Apr 2, 2014

Pertemuan Tak Terduga

Waktu itu, hari Sabtu, ibu dapat pesanan empat macam bubur. Bubur candil, bubur beras putih (bubur sumsum), bubur mutiara dan bubur kacang hijau kupas. Ibu memang lumayan seirng menerima pesanan bubur. Pemesan itu adalah sebuah Wedding Organizer pernikahan muslim, tetangga kami. Seperti biasa, ibu tidak pernah menanyakan tentang pernikahan sang WO, yang penting pesanan siap, uang di dapat, pemesan puas dan kembali memesan lagi di kemudian hari. Pukul delapan pagi, semua pesanan sudah siap.

Sabtu siang, di hari yang sama, saya dan bapak menghadiri sebuah undangan pernikahan di gedung USM. Setelah menyalami kedua mempelai, mata langsung tertuju pada hidangan yang memang lurus dengan tangga turun pelaminan. Ah masak iya? Nggak mungkin ah. Itu yang pertama terpikir ketika membaca tulisan “Aneka Bubur” Wina Al Husna. Eit..tunggu dulu. Wina Al Husna kan nama WO yang memesan bubur ibu. Hahahhaaa... ternyata benar itu bubur buatan ibu saya. Saya hafal container yang dipakai sebagai tempatnya. Saya juga hafal bentuk tampilan bubur buatan ibu sendiri. Beberapa saat kemudian, ketemulah dengan si pemilik WO itu. Saya selalu memanggilnya dengan mbak Win. Xexexexe.... cerita-cerita kalau tadi pagi ibu sempat bilang ke saya“Ojo-ojo koe ngko ketemu bubure ibuk ning USM. Ah, tapi yo ora mungkin ding.” Dan ternyata dugaan itu benar.

Saya tidak mengambil bubur. Saya kan sudah terbiasa makan bubur buatan ibu, termasuk bubur pesanan hari itu. "Bu, nanti kalau dapat pesanan, tanya ya buat gedung mana, siapa tau nanti ketemu lagi. :)
 
Ini dia tampilan bubur buatan ibu. Banyak juga yang ngambil. Berarti banyak juga ya yang suka bubur.





 

No comments:

Post a Comment

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)