Sing penting sarapan sik. Wareg. Ben kuat ngadepi kenyataan. Banjir. Pendekar kudu sangar, rak entuk kakean sambat.
Hari ini, rutinitas harus tetap dimulai kembali. Saya mulai bekerja, dan anak-anak masuk sekolah. Kalau bapaknya anak-anak nggak kenal libur dan cuti bersama ya. Namun hujan belum berhenti sampai saat ini.
Hujan mengguyur Semarang sudah tiga hari ini. Menjelang imlek, pas hari Imlek maupun sesudah Imlek. Terkadang deras disertai angin kencang. Setelah itu gerimis rintik-rintik saja, tapi awet. 5 hari di rumah saja, enak banget. Kruntelan sama bocil yang juga libur sekolah.
Rumah saya aman ya. Sungai di belakang rumah juga tidak seberapa naik airnya. Hingga tulisan ini terbit, hujan masih mengguyur Semarang. Tadi pagi, berangkat kerja melewati rute biasanya, meski niatnya lewat jalan lain. Alhamdulillah banjirnya masih air, bukan intan permata dan berlian.
Ngablak, jelas banjir lah. Hujan dikit aja banjir, apalagi berhari-hari. Tapi saya tetap berharap Ngablak bebas banjir suatu hari nanti. Jalan yang saya lalui setiap hari untuk menjemput rezeki. Semoga segera ada solusi untuk banjir langganan ini.
Jalan Padi Raya di perumahan Genuk Indah, dari ujung dalam sampai SMA 10, banjir dong. Tapi motor masih aman, nggak mogok.
Dari Gentong Kawasan Terboyo Timur sampai Damkar Genuk, tak perlu diragukan lagi. Ya jelas banjir lah. Semoga ini juga ada solusinya. Ayolah, pemerintah atau siapapun, benahi. Saya kerja di sini sudah lebih dari sepuluh tahun, tapi tidak ada perubahan yang signifikan.
Video banjir, saya comot dari status wa Bapak security. Terimakasih Pak Joni.
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)