Oct 20, 2010

He Has To Stay on The Right Track

Melalui internet aku bisa mengenal dunia tanpa harus berkunjung ke suatu negara. Seperti aku, yang terobsesi tetapi belum punya kesempatan berkunjung ke Moskow, bisa melihat, mengenal, menjelajah dan mempelajari kota tersebut melalui internet. Aku pun bisa mendapatkan banyak informasi seputar kesehatan, teknologi, agama, geologi, geografi, biologi, anatomi, sampai resep masakan. Dan manfaat satu lagi yang bener-bener aku rasakan, mendapat teman baru. Berawal dari gabung forum online nasikucing.com aku mendapat teman dan keluarga baru. Seru dan bermanfaat banget deh. Trus aku juga bergabung dengan loenpia.net , komunitas blogger Semarang. Di sini aku juga menemukan teman-teman baru meskipun belum pernah bertatap muka secara langsung. Tapi udah merasa bagian dari keluarga besar loenpia.

Tapi diantara jutaan manfaat, ada juga pengaruh buruknya. Sebuah hukum alam, jika ada positif selalu ada negatif. Sama halnya internet juga punya banyak sekali dampak. Jika "nyasar" atau sengaja membuka situs-situs yang mengandung unsur pornografi tentu berpengaruh dalam perkembangan mental dan otak. Yang mana sudah dibahas dalam ratusan bahkan ribuan situs dan blog. Selain pornografi, internet juga berperan aktif dalam penurunan kualitas anak-anak bangsa, jika mereka lebih suka nge-game online daripada belajar.

Adikku, baru berusia 9 tahun dan masih duduk di kelas empat SD. Masih terlalu kecil untuk mengenal internet, jika saja dia dilahirkan di tahun aku lahir. (Kok rasanya udah tuaa buanget). Beberapa kali gurunya meminta penyelesaian tugas dengan mencarinya melalui internet. Maksud dan tujuan sang guru memang baik, mengenalkan murid pada teknologi. Nah, disinilah peran orang tua dan kakak (aku) mutlak diperlukan.

Yup, internet memang sudah bukan hal yang langka dan mahal saat ini. Beruntung, dirumah sudah ada PC dan koneksi Speedy, jadi adek tidak perlu ke warnet untuk mengerjakan tugasnya. Aku pun juga sering memanfaatkan internet untuk keperluan tugas kuliah dan pekerjaan tentu saja. Dengan berlangganan paket speedy unlimited, biaya per bulan jauh lebih murah daripada harus ke warnet tiap kali mengerjakan tugas. Dan yang paling penting, adek bisa tetap dalam pengawasan keluarga.

Bapak sengaja tidak membelikannya laptop ketika dia memintanya sebagai hadiah ulang tahun. Bapak lebih memilih membelikannya sepeda. Jika adek punya laptop, aku dan orang tua jelas tidak bisa mengontrol pemakaiannya. Bisa saja dia browsing situs-situs “adult content” ataupun maen game online semalam suntuk di kamarnya sendiri. Hal ini akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung atau jangka panjang. Prestasi sekolah dipastikan langsung terjun bebas karena tak lagi konsentrasi dengan sekolah, tak lagi belajar dan mengerjakan PR. Secara fisik pun juga sangat berpengaruh. Apalagi untuk anak seusianya. Kesehatan mata, punggung, dan tangan. Dan mungkin kemampuan bersosialisasinya akan berkurang karena dia lebih fokus ke laptop daripada bermain dengan teman-teman seusianya. Seperti yang biasa dia lakukan di sore hari.

Komputer di rumah, sengaja di tempatkan di ruang keluarga. Sembari ibu atau bapak melihat tayangan tv, masih tetap bisa mengawasi adek. Situs apa yang dia buka dan berapa lama dia bermain game. Sebagai kakak, yang lagi berusaha jadi kakak yang baik, pun turut andil dalam pengawasan. Aku lebih cenderung memberikan contoh. Aku tidak membuka situs pornografi, tidak terlalu sering facebook-an dan twitteran. Membuka situs-situs berita lebih banyak manfaatnya untuk menambah pengetahuan dan mengikuti perkembangan dunia.

Jika ingin lingkungan kita ber-internet sehat, mulailah dari diri kita sendiri. Semoga energi positif ini menular ke orang-orang disekitar kita.

To my brother, you have to stay on the right track until you can choose and analyze the informations you get from the internet.

13 comments:

  1. He5 Untunge Internetane juga GRATISAN..wkakwkak

    ReplyDelete
  2. siiiip aja deh...lanjutkan dan cari referensi lagi cara melihara blognya...hehehe,,,

    ReplyDelete
  3. dek.ini blog nya diikutin ke komptisi ya??bagus ni postingannya...:D.

    ReplyDelete
  4. Sayasaja : punya pengalaman yg sama ya?
    Eko : tau aja kalo internet gratis. heheee....(di kantor emang gratis buatku, soale perusahaan yg bayar ^_^)
    Septa : makasih ya, aku akan terus belajar.
    Nissa : makasih ya mbak supportnya. masih dalam tahap belajar.

    ReplyDelete
  5. Good job sist.... I like it....
    Hope u success...!!!
    Good Luck (*_^)

    ReplyDelete
  6. tengkyu..tengkyu...
    succes and good luck to you sist.

    ReplyDelete
  7. Ah, seandainya aku punya kakak seperti Daniezha... :)

    ReplyDelete
  8. heheee...bersyukurlah dengan apa yg sudah dimiliki sekarang.
    "the seaweed is always greener in somebody else's lake"

    ReplyDelete
  9. andaikan internet mensensor dirinya sendiri....

    ReplyDelete
  10. sikap yg sama yg aku terapin ke adek2 sepupuku. tp pernah juga kok aku kasih liat adult content ke adekku yg dah sma. alasannya biar tau bahwa tidak semua yg ada di internet itu baik. biar kalau "dijerumusin" temen bisa tau dan cepet2 keluar. tp ya itu, dengan catatan dia dah cukup umur untuk itu.

    ReplyDelete
  11. novpras : mensensor diri sendiri? mungkin suatu hari bisa, tapi tergantung jg sih yg buat siapa dan hal2 apa yg akan disensor.
    dapur12 : tengkyu.
    sesy : kalo udah smp atau sma, mungkin emang udah saatnya untuk tau, keluarga dan sekolah juga pasti udah kasih sex education. Peran imtaq juga penting.

    ReplyDelete

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)