Feb 25, 2022

100 Days Challenge #021 : Bunzo & Starbarz

 


Kenapa ya macaron mahal? Iya sih, tepung almond nya yang mahal. Masak iya ga bisa diganti tepung lainnya. Biar jadi cemilan murah merakyat macam cilok, cireng, dan cimol. Dulu pernah sih nyoba bikin macaron. Gagal. Dan belum nyoba lagi. Masih banyak kue-kue lain menanti eksekusi. Kan saya pemula di bidang per-baking-an.

Karena tidak tahan dengan rengekan Yasmin untuk bikin macaron, saya beli aja. Saya belum siap untuk patah hati kedua kalinya, Suatu hari nanti, saya akan nyoba lagi kok. Suatu hari nanti. Haahaaaaa. Entah kapan. Nanti akan saya update disini apapun hasilnya.

Saya beli yang baby size macaron, 50 pcs. Kecil, mungil, imut. Baru difoto setelah dicoba beberapa buah.



Feb 23, 2022

100 Days Challenge #020 : Bunzo & Up and Across

 


Ternyata kemarin itu tanggal cantik ya. Saya kok ga merhatiin. 22-02-2022. Saya terlalu fokus dengan kesehatan diri sendiri dan keluarga. Lagi musim sakit. 

Malam-malam saya nemu status whatsapp temen. Eh, kok bener sih. Hari "nggregesi" se Indonesia. Panas dingin. Pegel linu. Pusing. Tenggorokan gatal. Bersin. Hidung meler. Batuk. Di kantor suara batuknya saling bersahut. Apalagi ketika sholat berjamaah di mushola pabrik. Suara batuknya saling bersahutan lebih nyaring. Ya Allah, sehatkanlah kami. Sehatkanlah Indonesia. Semoga hari nggregesi se Indonesia tidak diperingati setiap tahun.


Feb 22, 2022

100 Days Challenge #019 : Bunzo & Counterpoint



Februari. Pergantian musim. Penyakit. Covid.

Kemarin saya ke dokter dengan keluhan pilek sejak Sabtu dan batuk berdahak mulai hari Senin. Langsung aja di suruh tes swab. Mendadak takut kan ya. Kata dokternya, semua batuk pilek akan dicurigai sebagai covid kecuali tes swab sudah membuktikan kalau negatif. Saya sih setuju-seuju aja di suruh swab, meski tidak akan siap dengan hasilnya. Ndilalah kok alat swabnya habis. Antara lega tapi tetep khawatir juga sih. 

Ya udah deh, andalkan feeling aja katanya. Dan jangan lepas masker, meskipun dirumah. Ok, baiklah.

Banyak kan informasi beredar tentang beda flu biasa dan covid varian Omicron. Kata dokternya lagi ya. Nggak ada bedanya sama sekali. Mau batuk berdahak, mau batuk kering, semua tetap dicurigai sebagai covid. Kalau tahun lalu indikator utama hilangnya indra penciuman, sekarang tidak lagi. Trus kalau memang begitu, anggap saja flu biasa. Toh gejalanya sama.

Akhirnya saya diresepkan Flumin, Silopect dan vitamin Caviplex. Udah minum 3x sampai siang ini. Alhamdulillah batuknya sudah jauh berkurang. Hidungnya nggak ngeluarin ingus lagi. Semoga lekas sembuh dan ini hanya flu biasa. Bisa tetep bekerja dan tidak menulari rekan kerja.

Saya banyak minum air putih hangat cenderung panas biar tenggorokan nggak gatal. Es teh manis, I miss you ^_^




Feb 18, 2022

100 Days Challenge #018 : Bunzo & Ragz

 


Sedari pagi tadi, Semarang syahdu. Gerimis membasahi bumi Semarang. Kalau susana kayak gini, pengennya di rumah, ndusel-ndusel Yasmin dan Fiorenza. Menikmati secangkir kopi hangat sambil rebahan. Tapi hari ini masih Jumat ya, masih punya tanggung jawab sama pekerjaan. Gerimis pun diterabas. Di tempat kerja, badan sudah mulai not delicious. Jadi saya bekerja dengan memakai jaket. Berasa kayak musim dingin aja. 


Sudah minum teh jahe. Sudah makan banyak. Sehat. Sehat. Sehat. Aamiin.



Feb 16, 2022

100 Days Challenge #017 : Bunzo & Gewurtz

 

Semarang, pukul 16.52. Langitnya gelap sekali. Mari pulang. Semoga selamat sampai tujuan. Semoga hujan membawa berkah bagi seluruh alam.

Feb 14, 2022

100 Days Challenge #016 : Bunzo & Cayke


Hari Minggu kemarin, Yasmin mau dibikinin cupcake. Pagi-pagi, kami berdua pergi ke toko bahan rati dan kue Miskasari di Tlogosari. Yasmin semangat banget sih. Saya pakai resepnya Mak Frida dari akun ig nya. Kacang mede saya skip, anak-anak nggak terlalu suka.

Cupcake Kacang Mede

Bahan:
4 butir telur
200 gr mentega
250 gr gula pasir (Saya pakai 200 gram saja sudah manis, topingnya nanti juga manis) 
200 gr tepung terigu (Saya pakai terigu protein sedang)
50 gr coklat bubuk (Saya pakai setengahnya, saya tambah kopi satu sachet)
1/2 sdt baking powder
100 gr kacang mede sangrai/goreng, hancurkan Saya skip)
50 ml susu cair

Cara Membuat:
1. Kocok mentega dan gula pasir hingga lembut dan creamy.
2. Tambahkan telur satu persatu, kocok hingga mengental dan solid.
3. Masukkan tepung terigu, coklat bubuk dan baking powder yang sudah diayak, aduk rata (jangan overmix).
4. Tambahkan kacang mede, aduk rata.
5. Masukkan susu cair, dan aduk lagi hingga rata.
6. Panaskan oven. Tuang adonan ke dalam cetakan cupcake yang sudah dialasi paper cup. Beri topping kacang mede.
7. Panggang selama 20 menit atau hingga matang....

Hasilnya beneran enak. Lembut. Atasnya kres kres. Makan satu cup, nggak bakalan cukup. Topingnya sederhana saja, karena saya belum mahir ^_^




Feb 8, 2022

100 Days Challenge #015 : Bunzo & Icantoo


Hujan deras disertai angin kencang menyapa pagi Semarang bawah. Agak deg-degan sih. Karena hujan deras di bulan Februari masih menyisakan trauma tahun lalu. Tahun 2021, kawasan Terboyo diserbu banjir setinggi paha. Lelah secara fisik dan psikologis terkadang masih datang di sela-sela hujan. Dan waktu itu ada yang bikin sakit hati banget banget banget. Tentang postingan Pemkot Semarang yang dengan bangganya bisa mengeringkan genangan air di Simpang Lima hanya dalam dua jam saja. Sedangkan kami yang di perbatasan, banjir seminggu nggak surut-surut.  Dan berulang.



Pokoknya bikin sedih lah kalau masih ingat masa-masa itu. Sebenernya banyak sih yang bisa diceritakan waktu itu. Tapi saya nggak ada waktu untuk menulis di blog ini. Saya capek lahir batin ^_^








Semoga tahun ini tidak terulang lagi banjir nggak surur-surut hingga berhari-hari. Kasian warga di sekitar Kawasan Industri juga. Kalau saya, pulang ke rumah udah kering. Lha mereka, mau pulang kemana coba.