menubar

Apr 20, 2015

Ibu yang Tak Sempat Saya Cium Tangannya

 
Tentang ibu mertua ya? Sering saya terlibat percakapan teman-teman di kantor tentang ibu mertua mereka. Banyakan yang nggak cocok nya sih yang di ceritakan. Saya tidak tahu harus berkomentar bagaimana, lha wong saya tidak mengalaminya sendiri.
 
Saya menikah dengan seorang pria, Dimetrius Dessy Rooseno, pada tanggal 19 November 2011 lalu. Usia pernikahan kami sudah memasuki tahun ke empat. Dari pernikahan ini, kami baru dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik.

Ibu mertua, ibu dari suami sudah meninggal bahkan sebelum kami bertemu dan jatuh cinta. Saya mengenalnya hanya dari foto dan cerita-ceirta suami dan ibu saya. IYa,ibu saya pernah bertetanggga dengan mertua.

Jadi ternyata saya dan suami itu dulunya bertetangga. Iya beneran. Dan baru tahu ketika keluarga suami (dulu masih calon) datang ke rumah untuk berkenalan. Nggak nyangka juga sih. Malah berasa kayak reuni gitu. Saya juga jadi tahu kalau dulu, om saya sempat naksir sama kakak suami. Hehehee...

Jadi begini. Rumah kontrakan suami dan rumah keluarga ibu saya itu berdekatan, hanya berjarak beberapa rumah saja. Pada suatu hari, ibu saya pindah rumah mengikuti suaminya (bapak saya) sedangkan keluarga suami juga pindah ke rumah sendiri, tidak lagi ngontrak. Maka hubungan pertetanggaan hanya sampai saat itu saja. Saya masih batita, dan suami masih SD. Waktu berlalu. Tahun demi tahun berganti. Dan akhirnya takdir mempertemukan kami. Saya dan Dimetrius.

Dari cerita ibu saya, ibu Dahyatun (mertua) itu sosok yang lembut dan rapi penampilannya. Cenderung pendiam dan tidak suka bergosip sana-sini.

Kata suami saya, ibu itu pendiam dan rajin ibadahnya. Tiap malam selalu sholat tahajud dan mengaji. Tidak banyak bicara, namun menenangkan. Hanya kepada ibu, suami saya bisa menurut. Hanya ibu yang bisa menenangkannya. Hanya ibu yang memahami keadaannya. Ibu juga pinter menjahit loh kata suami saya. Wah? Benarkah? Seandainya saya sempat bertemu beliau, pasti deh kita bisa jadi rekan menjahit yang seru. Saya ingin diajari menjahit berbagai model baju. Ingin diajari berbagai jenis jahitan. Ingin juga diturunkan ilmu menjahit rapinya.

Ibu yang tak sempat saya cium tangannya sekarang sudah di sisi Allah SWT. Semoga ditempatkan di tempat terbaik dan diampuni dosanya. Aamiin. Al Fatihah...

Terimakasih telah mendidik Dimetrius hingga menjadi sosok yang sekarang ini. Sosok bapak yang menyayangi keluarga.


6 comments:

  1. Semoga beliau dilapangkan kuburnya, mendapat tempat terbaik di sisi Allah, aamiin.

    ReplyDelete
  2. aAmiiien yra, terimakasih partisipasinya yaa mak

    ReplyDelete
  3. Kita tetanggaan ya, baru tahu lho, gpp deh salam kenal ya, Mak

    Semoga almarhumah ibu mertua mendapat tempat di sisi Allah, aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. :D saya juga baru tahu
      aamiin, makasih ya mak

      Delete

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)