Apa jadinya jika arwah seorang gangster masuk ke tubuh anak SMA korban bullying? Akankah dia menerima nasib perundungan itu? Atau justru membalas dendam kepada para perundungnya?
Alkisah seorang gangster berusia 47 tahun yang masih semangat untuk belajar. Kim Deuk Pal (Lee Seo-Jin) ingin melanjutkan kuliah. Karena dia tidak punya kesempatan dimasa mudanya. Kim Deuk Pal merupakan orang nomor dua di geng Chillsung. Suatu hari dia hendak menolong seseorang yang terjun dari jembatan penyeberangan. Dalam momen itu, arwah Kim Deuk Pal berpindah tempat. Dia masuk ke tubuh Song Yi-Heon (Yoon Chan-Young). Sedangkan tubuh Kim Deuk Pal dinyatakan meninggal karena tertabrak truck. Tragis ya. Niat menolong malah jadi korban lakalantas.
Kim Deuk Pal kini hidup sebagai Song Yi Heon, siswa SMA yang mengalami perundungan. Rupanya Song Yi Heon berniat bunuh diri karena tidak kuat menjalani hidup. Bahkan seseorang yang ingin dia jadikan teman dan dimintai pertolongan, justru mengabaikannya. Choi Se-Kyung (Bong Jae-Hyun) juga punya permasalahan sendiri, ayahnya terlalu perfeksionis dan diktator. Meski dari luar, dia nampak seperti siswa yang sempurna. Ganteng, pandai, ketua OSIS. Ayahnya merupakan jaksa terkenal. Sedangkan ayah Song Yi Heon tidak pernah hadir dalam hidupnya. Ibunya depresi hingga mabuk dan mengonsumsi obat penenang. Lengkap sudah penderitaannya. Sudah berteriakpun, tidak ada yang mendengar.
Nah, lucu lho pas awal-awal Kim Deuk Pal hidup di tubuh Song Yi Heon. Dalam otaknya, dia itu pria kuat dan ahli bela diri. Nyatanya tubuhnya lemah, tidak berotot dan refleknya lambat. Mulailah dia melatih tubuh Song Yi Heon. Mulai berolahraga dan makan banyak. Rambut yang menutup matanya dipotong. Dunia pun tak lagi suram. Kepribadiannya otomatis berubah. Jadi manusia PD yang tidak mudah ditindas. Udah bapak-bapak, gangster pula kan.
Di sosmed santer berita jika drama ini mengandung unsur elgebete. Namun, setelah saya lihat, nggak ada tuh. Atau mungkin tergantung persepsi masing-masing ya. Menurut saya lebih ke bromance gitu lah. Song Yi Heon kan tetep ngerasa tua. Baginya kayak hubungan bapak anak. Kalau yang dilihat orang lain, hubungan persahabatan dua anak SMA.
Cara berbicara dan bersikap Song Yi Heon keliatan bapak-bapak banget. Bahasa yang dipakai pun, bahasa bapak-bapak. Ngakak pas tebak-tebakan judul lagu. Kerasa banget kesenjangan generasi idolnya. Siapa sangka lagu Dreams Come True nya Aespa adalah remake lagu S.E.S yang rilis tahun 1998. Beda gap 26 tahun dong. Sungkem sama para sesepuh KPop. Masih banyak kesenjangan lainnya, termasuk bahasa. Bahasa anak gaul beda lah ya sama generasi tua.
Misi balas dendam Song Yi Heon berhasil. Para perundungnya mendapat balasan. Dan ending drama ini agak sedih tapi realistis. Kasihan sih sama Song Yi Heon yang asli. Tapi memang itulah yang sudah menjadi pilihannya. Kim Deuk Pal tetap hidup sebagai Song yi Heon dan bisa merasakan jadi mahasiswa beneran. Spoiler dong. Hahahahhaaaa
Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari drama ini
3. Anggota gangster sangat menjunjung tinggi kesetiaan
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)