Oct 29, 2010

Little Angel


Tanggal 26 Oktober 2010 telah lahir seorang gadis mungil ke dunia ini. Meskipun masih 7 bulan di dalam kandungan, sepertinya ia nggak sabar untuk melihat dunia. Dan keluarlah dia tanpa bantuan operasi ceasar.





Lahir dengan berat 2,5 Kg, lumayan besar untuk usia kehamilan 7 bulan. Dokter memperkirakan jika dia lahir tepat waktu alias 9 bulan, kemungkinan beratnya mencapai 4 Kg. Wow, she's not gonna be "little angel", maybe big cute angel. Alhamdulillah semuanya sehat.

Malemnya, ari-ari si bayi di bawa pulang dan rencananya akan dikubur di depan rumah. Karena hujan lebat, penguburan baru terlaksana sekitar pukul sepuluh malam.


Menurut mitos, jika menginginkan kelak si bayi jadi apa, maka masukkanlah benda-benda yang melambangkan sesuatu itu. Misalnya gini, jika orang tua menginginkan anaknya kelak pinter cari uang, maka masukkanlah uang bersama ari-ari bayinya. Sepertinya mitos ini berlaku untuk profesi lainnya.

Aku sempet kepikiran, semoga dia jadi seorang programmer atau mungkin bisa ngalahin Pakde Bill Gates itu, pengennya sih masukkin notebook atau PC beserta driver beberapa program, tapi kok ya nggak tega. Sumpah, beneran nggak tega (lebih halus dari kata "eman-eman"). Ntar aku bikin tugas kuliah, maen game, internetan, bahkan update blog pake apa ya? Hmm...nggak jadi deh.

Trus berharap juga dia menjadi dokter. Berpikir...apa yang seharusnya kumasukkan? Stetoskop? Nggak mungkin dong. Kalo replikanya atau maenannya, nggak ada persiapan karena dia lahir nggak sesuai jadwal. (Dek, kalo mau lahir mbok ya sms dulu). Trus mau tak masukkin obat, ntar bukannya jadi dokter malah jadi "pengedar obat terlarang". Huwaaaaaaa... bahaya tuh. *Singkirkan pemikiran itu*

Dan harapan paling tinggi, aku mau dia jadi presiden. Hahhaa... nggak salah dunk. Berharap kan gratis, mumpung nggak bayar berharaplah yang tinggi. Nah, kalo presiden simboliknya apa ya? Nggak mungkin kan aku masukkin foto Pak BeYe, soale nggak punya juga. Harus ngeprint dulu setelah browsing. Dan tinta printer habis. Ya sudahlah, nggak jadi berharap presiden.

Akhirnya, benda-benda yang dimasukkan adalah uang, buku, dan pulpen. Semoga dia jadi pinter, berakhlak, berprestasi, banyak rezeki, nggak nyusahin orang tua, dan dia bebas menetukan masa depannya sendiri.




Ah, itu kan hanya sekedar mitos. Kita yang sekarang adalah hasil dari kerja keras diri sendiri dengan dukungan orang tua dan lingkungan sekitar. Bukan berdasar pada benda yang mengikuti ari-ari yang dikubur.


Oct 20, 2010

He Has To Stay on The Right Track

Melalui internet aku bisa mengenal dunia tanpa harus berkunjung ke suatu negara. Seperti aku, yang terobsesi tetapi belum punya kesempatan berkunjung ke Moskow, bisa melihat, mengenal, menjelajah dan mempelajari kota tersebut melalui internet. Aku pun bisa mendapatkan banyak informasi seputar kesehatan, teknologi, agama, geologi, geografi, biologi, anatomi, sampai resep masakan. Dan manfaat satu lagi yang bener-bener aku rasakan, mendapat teman baru. Berawal dari gabung forum online nasikucing.com aku mendapat teman dan keluarga baru. Seru dan bermanfaat banget deh. Trus aku juga bergabung dengan loenpia.net , komunitas blogger Semarang. Di sini aku juga menemukan teman-teman baru meskipun belum pernah bertatap muka secara langsung. Tapi udah merasa bagian dari keluarga besar loenpia.

Tapi diantara jutaan manfaat, ada juga pengaruh buruknya. Sebuah hukum alam, jika ada positif selalu ada negatif. Sama halnya internet juga punya banyak sekali dampak. Jika "nyasar" atau sengaja membuka situs-situs yang mengandung unsur pornografi tentu berpengaruh dalam perkembangan mental dan otak. Yang mana sudah dibahas dalam ratusan bahkan ribuan situs dan blog. Selain pornografi, internet juga berperan aktif dalam penurunan kualitas anak-anak bangsa, jika mereka lebih suka nge-game online daripada belajar.

Adikku, baru berusia 9 tahun dan masih duduk di kelas empat SD. Masih terlalu kecil untuk mengenal internet, jika saja dia dilahirkan di tahun aku lahir. (Kok rasanya udah tuaa buanget). Beberapa kali gurunya meminta penyelesaian tugas dengan mencarinya melalui internet. Maksud dan tujuan sang guru memang baik, mengenalkan murid pada teknologi. Nah, disinilah peran orang tua dan kakak (aku) mutlak diperlukan.

Yup, internet memang sudah bukan hal yang langka dan mahal saat ini. Beruntung, dirumah sudah ada PC dan koneksi Speedy, jadi adek tidak perlu ke warnet untuk mengerjakan tugasnya. Aku pun juga sering memanfaatkan internet untuk keperluan tugas kuliah dan pekerjaan tentu saja. Dengan berlangganan paket speedy unlimited, biaya per bulan jauh lebih murah daripada harus ke warnet tiap kali mengerjakan tugas. Dan yang paling penting, adek bisa tetap dalam pengawasan keluarga.

Bapak sengaja tidak membelikannya laptop ketika dia memintanya sebagai hadiah ulang tahun. Bapak lebih memilih membelikannya sepeda. Jika adek punya laptop, aku dan orang tua jelas tidak bisa mengontrol pemakaiannya. Bisa saja dia browsing situs-situs “adult content” ataupun maen game online semalam suntuk di kamarnya sendiri. Hal ini akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung atau jangka panjang. Prestasi sekolah dipastikan langsung terjun bebas karena tak lagi konsentrasi dengan sekolah, tak lagi belajar dan mengerjakan PR. Secara fisik pun juga sangat berpengaruh. Apalagi untuk anak seusianya. Kesehatan mata, punggung, dan tangan. Dan mungkin kemampuan bersosialisasinya akan berkurang karena dia lebih fokus ke laptop daripada bermain dengan teman-teman seusianya. Seperti yang biasa dia lakukan di sore hari.

Komputer di rumah, sengaja di tempatkan di ruang keluarga. Sembari ibu atau bapak melihat tayangan tv, masih tetap bisa mengawasi adek. Situs apa yang dia buka dan berapa lama dia bermain game. Sebagai kakak, yang lagi berusaha jadi kakak yang baik, pun turut andil dalam pengawasan. Aku lebih cenderung memberikan contoh. Aku tidak membuka situs pornografi, tidak terlalu sering facebook-an dan twitteran. Membuka situs-situs berita lebih banyak manfaatnya untuk menambah pengetahuan dan mengikuti perkembangan dunia.

Jika ingin lingkungan kita ber-internet sehat, mulailah dari diri kita sendiri. Semoga energi positif ini menular ke orang-orang disekitar kita.

To my brother, you have to stay on the right track until you can choose and analyze the informations you get from the internet.

Oct 18, 2010

Pengen Coba-coba


Kali ini mao pamer dikit ah. Emang sih hasilnya nggak bagus-bagus amat, tapi lumayanlah. Hasil karya dan buah pikiran sendiri emang lebih indah, meski tak bernilai secara materi. ^_^

Awalnya sih punya sisa kain. Trus mikir... emmm dibikin paan ya?
Ahaa...cling, ada ide di otak. Dan project pun dumulai.



Kalo cuma kain digabung, sepertinya kurang lucu deh. Akhirnya beli kain flanel yang warnanya serasi dengan kain itu. Kubuat pola bunga dan love.



Setelah itu mulailah menggabungkan kedua kain tersebut. Nggak pake pola karena polanya udah ada di kepala. Asal gabung aja.


Trus bunga yang tadi udah dibuat dari kain flanel, ditempelah ke kain itu. Nggak pake aturan, yang penting, nggak sepet dilihat mata.



Trus mulai bikin sepasang tali. Warnanya bukan disengaja beda sih, tapi karena emang sisa kainnya nggak memungkinkan kalo dibuat sama. ^_^



And Voila... This is it, Simple bag ala Danie. ^_^


Oct 15, 2010

Aku Bisa Loh

Untuk orang-orang yang udah mengenal dani, pasti bilang kalo dani tuh bukan cewek sebenar-benarnya cewek. Nggak pernah dandan. Nggak bisa pake high heel. Nggak pernah pake gaun. Dandanan cuek dengan kaos oblong, celana jeans dan sandal jepit.

Ettsss... jangan salah, jauh di dalam diriku tersembunyi sifat feminin juga loh, meski tidak dominan. Buktinya aku bisa kok ngelakuin kegiatan cewek seperti menjahit, memasak, dan membuat kerajinan tangan.

Nih, kalo mao liat.




Jika ada yang berminat, bisa kok aku buatin. Tapi bahan-bahannya beli sendiri ya. ^_^

Join di Momen Ultah Loenpia ke-5




Kemaren aku resmi bergabung milis loenpia. Komunitas blogger Semarang. Dan ternyata hari ini 15 Oktober 2010 merayakan ulang tahun yang ke-5. Wogh, momennya tepat sepertinya.

Aku belom pernah sekalipun ikutan kober (Kopdar Bermutu). Pengen sih mengenal mereka lebih dekat, tidak sekedar dari blog dan tulisan saja. Tapi jadwalnya bentrok. Maklum, harus kuliah, ben lulus, rak mbaleni neh, rak diseneni emak. Semoga laen waktu bisa ikutan.


Selamat ulang tahun buat Loenpia yang ke-5.
Semoga makin MANTAB.



Dan semoga bisa menerima kehadiran dani. Dan semoga dani betah di Loenpia. Syukur2 ntar bisa jadi pengusaha loenpia, buka gerai loenpia di jl. Gajahmada. (nitip doa di ultah loenpia, gpp toh?)

Ntu, tartnya dibagi-bagi yang adil ya. ^_^

Oct 14, 2010

Sehari Tanpa Nasi

Akhir-akhir ini sering liat di tipi, wacana pemerintah tentang "Sehari Tanpa Nasi" atau lebih keren lageee "One Day No Rice". Kalo baca-baca di berita katanya untuk mengurangi konsumsi beras nasional.

Nah, kalo beras diganti, kita makan apa ya? Mie instan? Bukankah mie instan tuh nggak baek buat kesehatan. Masih mending makan nasi to?

Atau kita makan makanan yang terbuat dari gandum? Lha wong gandum saja masih diimport kok. Kalo Indonesia sudah bisa menumbuhkan gandum, bolehlah kita makan roti tiap hari. Wah...wah...pemerintah dapat wangsit darimana sih? Emm.. tapi untuk kasus ini perlu studi banding ke Rusia atau nggak ya?

Apakah pemerintah udah nggak punya jalan keluar lagi? Daripada mencanangkan sehari tanpa nasi, lebih baek meningkatkan produksi beras nasional. Tentu pemerintah lebih tau untuk persoalan ini. Liat saja luasnya negeri kita tercinta ini. Sawah pun masih terhampar luas. Tapi butuh campur tangan pemerintah untuk meningkatakan kualitas dan kuantitas beras nasional.

Dan butuh waktu untuk mengubah mind set Indonesia, kalo nggak makan nasi berasa belom makan.

Akan seperti apa Indonesiaku sepuluh tahun mendatang?

Mikir negoro marai ngelu nda. Negoro ae rak pernah mikir aku. *Curhatan wong cilik*


Dani 'n Obama



Gambar ini dibuat oleh teman. Sengaja minta digambarin bareng Obama, karena waktu itu Obama batal ke Indonesia untuk yang kedua kalinya. Sebenere nggak ada yang spesial dari Obama. Menurutku biasa aja seh. Cuma momen yang tepat buat gambar tokoh terkenal saat itu. Just having fun with pencil and paper.

When I was Young

Social network yang terkenal saat ini pastilah facebook, twitter, koprol dan sejenisnya.

Waktu itu (dani masih SMP beranjak SMA) facebook belum nyampai ke Indonesia dan belum merambah dunia persilatan apalagi menyentuh hidupku. Istilah @l4y pun belum dikenal. Ada sih beberapa yang udah narsis lewat friendster, dan sayangnya aku nggak tertarik dengan situs pertemanan itu. (Padahal ngak punya duit buat ke warnet, mending jajan soto di kantin sekolah). Internet sejam Rp 8.000 dan bandingkan harga soto yang cuman lima ratus rupiah. Warnet pun nggak menjamur seperti saat ini, apalagi laptop dan modem belum semurah sekarang. Kalo sekarang tarif Internet perjam sama dengan harga soto deket rumah gue, cuma tiga ribu. (Alah dan, belagu loe pake “gue” segala). Gramedia jadi tempat nongkrong asyik, murah meriah dan nyaman.

Hahahha….aku hanya ingin mengingat masa mudaku. Masa mudaku yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan belajar, bikin tugas dan PR, menulis lagu, cerpen dan sejenisnya. Kadang jail juga sih. Dulu menulispun masih dengan media kertas dan pulpen, kalo udah bener2 rapi, baru ke rental komputer buat diketik dan dicetak.

Buat yang seumuran denganku, pasti ngalami juga cerita berikut ini. Hadohhh, berasa tua banget dweh.

Pulang sekolah, nyalain radio, dengerin acaranya. Ambil hape (masih jadul, monochrom dan monophonic), mulai ketik ketik, kirim salam dan request lagu yang lagi hitz. Mantengin radio nungguin smsnya dibaca padahal belum tentu yang dikirimi salam dengerin juga, soalnya denger radio sebelah. Beda selera.

Yang paling ku inget, salah satu acara di radio emmm… lupa namanya. Acaranya tuh acara bagi-bagi no HaPe buat nyari kenalan baru.

Sekilas tentang acaranya:

Sang penyiar pujaan hati dengan suara indah nan merdu mengalun membacakan pesan singkat dari kawula muda. Membayangkan wajah penyiar itu pastilah seganteng dan secantik suaranya. Dolo, kalo pengen liat wajah asli mereka mesti maen ke stasiun radio trus minta poto bareng.

*Sms dari 05246… (sekian-sekian) : halo, gue cowok mau cari kenalan cewek, sms pasti dibalas, no miskol ya.

*Sms selanjutnya dari 0856….(sekian-sekian) : gue cewek, mau cari temen, cewek cowok gpp, asal masih SMA. Sms ya.

*Sms dari 081575752....: hae cewek2 cantik, gue Anto, sms gue dunk. Lo miskol, gue telpon deh.

Dan masih banyak lagi, intinya mempublikasikan no hape.

Ternyata radio menjadi social network yang murah. Dengan modal pulsa sms, bisa dapat teman, sahabat, musuh dan bahkan pacar. Tapi dulu sepertinya istilah social network / jejaring sosial pun belum diperkenalkan di Indonesia (atau dani yang nggak gaul kaleee).

Perkenalan berlanjut menjadi kopdar. Entah siapa yang pertama kali memberi istilah kopdar, aku juga kagak tau, tanya mbah gugel aja. Tempat bisa dipilih, tergantung budget tentunya. Dan yang jadi favorit pastinya Matahari dan Citraland. Dolo, kadang curang juga. Terima telpon selalu pake headset, tertutup rapi dengan rambut.

“Kamu dimana? Jadi pake baju apa? Kaos item gambar slank pake topi putih ya?”

Seperti secret agent, mengamati gerak –gerik tersangka tanpa dia ketahui. Gotcha…!!!

Hmm… wajahnya nggak menjanjikan, terlalu pendek, item pula. Dan dengan jurus seribu alasan, menolak ketemuan, kabooooorrrrrr. Matiin Hape, ganti nomor. Hahhaaaaaa….. SADIS.

Beberapa bulan selanjutnya. Hmm… tampang lumayan. Bolehlah. Ternyata anaknya juga seru diajak ngobrol. Tapi…. Belum juga sebulan udah bilang, “kamu mau jadi pacarku? Harus mau ya!”

Mamaaaaaaaaaaa…….. kaboooorrrr lagi. Aku kan masih muda, nggak boleh pacaran. Tampang juga masih polos banget. Nggak tau apa sih cinta dan komitmen.

Ganti nomor lagi. Hahahaa….

When I was young ^_^

(Kenangan jaman SMP)

Pasti PAS

Mereka bilang, wajahmu pas-pasan. Tetapi aku memilihmu.

Wajahmu emang pas kok. Hidung cuma satu dengan dua lubangnya. Mulut pun juga satu. Dua mata, satu jidat, dua pipi, satu dagu. Semuanya pas, nggak ada yang kurang atau berlebih.

Mereka bilang, modalmu pas-pasan. Tetapi aku memilihmu.

Kamu punya modal keberanian tuk nyatakan cinta. Kamu punya modal ketulusan hati tuk memberikan kasih. Kamu punya modal kesabaran tuk belajar memahamiku. Kamu punya modal sayang tuk selamanya mencintaiku.

Mereka bilang, aku bisa mendapatkan seseorang yang lebih darimu.

Lebih yang seperti apa?

Lebih ganteng? Bukankah jika engkau menua nanti, seganteng apapun, wajahmu tetap jadi keriput. Takkan ada sisa kegantengan di masa mudamu dulu.

Lebih kaya? Bukankah kekayaan hanya titipan Allah semata dan sewaktu-waktu Allah bisa mengambilnya kembali meskipun kita tidak rela.

Lebih berpendidikan? Bukankah gelar sarjana tidak menjamin manusia itu terpelajar. Liat saja ulah beberapa para pejabat.

Aku tahu, Allah sudah mengatur semuanya. Seperti halnya tak ada selembar daun jatuh tanpa sepengetahuanNya. Termasuk urusan hati manusia. Allah sudah menentukan kadar PAS-nya.

Lampu Ijo

Pagi ini, malas itu kembali menghantuiku saat berangkat ke kantor. Susah kali diusir "malas" itu. Huh, seandainya dia berwujud, udah kutendang jauh ke Antartika, biar nggak balik lagi ke Semarang. Meski malas menyerang, harus tetap ke kantor.

Tumben perjalanan hari ini begitu lancar. Di traficlight Supriadi, pas dapet lampu ijo. Hmmm...lumayan. Di depan pasar Gayamsari yang biasanya macet, pun lancar dan aman. Sama halnya di perempatan jalan Gajah. Ke kiri jalan terus biasanya tak pernah lepas dari kemacetan. Tapi hari ini kok lancar banget ya. Sampai di traficlight pasar Mrican, dapet ijo lagi. Alhamdulilaah. Dan di traficlight lampersari/sompok (nggak tau sih) dapet ijo lagi tanpa harus berhenti nungguin si merah itu berubah warna. Di traficlight pertigaan Java Mall, semua lancar terkendali. Dan traficlight terakhir Kaliwiru (pertigaan Jl Sultan Agung, Dr Wahidin dan Teuku Umar) lagi lagi si ijo menyala. Beruntungnya aku hari ini, tak menemui kemacetan dan lampu merah. Jarang2 loh ngalamin kejadian ini.

Seandainya hidupku selancar perjalanan ke kantorku hari ini, betapa senangnya. Emmm...tapi hidup lurus dan lancar tanpa hambatan tu kurang seru. Dengan masalah-masalah dalam hidup, kita jadi lebih dewasa. Jadi lebih mengerti arti hidup dan pada akhirnya jadi lebih bersyukur.