Jun 30, 2011

Spesial Sambal vs Cowek Ireng

Datang, masuk, duduk, pesan makan dan minum.

Sesaat kemudian seorang waitress datang dan berkata jika sambal tomat pesanan saya sudah habis. Oke, saya ganti menu yang lain dengan perasaan sedikit kecewa tentunya. Beberapa waktu kemudian seorang waiter datang lagi dan berkata jika hati ampela goreng habis. Sate usus bumbu kecap pun habis. Hah? Baru jam setengah delapan sudah habis? Habis atau nggak ada? Kecewa bertambah banyak. Dan saya mengganti lagi menu pesanan sambil bertanya pada pelayan itu, "Kalau nasinya masih kan mas?" Hufth... jika saja saya datang sendiri, pasti saya langsung pergi dari tempat itu. Tetapi kali ini saya datang berenam bersama teman-teman. Kesan pertama yang mengecewakan.

Warung makan yang saya ceritakan ini punya merk Cowek Ireng (CI), dan kebetulan berada di Jl. Majapahit didepan pom bensin sebelah ASAYA. Konsep warung ini mirip dengan Spesial Sambal (SS). Dari segi interior ruangan, menu dan ragam sambalnya. Kita bebas memilih padanan lauk dan sambal sesuai selera. Dari segi harga cenderung lebih murah. Jika sambal SS dipatok dengan kisaran harga 2.000 - 3.000 rupiah, di CI berkisar antara 1.000 - 2.500 rupiah. Pilihan sambal lebih banyak SS daripada CI. Untuk lauknya relatif sama yaitu ayam, ikan, telur, tahu, tempe, cumi, udang, lalapan, sayur-mayur dan lainnya. Goreng, goreng tepung, bakar, hampir sama juga. Meskipun tetap lebih banyak pilihan di SS. Citarasa sambalnya pun berbeda. Dari beberapa sambal yang kami pesan, sambal di Cowek Ireng cenderung lebih manis. Tingkat kepedasan juga jauh, sambal SS lebih nendang kemana-mana. Dari segi pelayanan, saya legih suka SS, mungkin karena CI telah mengecewakan saya pada kunjungan pertama.

Meskipun harga di Cowek Ireng cenderung lebih murah, tetap saja saya lebih merekomendasikna Spesial Sambal. Dari segi pilihan menu dan sambal lebih variatif. Dan yang pasti dari segi pelayanan. Kunjungan pertama kecewa, saya akan berpikir lagi untuk mendatangi kedua kalinya. Sedikit lebih mahal tidak jadi soal asal puas.

Spesial Sambal


Cowek Ireng


Jun 27, 2011

[Solo Batik Carnival] Melelahkan tapi Seru

Sabtu 25 Juni 2011 diadakan Solo Batik Carnival. Acara ini dimulai dari SCP Purwosari dan berakhir di Balai Kota, dengan rute sepanjang jalan Slamet Riyadi.


Ada banyak versi mengenai Solo Batik Carnival, dan ini dari versi saya.

Perjalanan panjang dimulai pada siang hari pukul 12.45. Saya berangkat berdua saja menuju Solo. dan partner saya kali ini adalah seseorang yang kelak jadi partner hidup saya selamanya. :">

Rencana awal, kami akan naik bus damri jurusan pucang gading - ungaran. Ceritanya sih pengen jadi backpacker gitu deh. Nyari angkot yang murah. Satu jam berlalu, nggak ada yang lewat. Panas, lelah dan sedikit nggonduk nungguin bus itu. Karena hampir dua jam, damri itu nggak lewat, akhirnya kami memutuskan untuk naik taksi saja, dan tentunya dengan ongkos sepuluh kali lipat dari tarif damri. Backpacker yang gagal. :D

Pukul 15.12 kami baru saja naik bus patas Semarang Solo. Awalnya hendak naik bus ekonomi, lagi-lagi pengen jadi backpacker. Tapi dengan beberapa pertimbangan, akhirnya naik patas AC saja. Dingin, bebas pengamen dan bebas pedagang. Beda tarifnya hanya lima ribu, tarif Patas 20.000 rupiah. Sampai di terminal Solo pukul 18.45, karena bus berjalan sangat lambat dan kena macet juga.

Sampai di terminal, kami pun tidak tahu akses menuju lokasi carnival, yang kami tahu hanya nama jalannya. Setelah bertanya pada petugas retribusi terminal, kami disarankan untuk naik ojeg. Tarif ojeg dari terminal ke balai kota 15.000 rupiah. Pukul 19.30 an kami sampai di balai kota, dan warga Solo yang berkumpul di spot itu masih sedikit.

Lama kami menunggu datangngya carnival hingga pukul 20.00 sambil ngemil. Karena tidak sabar, akhirnya kami menyusuri jalan Slamet Riyadi, dan memutuskan berhenti di depan Prudential. Lumayan jauh sih. Wuih, disini banyak banget penontonnya. Menunggu lagi, akhirnya rombongan carnival pun lewat pada pukul 21.00. Dan saya beruntung, bisa berada di barisan depan. Tapi ada satu hal yang bikin sebel. Ada sepasang suami istri nyerobot dan masuk ke barisan depan tanpa merhatiin orang lain. Dan dengan santai si ibu itu bilang "Permisi, mau liat dan mau foto". Spontan saja saya jawab "Semua juga mau liat bu, semua juga mau foto", dan kalimat ini diiyakan banyak orang yang merasa terganggu dengan ulah si ibu itu.

Rombongan carnival satu persatu mendekat ke arah kami. Foto sana foto sini dengan poket kamera mpix 7mp dan kamera sony erricson K770i. Ah, seandainya saya punya kamera dengan lensa yang panjang-panjang itu, tentu hasilnya akan lebih bagus. Ngiler liat kamera para potografer. Carnivanya seru. Kostumnya bagus-bagus. Jadi pengen ikutan sebagai peserta tahun depan. Hahahaa.... Tapi nggak bisa ngebayangin berjalan sepanjang 4 kilometer dengan sanggul dan hiasan kepala super berat. Belum lagi ditambah kostumnya yang juga nggak kalah berat. Salut buat pesertanya, apalagi yang masih kecil-kecil.

Solo Batik Carnival tahun ini mengambil tema Keajaiban Legenda. Ada empat kelompok yang ditampilkan, Ande-ande Lumut, Kencana Wungu, Ratu Pantai Selatan dan Roro Jonggrang. Kurang lebih satu setengah jam rombongan carnival menghibur kami. Lelah dan letih sudah nampak di wajah para peserta tapi tetap tersenyum. Indahnya.



SBC juga dimeriahkan oleh Puteri Indonesia 2010 dan beberapa putri pemenang lainnya. Pokokmen apik lah.

Pukul 22.30 kami mampir ke warung nasi padang di depan Prudential, murah dan kenyang. Pukul sebelas kami melanjutkan perjalanan pulang setelah bertanya (lagi) pada seorang pria yang duduk di depan warung itu. Dia bilang untuk nyari bus, jalan lurus saja ke arah Kerten. Dia bilang kalau jaraknya hanya satu kilometer. Karena cuma satu kilometer, kami memutuskan berjalan kaki. Kapan lagi bisa menikmati malam di Solo dengan jalan kaki. Lagi-lagi ingin sok-sokan jadi backpacker. Dan ternyata... itu lebih dari sekedar satu kilometer, mungkin dua, tiga, empat kilometer, mungkin juga lebih. Satu jam kami berjalan, dan Kerten itu belum nampak juga.

Saya tidak mampu berjalan lagi. Kami memutuskan untuk naik becak. Balai Kota - Kerten, dua pertiganya kami lewati dengan berjalan kaki dan sepertiganya dengan naik becak. Wow! Pukul 01.13 dini hari baru ada bus jurusan Solo Semarang yang lewat. Ah lega, akhirnya pulang ke Semarang. Dan bus melaju dengan cepat. Pukul 03.17, kami sudah sampai di Banyumanik. Tapi tidak ada angkot maupun taksi yang lewat. Sempat muncul niat untuk numpang truk sayur. Dohhh... Dingin, lelah, sedikit takut bercampur dalam hati. Ditambah lagi ada sebuah motor yang menabrak trotoar tidak jauh dari tempat kami berdiri. Sempurna.

Pukul 04.00 pagi, akhirnya ada satu angkot yang lewat. Alhamdulillah, bisa pulang. Perjalanan dilanjutkan dengan naik ojeg sampai rumah. Pukul 04.15, azan subuh berkumandang, lansung ambil wudhu, sholat dan tidur.

Perjalanan yang melelahkan, tapi seru. Kami gagal jadi backpacker sejati.

Sayangku, kapan kita jalan-jalan lagi? :D

Project Iseng - Newspaper Doll

Terjadi pedamanan listrik di kawasan tempat saya bekerja hari Jumat kemarin. Praktis, tidak ada yang bisa dikerjakan selama listrik padam. Sambil nungguin listrik nyala, iseng-iseng saya membuat boneka ini. Bahan dan peralatan semua sudah tersedia di kantor. Kertas koran, kertas hvs, gunting, dan lem. Dengan sedikit imajinasi, jadilah seorang princess dengan gaun istananya. Hahaaha...tapi kok dari koran ya? Saya memang suka koran, murah dan mudah didapat. Berkarakter juga tentunya. Menurut saya sih. :D

Sampai jam pulangpun, listrik belum menyala. Tapi princess saya sudah jadi. :D

Jun 25, 2011

Gigi

Sudah berpuluh-puluh tahun rasanya tidak pernah masuk ruangan itu. Mungkin kali terakhir pas masih kelas empat SD dulu. Sabtu pagi tadi, saya terpaksa kembali menemui dokter gigi. Ya, gigi geraham saya bermasalah. Kedua gigi geraham atas saya tumbuh tidak normal. Sedikit miring, jadi menusuk ke pipi. Bukan karena saya malas gosok gigi loh.

Sakit. Bukan gigi dan gusinya yang sakit, tetapi pipi dalam yang sakit. Sakit karena menderita sariawan terlalu sering. Sariawan yang diakibatkan karena ketidaknormalan pertumbuhan gigi geraham atas. :(

Bu dokter bilang, hari ini saya kasih resep, nanti kalau masih sakit dicabut saja giginya. Kan gigi paling belakang itu nggak ada fungsinya.

Hah? Cabut gigi yang masih kuat menancap? Nggak bisa ngebayangin sakitnya pasca operasi. Masa sih nggak ada fungsinya?

Bukannya semua yang diciptakan Tuhan punya fungsi masing-masing. Nggak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia. Mungkin saja belum diteliti lebih mendalam.

Jadi lagu Om Meggy Z yang melegenda itu amat sangat tidak cocok buat saya. "Lebih baik sakit gigi, daripada sakit hati ini...." Kali aja yang nyiptain kagak pernah ngrasain sakit gigi.