Kemarin sempat ingin menyerah untuk hari ini. Tidak usah berangkat kerja. Mungkin ambil cuti, atau minta Surat Keterangan Dokter. SKD, cara termudah tanpa rugi potongan gaji. Tapi niat tersebut urung setelah mendengar cerita tentang kawan-kawan. Ternyata "perjuangan" saya ini tidak seberapa. Yang saya anggap hebat dan luar biasa, ternyata masih jauh dibanding mereka. Pokoknya nggak boleh manja-manja lagi. Dan berusaha menjadi manusia jujur itu yang lebih utama.
Salut sama kawan-kawan produksi. Mereka masuk pukul 6 pagi. Dan kebanyakan dari mereka tidak terlambat meski kondisi banjir dan macet. Mereka berusaha berangkat lebih pagi. Bahkan ada yang berangkat pukul 4 pagi disaat saya saja baru bangun tidur. Para pejuang keluarga. Keren yak. Jika mereka saja tetap semangat dan pantang meyerah, saya juga harus lebih semangat. Salut juga untuk kawan-kawan shift siang yang pulang pukul 9 malam. Kebayang sampai rumah jam berapa.
Pagi tadi, air lebih tinggi dari kemarin. Makin siang makin tinggi debit airnya. Menjelang sore, mendungpun datang. Ya Allah, jangan banyak-banyak hujannya. Yang hari ini saja belum menguap. Allahumma shoyyiban nafi'an, Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.
![]() |
Sebelum menjadi tempat penampungan batu pemecah ombak, dahulu tempat ini adalah kolam teratai. Lumayan bisa menampung air.
Bagaimanapun kondisinya, dengan bersyukur kita selalu dalam keadaan terbaik kita.
Saya menemukan kalimat ini.
“Setiap kali langit menumpahkan airnya, kau mengeluh.
Sedikit gerimis, kau kesal.
Hujan deras, kau marah.
Banjir? kau mengutuk perbuatan Tuhan.
Seolah dunia ini diciptakan hanya untuk memenuhi kenyamananmu yg rapuh!!!”
― Vergi Crush




No comments:
Post a Comment
Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)