Perjalanan dari Jogja, capek buanget. Pinggang serasa patah, tangan pegal-pegal, pundak kaku, komplit deh. Maklum, this is my first trip to Jogja by motorcycle. Yup, Semarang – Jogja naek motor. Wow...
Nungguin adek, lama bener. Dandanan udah mulai luntur. Coba telepon, nggak diangkat. Sms nggak dibales. Udah mulai curiga, kesel, jengkel, khawatir juga sih. Tiba-tiba Hape bunyi, tanda sms masuk. Ini isi smsnya: "Maaf mbak, rantai motor harus dibenerin dulu. Ni udah kelar kok. Aku segera meluncur". Emang aku perginya ma adek sepupu gitu.
Jam sembilan kami baru meninggalkan Semarang. Meleset satu jam dari rencana semula. Panas…. Padahal udah pake jaket dan sarung tangan. Biasanya ke Jogja bawa mobil (sewaan) atau naek bis. Nggak ngrasain matahari menyentuh kulit. Tapi mencoba hal-hal baru pasti seru dunk. Di tengah perjalanan, kami sempat mampir ke Alfamart, beli minum sambil nglurusin pantat yang mulai bengkok. ^_^
Jogja, here we come!!! Our first destination was Prambanan. Sengaja pilih Prambanan, karena bagus buat object photo. Meskipun hanya pake pocket camera. This is my second visit to Prambanan. Yang pertama dulu, bareng temen-temen SMA jurusan Bahasa. Liat sendratari Ramayana. Seru deh. (I miss you guys). Dan ini kali kedua.
Sampai di Jogja hampir setengah satu siang.
Ayo masuk Prambanan! Eitz, beli tiket dulu ya. Ada beberapa paket yang ditawarkan. Tiket masuk biasa hanya Rp 20.000. Paket masuk plus keliling candi dengan kereta Rp 40.000 (kalo nggak salah inget, maklum pelupa). Paket yang lainnya liat Sendratari Ramayana Rp 65.000. Tapi kok malam, jadi diputuskan beli yang biasa ajah. Jogja with LOW BUDGET.
Masuklah kami ke kawasan. Yang pertama kucari adalah mushola. Selesai sholat, baru lihat-lihat sekeliling. Sayang, kami ke sana disaat yang kurang tepat. Ada
beberapa candi yang sedang dipugar. Jadi pengunjung dilarang memasuki area tersebut. Diantaranya candi Brahma dan candi Syiwa.
Kami melihat-lihat keseluruhan candi meskipun panas menyengat kulit. Suasana Prambanan hari itu ramai, mungkin karena saat itu liburan terkahir lebaran. Kebanyakan dari mereka adalah rombongan keluarga.
Sekilas tentang Prambanan, dari situs www.yogyes.com
Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.
Wuih, ada panggung. Ada acara apaan ya? Owh, ternyata ada konser KDI live di TPI. Ayuk, cari kamera! Mana tau masuk tipi. Loncat-loncat cari spot yang pas. (Adegan yang ini hanya ada di imajinasi sang penulis, me). Nggak sempat lihat konsernya, karena sang adek (sok jaim) bilang dangdut tuh norak alias najis. What's wrong with him? I have no idea sambil geleng-geleng kepala. Let's forget him. Nggak penting. Maaf ya dek!
Lama juga kami bernarsis-narsis ria di setiap sudut Prambanan. Sengaja, aku nggak publish poto adek. Bukan sentimen kok. Suer!! Sorry ya bro.
Meskipun ada larangan "Dilarang naik sini", tetep aja aku naek juga. Untung nggak ada petugas yang liat. Ssttt. Dapet juga poto yang kumau.
Ternyata perut emang nggak boong. Udah mulai dangdutan neh. Efek konser KDI kali. Dan mulailah kami berburu tempat makan. Ada satu restoran didalam kawasan Prambanan, tapi kok kayaknya mahal deh. Secara tempatnya bagus banget. Nggak berani ah. Dan....ternyata harganya nggak semahal yang dibayangkan sebelumnya. Sempet nyesel nggak jadi makan disitu.
Keliling lagi, cari-cari. Kok bakso semua! Nggak bisa ninggalin nasi. Akhirnya kami menemukan warung makan sederhana. Aku pesen nasi pecel dengan lauk ayam kecap plus es teh manis plus kerupuk. Dan harganya? Wow, murah banget. Irit juga ya. Masakanya juga enak. Lumayan. I love Jogja.
Satu lagi, this is the best shot I've ever made. Berada di tempat dan waktu yang tepat.
Setelah lutut pegal-pegal, mata mulai mengantuk, dan baterai drop, kami memutuskan untuk meluncur to next destination. Malioboro. Berburu oleh-oleh. Habisin duit.
Berharap semoga sampai Semarang, pinggangku nggak copot. Touring Semarang-Jogja-Semarang, fun but very very tired.