Tanggal 14 Juli 2017, Indonesia mengeluarkan prangko resmi dengan tema Postcrossing. Akhirnya negara mengakui keberadaan komunitas ini. Komunitas Postcrossing Indonesia. Senangnya. Sekaligus merayakan 12 tahun Poscrossing. Udah lama juga ya kegiatan bertukar kartu pos ini. Untuk merayakan dua acara tersebut, diadakanlah meet up di beberapa kota serentak hari Sabtu 15 Juli 2017 yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta dan Surabaya.
Alhamdulillah jadwalnya pas, dan pas kebetulan juga Fio mau diajak ikut. Ini kali kedua saya ketemu sesame pecinta kartu pos Semarang meski sudah dua tahun lebih bergabung. Jadwalnya seringnya ngga pas sih. Saya kan emak beranak dua, jadi agak susah menyesuaikan jadwal mereka ^_^
Yang datang cuma berempat, saya, Fio, Utie, Audrey. Tambah satu lagi mba Riva petugas pojok filateli Kantor Pos Johar. Jadilah kami cuma berlima. Fio diitung loh. Fio juga suka kartu pos meski bukan member resmi Postcrossing. Acaranya sih tanda tangan kartu pos, ritual meet up Postcrossing di berbagai kota di seluruh dunia. Trus Utie berbaik hati bagi-bagi kartu pos. Seorang dapat satu set isi 5 kartu pos. Lumayan banget kan ya.
Si bintang acara, prangko tema Postcrossing sepaket sama kartu posnya. Satu sheet prangkonya seharga 54.000 isi 18 prangko. Kartu pos isi tiga dihargai 9.000 saja. Murah meriah. Pengennya beli banyak sih, tapi tetep ya si emak ini mikir belanja dan kelanjutan hidup keluarganya. Jadi saya hanya beli 2 set dan 1 sheet prangko.
Kartu posnya saya jadiin maxi card. Kan kalo hari terbit pertama pasti ada cap resmi dari Pos Indonesia juga. Ah, saya jadi suka sama maxi card. Mungkin akan jadi tema koleksi saya selanjutnya.
Pendapat saya soal prangko: desainnya bagus. Saya suka. Meskipun suka, saya kurang sreg sama prangko dengan gambar cewek duduk deket jendela. Entah kenapa saya melihatnya kurang Indonesia. Kalau yang Gatotkaca dan Bali, suka banget. Indonesia abis deh pokoknya. Nah, berhubung gambar kartu pos dan prangkonya sama, di jadiin maxi card kurang maksimal. Kartu posnya rame, prangkonya pun rame. Maxi card enggak harus sama gambarnya, yang penting setema. Jadi mungkin lebih indah dan bagus, kalau kartu posnya lebih sederhana. Begitu saja sih menurut saya. Kalau sama-sama rame, prangkonya jadi enggak kelihatan jelas. Kurang cetar gimana gitu.
Yang datang cuma berempat, saya, Fio, Utie, Audrey. Tambah satu lagi mba Riva petugas pojok filateli Kantor Pos Johar. Jadilah kami cuma berlima. Fio diitung loh. Fio juga suka kartu pos meski bukan member resmi Postcrossing. Acaranya sih tanda tangan kartu pos, ritual meet up Postcrossing di berbagai kota di seluruh dunia. Trus Utie berbaik hati bagi-bagi kartu pos. Seorang dapat satu set isi 5 kartu pos. Lumayan banget kan ya.
Si bintang acara, prangko tema Postcrossing sepaket sama kartu posnya. Satu sheet prangkonya seharga 54.000 isi 18 prangko. Kartu pos isi tiga dihargai 9.000 saja. Murah meriah. Pengennya beli banyak sih, tapi tetep ya si emak ini mikir belanja dan kelanjutan hidup keluarganya. Jadi saya hanya beli 2 set dan 1 sheet prangko.
Pendapat saya soal prangko: desainnya bagus. Saya suka. Meskipun suka, saya kurang sreg sama prangko dengan gambar cewek duduk deket jendela. Entah kenapa saya melihatnya kurang Indonesia. Kalau yang Gatotkaca dan Bali, suka banget. Indonesia abis deh pokoknya. Nah, berhubung gambar kartu pos dan prangkonya sama, di jadiin maxi card kurang maksimal. Kartu posnya rame, prangkonya pun rame. Maxi card enggak harus sama gambarnya, yang penting setema. Jadi mungkin lebih indah dan bagus, kalau kartu posnya lebih sederhana. Begitu saja sih menurut saya. Kalau sama-sama rame, prangkonya jadi enggak kelihatan jelas. Kurang cetar gimana gitu.
Meet Up serentak 6 kota. Foto saya comot tanpa ijin dari fb KPI ^_^ |
Meet Up Semarang, saya comot juga dari grup Komunitas Postcrossing Indonesia Update : Sudah ada ulasannya di official postcrossing https://www.postcrossing.com/blog/2017/07/22/indonesian-postcrossing-stamp-launch |
No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)