Hari Senin kemarin, diawali dengan doa sebelum berangkat kerja. Sama seperti biasanya.
Saya dan teman ada kerjaan yang tidak biasa. Kirim uang menggunakan Western Union (WU). Saya memang tidak pernah punya pengalaman mengirim uang dengan layanan yang satu ini. Oke, palingan juga gitu-gitu saja, kayak kirim wesel pos. Begitu sih awalnya.
Cairin cek, beres. Mari kita cari bank yang ada tulisan Western Unionnya. Pertama ke Mandiri Syariah di jalan Ahmad Yani. Setelah menunggu lumayan lama, karena CSnya cuma satu, ternyata tidak bisa dan disarankan ke Mandiri Pandanaran. Karena CSnya kurang meyakinkan kita cari bank lain. Di seberangnya kan ada tuh BRI, kita coba lah kesana. Nanya ke satpam, katanya cabang disitu tidak melayani WU, dan disarankan ke BRI Pattimura. Kalau BRI Pattimura bisa, kata pak satpam. Mari segera meluncur. Sampai di sana, ternyata BRI sudah tidak menyediakan jasa WU sejak dua tahun terakhir. Baiklah... Informasi dari pak satpamnya nggak valid. Agak kesel sih. Deket-deket BRI situ ada Bank Danamon, ada sih tulisan layanan WU namun lagi-lagi cabang MT Haryono tidak bisa, disarankan ke Danamon Suari. Aduh, capek deh... Semoga yang ini berhasil. Bismillah. Setelah ngobrol cukup banyak, dan ada lagi halangannya. Danamon hanya menerima rupiah. Sedangkan uang yang kita bawa dalam pecahan US dollar. Disarankan untuk ditukar dulu, namun hanya pemilik rekening Danamon yang bisa menukar uang di situ. Harus cari money changer dulu dong kalau begitu. OMG. Rugi juga kan kalau harus tukar dulu ke rupiah, trus dikirim, dan disana diterima dalam bentuk dollar lagi. Di depan Danamon kan ada BCA tuh, coba ah nanya, mana tau bisa. Ternyata tidak bisa juga. Saran dari pak satpam sih musti ke BCA Pemuda. Ah, daripada-daripada lagi mending ke kantor pos. Kenapa tidak dari awal langsung ke kantor pos? Pak Boss bilang nggak mau kantor pos, mending bank saja. Oke boss!!!
Perut mulai memberi kode kalau dia butuh asupan makanan yang bergizi. Namun kode itu diabaikan dulu. Akhirnya kami memutuskan ke kantor pos saja. Mbak petugasnya bilang bisa. Meskipun penerima tidak memiliki ID dan alamat di Amerika, kan memang disana hanya dinas beberapa hari. Bisa... jawabnya. setelah dihitung-hitung dia bilang sekian juta.... bla...bla...bla... Loh, mbak, saya kan mau kirimnya pakai US dollar mbak. Dia bilang hanya menerima rupiah. Duh...mbak, kenapa nggak bilang dari tadi sih. Okelah, dengan sangat terpaksa kami mengirim WU dengan rupiah, itupun cairin cek rupiah dulu dan balik ke kantor pos lagi. US dollarnya masuk ke rekening lagi. What a perfect day...Alhamdulillah.
Sore hari pulang kerja seperti biasa. Langit mendung sekali, sepertinya bakal turun hujan deras. Karena belum hujan, saya pun tidak mengenakan jas hujan. Masih di sekitar kawasan Terboyo, hujan turun deras dan memaksa saya mengenakan jas hujan. Oke, pakai jas hujan di hari ketika hujan kan biasa banget. Yang bikin tidak biasa itu kenapa kunci motor bisa jatuh terlempar ke dalam jok dan saya tutup, klik.... TERKUNCI. Aaargghhhhhhhhhh... kenapa ceroboh gitu. Hixhixhihixxx...hujan, dorong motor nyari tempat teduh kayak orang bego. Sambil nelpon orang rumah. Masa bodo lah, hape kena air hujan, yang penting bisa pulang. Maklum, panik.
Di depan ruko tempat saya berteduh, ada beberapa orang yang juga berteduh. Mungkin mereka heran, saya sudah memakai jas hujan lengkap kenapa harus berteduh. Salah satu bertanya ke saya apakah motor saya mogok? Saya jawab apa adanya dengan muka polos tanpa dosa kalau kunci motor saya ada di dalam jok motor dan terkunci. Serentak mereka tersenyum. Mau ketawa ngakak tapi kasihan melihat tampang kucel saya. Kok bisa wanita segede ini bisa seceroboh itu. Mungkin begitu pemikiran mereka. Namun ada sih yang mau berusaha menolong, tapi takut motor saya "cedera", ya ga jadi lah. Dan mereka tahu kalau saya sudah meminta bantuan orang rumah.
Menunggu itu lama ya. Dua puluh menit nonton film favorit nggak terasa, kalau dua puluh menit menunggu seseorang dalam kondisi hujan berasa banget lamanya. Saya menunggu di depan Indomaret.
Begitu suami datang, wow...bahagianya luar biasa. Dia mengeluarkan dua kunci motor, dan ternyata tidak bisa semua. Hahahhaaaa.... Kunci cadangannya bukan yang itu. Kuncinya yang tanpa gantungan. Akhirnya bagian depan motor dibuka dan dinyalakan. Entahlah... saya tahunya motor bisa dikendarai tanpa kunci. Kalau di film-film itu kan biasanya mobil, nah kali ini motor. Alhamdulillah bisa pulang. Terimakasih ya sayangku...
Benar-benar Senin yang menyenangkan bukan?