Ditambah dengan kemuculan wanita buta bersama anjingnya. Hidupnya tambah kacau. Wanita itu memeras Lee Tang, karena ternyata dia tidak buta. Dia menjadi saksi pembunuhan dan menyimpan palu alat pembunuhan. Karena gregetan, Lee Tang pun menbunuh wanita itu. Ndilalah lagi, anjingnya ini buta warna, jadi tidak bisa membedakan apa yang dilihatnya. Sidik jari dan DNA pun tidak bisa ditemukan karena sudah terkontaminasi dengan liur anjing. Lolos lagi ya. Tapi disini, dia sudah mulai profesional karena tidak melihat penampakan korbannya lagi. Dan ternyata lagi, wanita ini merupakan pembunuh kedua orang tuanya sendiri. Jasad kedua orang tuanya dikubur di halaman rumah.
Selanjutnya, dia membunuh dua pemuda yang mencoba memalaknya. Lagi-lagi tidak ada saksi dan bukti pembunuhan kali ini. Dia ditolong oleh seorang bapak dan pemuda. Apa kejahatan dua pemuda tadi? Mereka memperkosa anak perempuan bapak yang menolongnya. Anak perempuannya meninggal dunia karena bunuh diri. Mulai dari sini, Lee Tang menyadari kalau dia mempunyai kemampuan mengenali kriminal. Bulu kuduknya berdiri ketika berpapasan dengan kriminal.
Nah, mulailah dia memburu kriminal sampah masyarakat. Sampah yang panas dibuang dan disingkirkan dengan bantuan Roh Bin, pemuda yang menolong Lee Tang sebelumnya. Di tengah cerita munculah Song Chon (Lee Hee Jun), mantan detektif yang menjadi pembunuh berantai rekan Roh Bin sebelum Lee Tang.
Detektif Nan Gam (Song Suk Ku) mempunyai insting kalau Lee Tang pembunuh berantai. Namun dia tidak bisa membuktikannya hingga akhir. Di episode terakhir, terungkap kenapa Song Chong mempunyai dendam terhadap ayah detektif Nan Gam.
Sepertinya bisa nih dilanjutkan ke season 2. Endingnya kan belum tuntas. Hanya 8 episode. Mungkin dilanjutkan dengan perburuan bukti dan saksi atas kejahatan Lee Tang. Meski di akhir cerita, semua bukti pembunuhan sengaja diarahkan ke Roh Bin.
Terlepas dari pro kontra drama ini, saya suka akting Choi Woo Sik. Muka polos dan innocentnya itu lho. Lalu tiba-tiba mulai membunuh orang dengan darah dingin. Dari seorang pembunuh hingga bertindak seperti pejuang keadilan. Tapi tetap saja ini salah. Bukan tugas manusia untuk menghakimi kejahatan. Recomended untuk penyuka genre thriller.
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)