bonbin Mangkang. Panas sih, tapi demi Fio. Heheheee...
 
Fio melihat banyak binatang. Dari kerbau, sapi, kancil, gajah, harimau, dan lain-lain. Paling suka ketika melihat burung merak.
 
Pose Fio sesampai di Bonbin

Manyun. Bangun tidur tuh.

Agak takut ketika memberi makan anak sapi.

Masih takut nih sama anak sapinya.

Fio melihat kancil.

Melihat merak sambil makan semangka.

Berpose bareng burung kasuari.

Ini apa ya? Lupa...heheheee....

Tetep lupa tuh. Payah...payah.

Rusa totol. Mirip yang di Istana Negara kayaknya.

Favorit Fio nih. Memancing sepuasnya hanya lima ribu saja.

Bibir Fio sexy yak. Hahahaa....





Aug 18, 2014

Kursi Prioritas Bukan Untuk Saya

Sebenarnya mamaknya Fio agak malas kalau harus ke kebun binatang. Tapi demi Fio, berangkatlah kita ke kebun binatang Mangkang. Saya sengaja memilih naik Trans Semarang daripada naik motor. Pasti bakal capek dijalan. Kasian Fio juga kalau harus berpanas-panas ria. Tarifnya  juga murah meriah. Jauh dekat Rp. 3.500 saja .
 
Ada kejadian yang bikin saya “ndomblong” sambil bilang wow dengan Trans Semarang itu. Saya naik dari shelter ADA Majapahit. Wuih, busnya udah lumayan penuh. Wajar sih, libur lebaran pasti banyak yang bepergian. Karena yang saya lihat rata-rata memangku anak-anak dan balita. Oke, saya masih muda. Masih sanggup berdiri, menggendong Fio sambil berpegangan pada tiang. Tapi yang bikin saya bilang “wow” adalah seorang bapak gagah duduk di kursi prioritas cuek saja melihat saya. Beneran, saya berdiri persis di depan bapak itu. Nggak ada tuh niat memberikan kursinya ke saya. Saya sih berpikir positif, mungkin kaki bapak itu sakit yang kita tidak tahu, hanya dia dan Allah yang tahu. Mungkin juga bapak itu nggak bisa baca kursi prioritas untuk siapa saja. Ya sudahlah.
 
Petugas Trans Semarang? Kata kakak saya yang tiap hari naik angkutan umum itu bilang, biasanya petugas ngusir penumpang yang duduk di kursi prioritas agar dipakai oleh yang berhak. Namun waktu itu petugasnya diam saja. Sama cueknya dengan si bapak itu.
 
Sampai di shelter Pemuda, ada seorang ibu-ibu memberikan kursinya pada saya. Jaraknya cukup jauh. Jadi sewaktu ada seseorang di dekatnya hendak duduk di kursi itu, si ibu teriak semangat kalau kursinya untuk saya. Terimakasih ya bu.
 
Saya rasa kejadian seperti itu sudah nggak asing lagi. Berarti kepedulian kita sebagai manusia mungkin sudah berkurang karena ego. Ya sudahlah. Dinikmati saja. Bersyukur karena saya masih sehat, masih kuat, masih sanggup berdiri.



Ada teman yang menyarankan saya agar nge-twit Pak Ganjar biar dia tahu. Ah, tapi saya lebih memilih blog untuk curhat.

Aug 14, 2014

Menghilangkan Kutu Rambut Tanpa Malu

Beberapa hari yang lalu ada rekan kerja bercerita kalau temannya maen ke kamar kosnya dan tiduran. Bukan tiduran yang dipermasalahkan, tapi temannya itu kutuan. Weleh (dengan gaya Bang Jarwo) hari ini kok kutuan.
 
Saya jadi terimgat tragedi kutu rambut bertahun-tahun lalu. Waktu itu saya masih merantau di suatu kota nun jauh disana. Suatu senja menjelang malam, saya shock. Bulu kuduk merinding. Berasa dunia hancur berkeping-keping. Antara percaya nggak percaya. Saya menemukan sesosok binatang mungil nan imut di antara jemari sisir malam itu. What??? Saya kutuan? Oh noooooooooo...
 
Iya, saya lebay.
 
Dengan panik saya menelpon (mungkin sms, saya lupa) teman. “Vi, tulung tumbaske au**n.” Suara jauh dari seberang telepon membalas “Au**n nggo opo?” Mungkin dia terheran-heran, karena di rumah kami tidak ada nyamuk. Yang ini beneran, tidak ada nyamuk. Langsung kutimpali dengan “Suk tak critani, pokoke tumbaske.”
 
Ketika a**an sudah ada di tangan, tengah malam saya beraksi. Au**n saya oleskan merata ke seluruh rambut. Kemudian saya tutup kepala dan rambut dengan handuk. Saya biarkan hingga pagi tiba. Keramas. Bersih. Bebas kutu. Merdeka!!!
 
Kenapa nggak beli obat kutu rambut, misalkan pedi**x? Hehehe...harusnya gitu. Alasan sih cuma satu. Malu. Masak iya, saya yang masih muda cantik nan menggemaskan harus membeli obat kutu rambut. Apa kata mbak-mbak penjualnya nanti. Kalau beli au**n kan wajar dan normal, nyamuk dimana-mana. Nah, obat kutu rambut? Ya gitu deh.
 
Beberapa hari kemudian, saya baru tahu kalau salah satu teman serumah emang kutuan. Pantas saja saya kutuan. Hadeh... Untung si kutu belum sempat beranak pinak. Jadi buat kamu-kamu yang punya kutu tapi malu beli obat kutu, beli saja au**n atau sof**l. Sampai sekarang sih nggak ada efek samping kok.
 
 
Gambar  saya pinjam dari sini.

Aug 13, 2014

Sholat Idul Fitri di MAJT 1435 H

Lebaran tahun ini, Fio "ikutan" sholat Ied di Masjid Agung Jawa Tengah. Lebih tepatnya datang bertepatan dengan penyelenggaraan sholat Idul Fitri. Ini bukan kali pertama ikut loh. Tahun lalu Fio juga ikutan pas Idul Adha meskipun masih 8 bulan, belum bisa berjalan waktu itu. Suasana rame seperti tahun-tahun yang sudah berlalu. Dan masih sama pula dengan sampah koran bekas alas sholat. Tidak berubah. Ini ada beberapa foto yang terabadikan lewat kamera henpon. Saya sih nggak ikut sholat juga, cuma ngajak Fio jalan-jalan.
 
 
Perlu usaha extra biar Fio mau nginjak rumput tanpa alas kaki
 
Selpi-selpian dulu yuk nak :D
 
Fio lihat apaan sih? Serius bingits.
 
Fio lagi asyik maen balon
 
Baca berita apa nak?
 
"Buk, lihat! Banyak balon terbang."
 
"Buk, itu banyak yang ninggalin sampah koran."
 
Hihiihiii...Fio nggak pakai sendal maupun sepatu.