menubar

Sep 2, 2013

Tentang Baby Diapers

Sehari setelah Fio sampai di rumah dari tempat bersalin, langsung deh berkenalan dengan baby's diaper. Atau bahasa umumnya pampers, meskipun pampers itu merk dan Fio tidak menggunakan merk tersebut. Saya, suami dan ibu satu aliran, satu paham dan satu perguruan. Jadi tidak ada masalah dengan pemakaian diaper. Fio memakai diaper selama 24 jam setiap hari.
 
Ada beberapa pihak yang menentang pemakaian diaper. Ada yang bilang “kasihan, bayi pakai pampers” atau “ntar jalannya ngangkang” atau “ntar kalo jalan kayak bebek” atau “apa nggak boros pake pampers?”. Saya hanya tersenyum dan berkata dalam hati “Halah, alasane rak masuk akal ogh.” Bukannya saya tidak menghargai, tapi saya juga punya alasan menentang pendapat mereka.
 
Bayi kasihan pakai pampers, kata orang. Kata saya, bayi akan lebih kasihan jika tidurnya terganggu kalau popoknya basah gara-gara ompol. Padahal waktu bayi lebih banyak dihabiskan dengan tidur. Kasihan kan kalau sebentar-sebentar menangis karena mengompol? Manusia dewasa saja suka uring-uringan kalau tidurnya tidak berkualitas, apalagi bayi. Diaper sekarang didesain aman dan nyaman untuk bayi. Tiap perusahaan pembuat diaper pasti punya tim ahli untuk pengembangan produk. Masukan dari para konsumen jadi prioritas utama. Jadi alasan kasihan itu nggak masuk akal bagi saya. Orang tua harus pandai-pandai memilih diaper yang nyaman buat buah hati.
 
Pakai diaper, kalau jalan, nanti ngangkang atau seperti bebek kata orang. Ngakak dulu ah. Heheheeee.... Kata saya, kata siapa pakai diaper mempengaruhi cara berjalan? Tuh, jutaan manusia di dunia memakai diaper ketika masih bayi. Apa iya jutaan manusia itu berjalan seperti bebek semua? Nggak kan? Cara berjalan mereka juga bagus. Seandainya penelitian merumuskan diaper membuat cara berjalan manusia tidak normal, pasti perusahaan pembuat diaper akan gulung tikar. Nggak hanya tikar yang digulung, karpetnya pasti sekalian digulung. Teman-teman dan keluarga saya yang bayinya memakai diaper “normal” kok cara jalannya. Jadi alasan diaper berhubungan dengan cara berjalan bayi kelak, menurut saya juga tidak masuk akal.
 
Pakai pampers itu boros. Emmm... kalau yang ini relatif sih. Pemakaian diaper sehari itu minimal 3 buah. Dan Fio bisa memakai lebih dari 3 dalam waktu sehari. Jika dikalkulasi dalam sebulan, bisa untuk beli celana atau popok beberapa lusin. Popok atau celana bisa dipakai lagi, lagi dan lagi. Sedangkan diaper hanya sekali pakai. Sekarang ada sih diaper yang bisa dicuci, tapi saya belum pernah mencobanya. Boros, bagi saya nggak masalah. Saya tidak bermaksud sombong loh. Tiap hari bekerja mengumpulkan uang juga demi anak. Untuk kebutuhan anak, tidak ada kata boros selama saya (dan suami) bisa mencukupi.
 
Alasan lain kenapa Fio memakai diaper adalah kenyamanan ibu saya. Bayi itu kan ngompol tanpa kontrol. Bisa saja ngompol saat di gendong, saat di tempat tidur, saat berada di ayunan, kapan saja dan dimana saja. Kalau ngompol saat digendong, baju yang menggendong pun akan ikut basah. Jika saatnya sholat tiba, pun harus ganti baju dulu. Nah, kalau ngompol di gendongan 5 kali, maka 5 kali pula ganti baju. Cucian bakal bergunung-gunung tuh. Diaper itu bisa menghemat cucian. :D
 
Jadi, bagaimana menurut teman-teman tentang pemakaian baby diaper?

1 comment:

  1. Bener bgt! Suka agak gimanaaaa gt kalo ada org yg anti pampers gr2 alasan kayak gitu.. cuman bisa senyum aja..

    haloterong.blogspot.com

    ReplyDelete

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)