"Apakah kamu percaya, ada cinta yang tidak berubah?"
Entah kenapa, aura drama ini udah sedih dari awal. Seperti gerimis dan awan hitam yang menggantikan senja hingga pagi tiba.
Di episode pertama di kisahkan pertemuan tidak sengaja Choi Hong (Lee Se-Young) dengan Jungo Aoki (Kentaro Sakaguchi) di Jepang. Choi Hong "melarikan diri" dari rumah dan melanjutkan studi ke Jepang. Dari pertemuan itu, diikuti pertemuan tidak sengaja selanjutnya yang membuat keduanya saling jatuh cinta. Dan kemudian berpisah.
Lima tahun kemudian, terjadi lagi pertemuan yang tidak disengaja. Canggung. Sedih. Dilema. Nah, dari sini alurnya kembali lagi ke masa-masa bucinnya mereka. Belum terungkap alasan keduanya berpisah. Penonton kayak terbawa suasana. Pas sedih, berasa banget sedih dan sakitnya hati ini. Pas bucin, ikut-ikutan senyum-senyum nggak jelas.
Kenapa Sungo harus muncul di tengah-tengah persiapan pernikahan Hong dan Min Joon (Hong Jong-Hyun). Makin dilema kan ya. Pegolakan batin mulai terjadi. Mungkinkah Hong meninggalkan Min Joon demi Sungo? Ahhhhh.... Saya juga ikutan galau. Tapi bener lho. Di saat persiapan pernikahan selalu ada saja ujian dan godaannya. Termasuk para barisan mantan yang tiba-tiba menampakkan diri setelah menghilang layaknya disapu badai.
Satu-persatu kisah cinta Hong dan Jungo di Jepang mulai diceritakan. Dan awal mula keretakan hubungan. Kesepian Hong dan ketidakpekaan Jungo. Bener sih, sebuah hubungan memang diuji ketika lagi merintis. Waktu itu Jungo masih miskin dan belum menjadi penulis terkenal, Dia sibuk dengan pekerjaan. Pun dengan Hong. Sama-sama miskin dan merintis dari 0, meskipun keluarganya ga miskin juga sih. Ketika 5 tahun berlalu, keduanya sudah stabil dari sisi pekerjaan dan penghasilan. Hanya butuh menyelesaikan kesalahpahaman. Kesalahpahaman yang berlarut-larut hingga 5 tahun.
Saya itu paling nggak suka adegan "tlisipan". Apa ya kalau di Indonesiakan? Berada di tempat dan waktu yang sama, namun tidak bertemu. Ini ni yang menimbulkan kesalahpahaman. Ketika Hong memutuskan kembali ke Korea. Padahal Jungo udah nyusul tuh ke stasiun. Tapi ya itu tadi, "tlisipan". Aaarrrggghhhhhhhh.....
Namun, 5 tahun cukup untuk mendewasakan keduanya. Hong dan Jungo, masing-masing menyadari kesalahannya di masa lalu. Sudah bisa menerima perpisahan, tapi gagal move on. Gimana dong? Kasihan Min Joon jadinya. Tapi kan memang pemirsa maunya begitu. Happy ending.
Sinematografinya bagus seperti yang banyak orang bilang. Sedihnya itu kerasa banget. Agak lambat? Iya sih. Ya kali drama sedih alurnya sat set kayak Mouse-nya Lee Sung Gi. Kan jadi ga kerasa sedih dan menyayat hatinya. Bagus. 6 episode saja. Nggak membosankan jadinya.
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)