menubar

Sep 22, 2023

100 Days Challenge #070 : Bunzo & Nvelope

 


Dua minggu lalu akhirnya kesampaian buat nyobain bus tingkat punya Semarang. Muter Semarang sudah biasa. Kalau bus tingkatnya yang luar biasa. Tiket tidak dikenakan tarif sama sekali. Bahkan parkir di museum Ranggawarsito tidak dipungut juga. Bisa jadi alternatif hiburan murah, tinggal beli jajan aja kan ya.

Ada tiga bus tingkat yang beroperasi. Si Kenang, Si Kuncung dan Si Denok. Kami kebagian bus Si Denok dengan nomor kursi 34, 35, 36. Bus beroperasi 3 kali dalam sehari, pukul 08.00, pukul 11.00 dan pukul 15.00. Jam yang paling pas menurut saya ya pagi hari pukul 08.00. Karena tidak bertepatan dengan waktu sholat. Sekali putaran, membutuhkan waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam dengan satu kali berhenti. Kalau dulu berhenti di Kota Lama menurut pemandunya. Tapi sekarang bus tingkatnya tidak bisa masuk ke kota lama karena ada batas tinggi kendaraan yang diperbolehkan melintas. Pada kesempatan ini, bus berhenti di Aloon-aloon Semarang. Tepatnya di pasar Johar sekitar 40 menitan. Selama perjalanan, pemandu menjelaskan nama jalan dan gedung-gedung yang dilewati. Rutenya dimulai dari Museum Ranggawarsito - Jalan Jenderal Sudirman (Taman Madukoro, PRPP) - Jalan Sugiyopranoto (Tugumuda, Lawang Sewu) - Jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol) - Jalan Pemuda (Taman Semarang 0 Kilometer) - Jalan Pandanaran (Pusat Oleh-Oleh) - Simpang Lima - Jalan Dr Sutomo (Kampung Pelangi) - Jalan Kaligarang (Klenteng Sam Poo Kong) - Jalan Pamularsih - Museum Ranggawarsito.






Selepas dari muter-muter Semarang, kami lanjutkan dengan menyusuri ruang demi ruang museum Ranggawarsito. Tiket masuk 6.000 untuk dewasa dan 4.000 untuk pelajar dan anak-anak. Masuk ke museum, dilarang membawa tas. Jadi ransel saya letakkan di loker yang tersedia dan hanya menbawa barang penting seperti dompet dan handphone.

Didalam museum ada apa saja? Banyak. Ada bebatuan, keramik, gerabah, diorama, wayang, gamelan, koleksi kain batik, dan masih banyak lagi. Tapi kok saya malah ngga nemu ruang arca. Wah, kurang komplit menyusurinya. Berkunjung ke museum itu seru sebenarnya, cuma kadang agak serem sedikit di beberapa tempat. Entahlah. Tapi ini disimpan dalam hati saja, takut anak-anak nggak mau lagi di ajak ke museum. Hahahahaaa.... Sekedar melihat dulu sebelum berkunjung silakan ke sini untuk virtual tournya. Banyak yang bisa dipelajari di museum.


Dari sekian banyak foto yang saya ambil di dalam museum, ini yang paling Yasmin suka. Dia berharap emak merenovasi rumah dengan sentuhan ukiran yang indah itu. Bismillah, ya dek, semoga Allah memberi kita rezeki untuk merenovasi rumah seperti yang adek mau. Emak juga suka sih. Suka banget malah. Yuk, semangat mewujudkannya yuk ^_^

Jadi, kalau mampir ke Semarang, bisa lho diagendakan muter-muter Semarang bersama si Kuncung, si Kenang dan si Denok.

No comments:

Post a Comment

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)