Nov 16, 2022

100 Days Challenge #055 : Bunzo & Croon


Pertengahan November tahun ini isinya mewek mulu. Serumah tumbang bergantian. Satu belum sembuh, yang lain menyusul sakit. 

Bapaknya anak-anak yang biasanya jarang sakit pun, akhirnya menyerah. Libur kerja sampai 3 hari. Demam, batuk pilek, kepala pusing. Kalau biasanya makan Indomie pedes tambah kerokan, keesokan harinya seger lagi. Nah, yang kali ini lumayan parah. Dan dengan terpaksa dia menurut ketika saya bawa ke klinik.

Yasmin juga demam dan muntah. Panasnya turun, besoknya matanya merah. Padahal yang lagi pada belekan itu teman sekelasnya Fiorenza. 

Alhamdulillah Fiorenza aman. Tapi memang dia harus minum obat setiap hari, sejak bulan Agustus. Ceritanya nanti akan saya post kalau beneran sudah sembuh. Ini masih setengah perjalanan.

Sabtu kemarin, gantian ibuk saya yang sakit. Diare.  Muntah. Dehidrasi.

Bapak sempat meriang juga. Alhamdulillan dengan kerokan, sembuh. 

Ya Allah, angkatlah penyakit keluarga hamba. Karuniai kami dengan nikmat sehat. Syukurlah, saya sehat, jadi masih ada yang bisa merawat mereka. Hanya otak saya yang agak lelah. Saya mengambil cuti kerja 2 hari. Yaayyy disetujui.

Bismillah, semoga lebih baik dihari-hari mendatang.



Nov 4, 2022

100 Days Challenge #054 : Bunzo & Flying Geese

 


Tiba-tiba udah Jumat aja nih. Saatnya rujakan sama teman-teman di kantor depan. Manunya masih sama dengan bulan lalu, rujak. Tapi kali ini rujaknya lain. Rujak Aceh katanya. Ya mirip sih sama rujak Semarang, beda di tekstur  bumbunya aja. Kalau rujak Aceh ini, bumbunya kayak jus. Jus mangga kweni. Enak lah.


Nov 3, 2022

100 Days Challenge #053 : Bunzo & Sp-Eye-Ryl

 


Bunga wijaya kusuma. Saya membeli bibitnya melalu shoppe. Waktu itu, tanamannya masih kecil. Saya tempatkan di teras rumah. Saya tidak mencari tahu cara perawatannya. 

Ternyata wijaya kusuma menyukai sinar matahari. Setelah saya tempatkan di area terpapar sinar matahari, pertumbuhannya lumayan terlihat. Dan taaarrrraaaaa.... Akhirnya wijaya kusumanya berbunga. Tapi saya baru tahu pagi harinya. Lumayanlah, masih dapet sisa-sisanya.



Nov 2, 2022

100 Days Challenge #052 : Bunzo & Ta Da



Kejadiannya sudah dari bulan lalu sih. Tapi bulan lalu fokusnya lagi di Inktober Tangles, jadi baru ditulis hari ini.

Sabtu, selepas maghrib, mbah kungnya Yasmin menemukan anak ayam di depan rumah. Anak ayam yang baru menetas beberapa jam. New born banget deh. Lucu. Imut. Gemes.

Kami tidak punya ayam yang sedang mengerami telur, jadi kemungkinan itu ayam tetangga yang tertinggal oleh induknya. Setahu kami ada dua ayam betina yang baru saya menetaskan telur-telurnya. Malam itu si anak ayam menginap di dapur kami. Dengan kardus ala kadarnya, yang penting hangat. 

Yasmin girang banget dan mendadak ingin jadi induk ayam yang menjaga anak ayam itu. Tapi saya tegaskan, kalau besok kita akan mencari induknya dan si anak ayam harus kembali ke tempat yang seharusnya, keluarga. Yasmin mengerti.

Hari Minggu pagi, saya dan Yasmin mencari ayam yang kemungkinan induknya. Kami menemukan induk ayam yang corak anak-anaknya mirip dengan anak ayam semalam. Ketika didekatkan, anak ayam yang malang justru dijauhi seperti tidak saling mengenal. Yasudahlah, kita pelihara saja ya nak. Yasmin bahagia banget.



Selasa malam, sepulang kerja, saya langsung menuju dapur. Tidak ada suara anak ayam seperti hari-hari sebelumnya. Sepi. 

Ah, ternyata dia meninggal siang tadi. Pertemuan yang terlalu singkat. Meski singkat, anak ayam sempat memberi kebahagiaan di antara kami.

Nov 1, 2022

100 Days Challenge #051 : Bunzo & Stikz

 


Yeah, inktober tangle 2022 sudah selesai. 31 gambar sudah dipost di blog dan instagram. Kembali ke 100 days challenge lagi ya. Semoga tidak bosan. Karena saya juga tidak bosan menggambar. Hanya kadang bingung aja sih mau cerita apa. Kadang banyak hal yang mau ditulis disini. Tetapi kalau sudah lewat waktu, jadi nggak seru lagi kalau mau diceritakan. Semoga saya tidak bosan menulis. Menulis apa saja ^_^