Warning: tulisan ini sedikit egois.
Tadi pagi saya ketemu rekan kerja di
jalan masuk menuju kawasan pabrik tempat kami bekerja. Melihat cooler
bag yang saya bawa, dia bertanya “Loh, masih mompa asi to
mbak?”. Saya jawab “Masih, emang mbak udah nggak mompa lagi?”
Saya bertanya demikian karena usia bayinya 6 bulan lebih muda dari
anak saya, Fio. Kata dia asinya yang keluar sedikit apalagi kalau
lagi stress dengan kerjaan.
Nah...itu dia. Work with pasion.
Sejak menyusui Fio hinga sekarang, saya
bener-bener menghindari stress akibat kerja. Berusaha menikmati
setiap detik agar produksi ASI tidak terganggu. Iya, sebagai manusia
biasa terkadang saya pernah juga stress. Namun alhamdulillah, ASI
masih lancar dan Fio masih nyusu hingga sekarang. Saya bekerja di
sebuah perusahaan swasta yang pemiliknya orang asing. Saya bekerja di
bagian akunting. Di bagian ini, menurut saya nggak terlalu under
pressure. Dikejar dead line wajar, tapi nggak harus sampai lembur dan
pulang malam. Yeah, its my passion, i enjoy it.
Selain itu, saya juga masih menerima
orderan kreasi kain flanel. Loh, ngapain sih masih cari tambahan
malam-malam, kan udah kerja? Yes, that's my another passion.
Saya suka membuat beberapa kreasi dari kain flanel. Coba deh cek
beberapa kreasi flanel saya dengan label flanel, handmade atau boneka flanel. Iya, saya suka buat
begituan. Hihiii...sekalian promosi nggak papa kan?
Kesannya ngoyo ya? Kalau ngoyo,
semua order akan saya terima dan pastinya akan begadang tiap malam.
Tentu saja uang yang masuk ke rekening akan bertambah. Saya tahu
kapasitas saya. Saya tau kondisi fisik saya. Tidak semua order saya
terima loh. Jadi, masih dibilang ngoyo? Sengoyo-ngoyonya
bikin kreasi dari flanel akan terasa nikmat karena itu passion
saya.
Seperti beberapa waktu yang lalu, saya
beberapa kali ditawari “bisnis” yang katanya menjanjikan. Tapi,
saya tolak dari awal. Dan jawaban saya selalu sama, nggak sreg di
hati. Work with no passion is like hell. Ya mungkin ngga
segitunya juga kali. Heheheee... Tapi daripada saya terima trus saya
kerjanya males-malesan karena tidak ada passion hanya
memikirkan goal saja. Biarlah saya bekerja sesuai passion.
Tidak dapat mobil dan gaji puluhan juta pun tak mengapa, yang penting
saya bahagia.
Ah, saya dinilai sebagai orang yang
mudah menyerah. Biar saja. Ini hidup saya, dan saya punya aturan
sendiri.
Bagi beberapa orang, bisnis apapun
dilakukan asal dapat uang tambahan. Mungkin taraf saya belum sampai
kesana kali ya. :D Bukan saya nggak mau menjemput rezeki. Bukan. Tapi
saya masih menjunjung tinggi work with passion. Maka ada yang
bilang, makan tuh passion. Hahahaaa jangan sewot gitu dong.
Tiap orang punya hak masing-masing. Saya punya hak untuk bahagia
dengan cara saya sendiri.
Sudah ah, curhatnya kepanjangan. Ntar
kapan-kapan dilanjut lagi. Jadi, pekerjaanmu saat ini sudah sesuaikah
dengan passionmu?
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)