Dulu. Duluuuuu banget. Saya punya
keinginan bekerja di sebuah perusahaan besar. Bekerja di depan
komputer. Ada telepon di meja yang sering berdering. Selalu pakai
high heel. Sepertinya meja kerja penuh dengan dokumen dan kertas itu
keren. Dengan gaji yang "lumayan" pastinya menyenangkan. Wanita karir
itu hebat menurut saya. Dulu. Setidaknya itu gambaran di film-film
dan sinetron. Media berhasil menanamkan gambaran indah wanita karir
di otak saya.
Dengan penuh perjuangan, mulai dari
bawah, merangkak pelan-pelan menggampai mimpi. Tapi sekarang beda. Semua berubah. Tumpukan dokumen
itu tidak lagi keren. Saya ingin jadi Ibu Rumah Tangga seutuhnya.
Bangun pagi sebelum suami dan anak-anak terbangun. Menyiapkan sarapan
dan membereskan rumah. Mengantar anak-anak ke sekolah dan
menjemputnya. Menyiapkan makan siang mereka. Menemani anak-anak
bermain, belajar dan mengaji. Berkebun dan beternak bareng
anak-anak. Menanamkan akhlak dan moral yang baik. Menyiapkan makan
malam. Dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Mungkin sesekali tetap
melakukan kegiatan favorit saya seperti membaca dan nge-craft.
Tapi masih sebatas keinginan.
Ada yang bilang, sekolah tinggi-tinggi
buat apa kalau cuma jadi ibu rumah tangga? Ilmu dan pengetahuan itu
tidak akan sia-sia kok. Justru ibu itu guru yang pertama dan utama
bagi anak-anaknya.
Semoga bisa secepatnya mewujudkan
keinginan itu. Sederhana bukan mimpi saya? Namun untuk mewujudkannya tidak sesederhana itu. Sedikit egois memang.