Dec 23, 2010
[Newspaper Project] Roses
Dec 17, 2010
Koran Bekas Bisa Jadi Apa ya?
Pertama, buat persegi panjang dengan ukuran 30cm x 15cm. Lipat rapi menjadi dua sehingga bentuknya jadi persegi. Kemudian sisi bawah dan pinggir kanan aku rekatkan dengan impulse sealer made in China. Sisakan satu bagian terbuka. Kalau jaman dulu pakai lilin buat ngrekatin plastik.
Selanjutnya buat sampul atau bagian luarnya dengan kardus. Aku pakai kardus bekas bungkus roti. Kan agak tebal tuh. Buat menyerupai sampul buku tebal.
Setelah itu,bagian sampul aku bungkus dengan koran bekas. Aku memilih bagian iklan film bioskop agar sedikit menarik dan berwarna.
Masukkan lembaran-lembaran plastik yang udah dibuat tadi ke dalam sampul kardus. Gunakan lem yang kuat.
Dan jadilah tempat CD/DVD. Lumayan, driver-driver program original dan bajakan tidak lagi tercerai berai.
Dec 4, 2010
Mbak...Pake Deodoran Duong
Ceritanya hari ini menghadiri training UMKM di Unnes. Semua diawali dengan biasa saja. Enggak ada yang spesial.
Tragedi dimulai ketika dua orang perempuan menempati bangku kosong di deretan depanku. Ketika mereka berjalan mendekat, enggak ada perasaan aneh ataupun bad feeling sebelumnya. Tetapi pas mereka duduk, tiba-tiba udara menjadi tercemar. Yup, bau ketek salah satu perempuan itu sungguh membuatku menderita. Dua jam penuh aku berjuang untuk bertahan hidup. Mau pindah, kok ya bangkunya penuh. Ya Allah, ampuni dan bantulah hambaMu ini.
Masalah bau badan enggak bisa dianggap enteng dan sepele. Bau badan bisa memicu perpecahan dan peperangan karena mengganggu stabilitas dan keamanan nasional. Emm... nggak gitu juga kali. Tetapi yang pasti bau badan mengganggu kenyamanan orang-orang sekitarnya. Entah kenapa, beberapa orang tu nggak sadar kalo bau keteknya bikin eneg. Dan teman-teman sekitar merasa sungkan untuk kasih saran dan masukan, berpura-pura semua baik-baik saja meski dalam hati mengumpat. Anjr*t...ketek loe bau banget!!!!
Kembali ke mbak-mbak yang tadi. Emang sih dalam Islam, wanita nggak diperbolehkan memakai parfum dan wewangian jika keluar rumah. Namun hal ini nggak boleh dijadikan alasan buat seorang wanita muslimah untuk tampil dengan bau badan tidak sedap. Banyak cara bisa dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan bau badan. Cara yang paling efektif dengan memakai deodoran selain harus tetap menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dua kali sehari. Banyak varian yang ditawarkan produk deodoran, tinggal pilih aja yang sesuai dengan kepribadian dan kondisi masing-masing.
Kalau nggak mau pakai deodoran atau bedak ketek, masih banyak kok cara lain. Misalnya dengan minum jamu atau obat herbal. Mau bikin sendiri atau instan, lagi-lagi tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Daun sirih, kemangi, beluntas, udah terkenal bisa mengurangi efek tidak sedap bau badan. Cukur juga tuh bulu keteknya. Karena bakteri suka berkembang biak di tempat lembab seperti bulu ketek yang berkeringat. Hindari juga makanan yang memicu bau badan seperti bawang merah, putih, bombay. Bawang nggak hanya bikin bau mulut, tetapi juga memberi kontribusi pada bau badan juga.
Yang bikin aku heran, ni orang kan mahasiswa. Harusnya tu punya pengetahuan dan wawasan yang luas. Google juga udah sediain berjuta-juta tips ngilangin bau badan, dari yang gratis, murah, sampai yang mahal seperti botox dan operasi. Mbok sekali-sekali browsing to mbak mbak. Kasian kan yang ada di sekelilingnya. Harus menjadi "munafik" untuk tetap berada di sampingmu.
Sayang kan kalau ada yang bilang, ayu-ayu kok mambu to mbak...
Dan sebagai sahabat, seharusnya juga kasih saran jika emang peduli dan sayang. Enggak cuma biarin seorang sahabat terjebak dengan bau badan yang enggak dia sadari.
---
Jangan lupa pakai deodoran setelah mandi dan sebelum keluar rumah. Pakai parfum juga ya. Pokoknya jaga kebersihan tubuh deh.
Nov 23, 2010
What a Bad Day
Pagi hari sih seperti biasa berangkat kerja pukul setengah sembilan. Dari rumah emang udah ada niat mampir bentar ke Kantor Pos buat bayar pajak. Setelah antri, hla kok sistem pajak error. Hufth…. Ya sudahlah.
Sampai kantor, seperti biasa cek email dulu. Trus langsung cabut ke Kantor Pajak buat bayar dan sekalian lapor. Antri panjang bener, padahal udah tanggal tua. Pas udah tiba giliran hla kok di tolak. Katanya harus carbonized. SSP tu kan rangkap 4, nah yang belakangnya nggak boleh di print satu-satu. Harus pake karbon. Kan aku nggak tau, biasanya bayar di kantor pos juga oke-oke wae.
Nggak mungkin nunggu besok, soalnya ini minggu terakhirku di kantor. Semua dokumen harus udah beres. Di sebelah kantor pajak kan ada Bank BRI, kucoba ah, mana tau bisa bayar di situ. Oalah, ternyata hanya bisa di kantor BRI pusat dan di BRI Kas. Kantor BRI pusat? Yang di Jalan Patimura itu? Jauh amirrr….. Dan dikasih taulah BRI Kas Karang rejo (belakang PLN). Kata petugas bank itu bisa. Meluncurlah diriku di tempat itu. And guess what??? Nggak bisa juga, disarankan ke BRI Pusat. Hmm…tidak terima kasih. Kalau ada mobil kantor mending, lha ini bawa motor sendiri ogh. Panasssssssss dan jauh!!!
Eh…maju dikit kan ada kantor pos to. Coba ah, mudah-mudahan nggak error lagi. Nah, pas keluar dari parkiran BRI, high heelnya bikin ulah, dan terjatuhlah aku bersama sastroku tersayang. Sastro enggak lecet kok. Masih mulus. Sedangkan aku, lumayan, terkilir dikit di kaki kanan. Dan yang pasti malu sama security-nya. Kok bisa sih jatuh, wong nggak ada yang nabrak.
*Lempar high heel ke siapa aja. Benciiiiih
Dengan kaki masih berasa sakit, paksain deh ke kantor pos, jaraknya cuman 100 meteran. Sampai di kantor pos, tetap berdoa dan harap-harap cemas. Semoga bisa ya Allah. Dan…Alhamdulillah lancar, nggak trouble lagi. Bayar udah selesai, dan saatnya kembali ke kantor pajak buat lapor. Antrinya sih cuma nungguin satu orang, tapi kok ya lamaaaaaaaaa banget.
Actually, it’s not really a bad day. Aku pernah mengalami yang lebih buruk dari ini. Dan aku masih hidup sampai detik ini. Terimakasih ya Allah buat semua anugerah dan cobaan yang Engkau berikan. Semoga danie selalu bersyukur dan tabah.
Nov 16, 2010
High Heel vs Coro
Dulu pertama kali pakai high heel, jalane wagu. Nggak enak diliat deh. Sumpah, kayak terpaksa gitu. Tapi setelah genap seminggu, semuanya jadi aman terkendali meskipun kaki sempat keseleo pas lagi belajar. Untuk jadi cantik emang butuh perjuangan dan pengorbanan.
Sekarang aku berdamai dengan high heel. Sedikit.
High heel itu berjasa. Berhasil menumpas kecoa yang nyasar di ruangan kantor. Dengan jurus maut, kulibas si kecoa nakal itu dengan high heel. Sebenarnya aku nggak terlalu jijik dengan kecoa. Nggak teriak-teriak histeris kalo liat. Tapi kok bawaannya pengen nimpuk gitu. Mukanya itu loh, enggak banget. Tapi engak sejelek laba-laba, tarantula, dan keluarganya.
Semoga high heel itu berjasa lagi di kemudian hari.
Nov 8, 2010
Bakso Meteor
Warung bakso yang ini diberi judul "Bakso Meteor", ada di jalan Lamper Tengah Raya. Tempatnya seperti kaki lima pada umumnya, tapi ada juga tempat lesehannya, berupa pondok bambu. Ada 4 pondok bambu di warung ini. Setiap pondok banbunya bisa manampung 7 sampai 8 orang.
Nov 3, 2010
When I was Young (part 2)
Pagi-pagi udah dengerin lagu-lagu melow, mendayu, menusuk kalbu. hahaa...lah pagi-pagi udah lebay. Yup sampai kantor, pagi ini disambut dengan alunan lagu yang liriknya seperti ini : (*ambil microphone, ehem...ehem..test...test*)
mencari sebab serta mencari alasan
supaya tercapai hasratmu
manis di bibir memutar kata
malah kau tuduh akulah segala penyebabnya
siapa terlena pastinya terpana
bujuknya rayunya suaranya
yang minta simpati dan harapa
.................
Dan lagu itupun berakhir, disusul lagu kedua
Kusangkakan panas berpanjangan
Rupanya gerimis, rupanya gerimis mengundang
Dalam tak sedar ku kebasahan
Pernah juga kau pinta perpisahan
Aku sangkakan itu hanyalah gurauan
Nyata kau serius dalam senyuman
.................
Dan lagu-lagu Malay jadul pun berkumandang. Hmmm...jadi inget masa mudaku dulu. SD kalo nggak salah. Lagu-lagu Malay emang lagi booming di Indonesia. Hampir setiap saat dapat kita dengar dan lihat, Di tipi atau radio. Lagi-lagi, untuk yang seumuranku, pasti juga mengalami zaman ini. Zaman keemasan lagu malaysia. Waktu itu, aku belum ngerti lagu barat selain OST Maria Mercedes, dan beberapa lagu Michael Learns To Rock. Saat itu, murid SD juga belum mendapat materi bahasa Enggres, dan aku baru belajar Enggres kelas VI SD. Jadi ya maklum, kalo nggak tau lagu2 Barat. Dan lagi, bapak ibu pecinta produk lokal, seperti Panbers, D'lloyd, Mercys, Ebit G Ade, Chrisye, sampai Ida Laela dan Bang Haji Rhoma Irama. Otomatis koleksi mereka didominasi musisi lokal. Bener2 cinta Indonesia.
Lagu yang sampai sekarang masih tertanam di benak
* Isabella versi asli Search, di daur ulang sama ST 12
* Mencari Alasan by Exist, udah didaur ulang juga
* Gerimis Mengundang by Slam, metal abis (Melayu Total)
* Rindu Serindu Rindunya Spoon, Hmmm... garpunya kemana yak?
Trus atu lagi yang nancep di otak, nggak bisa di keluarkan dengan operasi bedah otak sekalipun.
* Suci Dalam Debu, Iklim <<> baru tau sekarang kalo judulnya itu, bis search google, kalo dulu asal nyanyi ajah.
== Suatu hari nanti - Pastikan bercahaya - Pintu akan terbuka - Kita langkah bersama - Di situ kita lihat - Bersinarlah hakikat - Debu jadi permata - Hina jadi mulia ==
Sekian dulu lah, bahas zaman dani masih muda. Next session, bahas dari sisi dan sudut pandang yang laen.
*melanjutkan bersenandung lagu-lagu Malay jadul*
Nov 2, 2010
Sstt...Ada Rahasia di Pensilcaseku
Hal Simple untuk Bumi
Owh, ternyata Veneta menggunakan plastik ecoplas. Ecoplas adalah kantong ramah lingkungan karena dibuat dengan menggunakan Biodegradable Resin. Sebuah resin baru yang dikembangkan dan diciptakan di Indonesia oleh putra Indonesia yang mengandung 50 persen tepung singkong Indonesia beserta sumber-sumber alami lain yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui.
Mungkin kita sering mendengar ataupun membaca bahwa dibutuhkan waktu 1000 tahun bagi bumi untuk dapat mengurai sampah plastik. Bayangkan saja, jika membuang plastik hari ini, baru dapat teurai sekitar tahun 3010. WOW!!! (bukan takjub tapi miris). Sungguh malang nasib bumi. Sedangkan ecoplas bisa terurai dalam waktu 10 minggu.
"This bag is degradable". Meskipun kantong ecoplas dapat terurai, tetapi alangkah baiknya jika kita mengurangi sampah terutama sampah yang sulit terurai.
Selamatkan bumi mulai dari sekarang dengan hal-hal simple yang kita bisa. Termasuk menggunakan plastik ecoplas, membuang sampah pada tempatnya (kalo bisa dipisah, sampah organik dan non organik), menghemat air, tidak mencetak struk saat penarikan ATM, ganti tisu dengan sapu tangan dan masih banyak lagi hal-hal simple lainnya.
Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Ayam Bakar Wong Solo
Gambar di bagian depan aku ambil tanpa ijin dari situs seputarsemarang, karena agak sungkan mengambil gambar sendiri.
Entah kenapa Rumah makan / resto ini selalu terlihat sepi. Apa mungkin karena aku selalu melewatinya pada jam berangkat dan pulang kerja kali ya. Tapi pernah lewat pas jam makan siang yo tetep sepi loh. Atau mungkin karena tempatnya yang kurang strategis? Padahal berada di Jalan Raya, tepatnya Jalan Tentara Pelajar, berjarak sedikit dari pertigaan lampu merah Java Mall. Dan waktu ambil gambar pas hari Sabtu, jam 7an malam, harusnya rumah makan ini bisa rame.
Untuk tempat, lumayan nyaman, luas, berAC dengan bangku dan meja kayu mirip jaman sekolah dulu. Free hot spot juga. Kalau untuk rasa, ya emang nggak terlalu mak nyus, tapi juga nggak parah2 banget. Nilai 7 untuk kisaran nilai 0-10. Waktu itu yang dipesan ayam bakar, ayamnya empuk, manis, standar lah. Tapi sambelnya kurang nendang, nggak ada rasa pedasnya. Jadi kurang tertantang. Dan urapnya, baru kali ini liat daun cikri/kenikir disajikan mentah bersama bumbu urap kelapa. Sayuran yang menemani si kenikir ini udah sering ku liat dan kunikmati seperti kacang panjang, tauge, kol dan semuanya mentah. Tapi kok ya baru liat si kenikir ini. Lalapan juga seperti biasa pada umumnya, mentimun dan daun kemangi. Ada satu lagi yang menemani nasi dan ayam bakarnya, dua buah tahu goreng. Enak.
Untuk harga relatif terjangkau. Hampir sama dengan harga kaki lima di seputaran Tlogosari.
Tapi kok ya sepi gitu to? Apa yang salah ya? Sementara beberapa rumah makan dengan kualitas sama, bisa rame loh. Hmmm... entahlah.
Oct 29, 2010
Little Angel
Tanggal 26 Oktober 2010 telah lahir seorang gadis mungil ke dunia ini. Meskipun masih 7 bulan di dalam kandungan, sepertinya ia nggak sabar untuk melihat dunia. Dan keluarlah dia tanpa bantuan operasi ceasar.
Lahir dengan berat 2,5 Kg, lumayan besar untuk usia kehamilan 7 bulan. Dokter memperkirakan jika dia lahir tepat waktu alias 9 bulan, kemungkinan beratnya mencapai 4 Kg. Wow, she's not gonna be "little angel", maybe big cute angel. Alhamdulillah semuanya sehat.
Malemnya, ari-ari si bayi di bawa pulang dan rencananya akan dikubur di depan rumah. Karena hujan lebat, penguburan baru terlaksana sekitar pukul sepuluh malam.
Menurut mitos, jika menginginkan kelak si bayi jadi apa, maka masukkanlah benda-benda yang melambangkan sesuatu itu. Misalnya gini, jika orang tua menginginkan anaknya kelak pinter cari uang, maka masukkanlah uang bersama ari-ari bayinya. Sepertinya mitos ini berlaku untuk profesi lainnya.
Aku sempet kepikiran, semoga dia jadi seorang programmer atau mungkin bisa ngalahin Pakde Bill Gates itu, pengennya sih masukkin notebook atau PC beserta driver beberapa program, tapi kok ya nggak tega. Sumpah, beneran nggak tega (lebih halus dari kata "eman-eman"). Ntar aku bikin tugas kuliah, maen game, internetan, bahkan update blog pake apa ya? Hmm...nggak jadi deh.
Trus berharap juga dia menjadi dokter. Berpikir...apa yang seharusnya kumasukkan? Stetoskop? Nggak mungkin dong. Kalo replikanya atau maenannya, nggak ada persiapan karena dia lahir nggak sesuai jadwal. (Dek, kalo mau lahir mbok ya sms dulu). Trus mau tak masukkin obat, ntar bukannya jadi dokter malah jadi "pengedar obat terlarang". Huwaaaaaaa... bahaya tuh. *Singkirkan pemikiran itu*
Dan harapan paling tinggi, aku mau dia jadi presiden. Hahhaa... nggak salah dunk. Berharap kan gratis, mumpung nggak bayar berharaplah yang tinggi. Nah, kalo presiden simboliknya apa ya? Nggak mungkin kan aku masukkin foto Pak BeYe, soale nggak punya juga. Harus ngeprint dulu setelah browsing. Dan tinta printer habis. Ya sudahlah, nggak jadi berharap presiden.
Akhirnya, benda-benda yang dimasukkan adalah uang, buku, dan pulpen. Semoga dia jadi pinter, berakhlak, berprestasi, banyak rezeki, nggak nyusahin orang tua, dan dia bebas menetukan masa depannya sendiri.
Ah, itu kan hanya sekedar mitos. Kita yang sekarang adalah hasil dari kerja keras diri sendiri dengan dukungan orang tua dan lingkungan sekitar. Bukan berdasar pada benda yang mengikuti ari-ari yang dikubur.
Oct 20, 2010
He Has To Stay on The Right Track
Melalui internet aku bisa mengenal dunia tanpa harus berkunjung ke suatu negara. Seperti aku, yang terobsesi tetapi belum punya kesempatan berkunjung ke Moskow, bisa melihat, mengenal, menjelajah dan mempelajari kota tersebut melalui internet. Aku pun bisa mendapatkan banyak informasi seputar kesehatan, teknologi, agama, geologi, geografi, biologi, anatomi, sampai resep masakan. Dan manfaat satu lagi yang bener-bener aku rasakan, mendapat teman baru. Berawal dari gabung forum online nasikucing.com aku mendapat teman dan keluarga baru. Seru dan bermanfaat banget deh. Trus aku juga bergabung dengan loenpia.net , komunitas blogger Semarang. Di sini aku juga menemukan teman-teman baru meskipun belum pernah bertatap muka secara langsung. Tapi udah merasa bagian dari keluarga besar loenpia.
Tapi diantara jutaan manfaat, ada juga pengaruh buruknya. Sebuah hukum alam, jika ada positif selalu ada negatif. Sama halnya internet juga punya banyak sekali dampak. Jika "nyasar" atau sengaja membuka situs-situs yang mengandung unsur pornografi tentu berpengaruh dalam perkembangan mental dan otak. Yang mana sudah dibahas dalam ratusan bahkan ribuan situs dan blog. Selain pornografi, internet juga berperan aktif dalam penurunan kualitas anak-anak bangsa, jika mereka lebih suka nge-game online daripada belajar.
Adikku, baru berusia 9 tahun dan masih duduk di kelas empat SD. Masih terlalu kecil untuk mengenal internet, jika saja dia dilahirkan di tahun aku lahir. (Kok rasanya udah tuaa buanget). Beberapa kali gurunya meminta penyelesaian tugas dengan mencarinya melalui internet. Maksud dan tujuan sang guru memang baik, mengenalkan murid pada teknologi. Nah, disinilah peran orang tua dan kakak (aku) mutlak diperlukan.
Yup, internet memang sudah bukan hal yang langka dan mahal saat ini. Beruntung, dirumah sudah ada PC dan koneksi Speedy, jadi adek tidak perlu ke warnet untuk mengerjakan tugasnya. Aku pun juga sering memanfaatkan internet untuk keperluan tugas kuliah dan pekerjaan tentu saja. Dengan berlangganan paket speedy unlimited, biaya per bulan jauh lebih murah daripada harus ke warnet tiap kali mengerjakan tugas. Dan yang paling penting, adek bisa tetap dalam pengawasan keluarga.
Bapak sengaja tidak membelikannya laptop ketika dia memintanya sebagai hadiah ulang tahun. Bapak lebih memilih membelikannya sepeda. Jika adek punya laptop, aku dan orang tua jelas tidak bisa mengontrol pemakaiannya. Bisa saja dia browsing situs-situs “adult content” ataupun maen game online semalam suntuk di kamarnya sendiri. Hal ini akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung atau jangka panjang. Prestasi sekolah dipastikan langsung terjun bebas karena tak lagi konsentrasi dengan sekolah, tak lagi belajar dan mengerjakan PR. Secara fisik pun juga sangat berpengaruh. Apalagi untuk anak seusianya. Kesehatan mata, punggung, dan tangan. Dan mungkin kemampuan bersosialisasinya akan berkurang karena dia lebih fokus ke laptop daripada bermain dengan teman-teman seusianya. Seperti yang biasa dia lakukan di sore hari.
Komputer di rumah, sengaja di tempatkan di ruang keluarga. Sembari ibu atau bapak melihat tayangan tv, masih tetap bisa mengawasi adek. Situs apa yang dia buka dan berapa lama dia bermain game. Sebagai kakak, yang lagi berusaha jadi kakak yang baik, pun turut andil dalam pengawasan. Aku lebih cenderung memberikan contoh. Aku tidak membuka situs pornografi, tidak terlalu sering facebook-an dan twitteran. Membuka situs-situs berita lebih banyak manfaatnya untuk menambah pengetahuan dan mengikuti perkembangan dunia.
Jika ingin lingkungan kita ber-internet sehat, mulailah dari diri kita sendiri. Semoga energi positif ini menular ke orang-orang disekitar kita.
To my brother, you have to stay on the right track until you can choose and analyze the informations you get from the internet.
Oct 18, 2010
Pengen Coba-coba
Awalnya sih punya sisa kain. Trus mikir... emmm dibikin paan ya?
Ahaa...cling, ada ide di otak. Dan project pun dumulai.
Kalo cuma kain digabung, sepertinya kurang lucu deh. Akhirnya beli kain flanel yang warnanya serasi dengan kain itu. Kubuat pola bunga dan love.
Setelah itu mulailah menggabungkan kedua kain tersebut. Nggak pake pola karena polanya udah ada di kepala. Asal gabung aja.
Trus mulai bikin sepasang tali. Warnanya bukan disengaja beda sih, tapi karena emang sisa kainnya nggak memungkinkan kalo dibuat sama. ^_^
And Voila... This is it, Simple bag ala Danie. ^_^
Oct 15, 2010
Aku Bisa Loh
Ettsss... jangan salah, jauh di dalam diriku tersembunyi sifat feminin juga loh, meski tidak dominan. Buktinya aku bisa kok ngelakuin kegiatan cewek seperti menjahit, memasak, dan membuat kerajinan tangan.
Nih, kalo mao liat.
Join di Momen Ultah Loenpia ke-5
Aku belom pernah sekalipun ikutan kober (Kopdar Bermutu). Pengen sih mengenal mereka lebih dekat, tidak sekedar dari blog dan tulisan saja. Tapi jadwalnya bentrok. Maklum, harus kuliah, ben lulus, rak mbaleni neh, rak diseneni emak. Semoga laen waktu bisa ikutan.
Semoga makin MANTAB.
Ntu, tartnya dibagi-bagi yang adil ya. ^_^
Oct 14, 2010
Sehari Tanpa Nasi
Nah, kalo beras diganti, kita makan apa ya? Mie instan? Bukankah mie instan tuh nggak baek buat kesehatan. Masih mending makan nasi to?
Atau kita makan makanan yang terbuat dari gandum? Lha wong gandum saja masih diimport kok. Kalo Indonesia sudah bisa menumbuhkan gandum, bolehlah kita makan roti tiap hari. Wah...wah...pemerintah dapat wangsit darimana sih? Emm.. tapi untuk kasus ini perlu studi banding ke Rusia atau nggak ya?
Apakah pemerintah udah nggak punya jalan keluar lagi? Daripada mencanangkan sehari tanpa nasi, lebih baek meningkatkan produksi beras nasional. Tentu pemerintah lebih tau untuk persoalan ini. Liat saja luasnya negeri kita tercinta ini. Sawah pun masih terhampar luas. Tapi butuh campur tangan pemerintah untuk meningkatakan kualitas dan kuantitas beras nasional.
Dan butuh waktu untuk mengubah mind set Indonesia, kalo nggak makan nasi berasa belom makan.
Akan seperti apa Indonesiaku sepuluh tahun mendatang?
Mikir negoro marai ngelu nda. Negoro ae rak pernah mikir aku. *Curhatan wong cilik*
Dani 'n Obama
When I was Young
Social network yang terkenal saat ini pastilah facebook, twitter, koprol dan sejenisnya.
Waktu itu (dani masih SMP beranjak SMA) facebook belum nyampai ke Indonesia dan belum merambah dunia persilatan apalagi menyentuh hidupku. Istilah @l4y pun belum dikenal. Ada sih beberapa yang udah narsis lewat friendster, dan sayangnya aku nggak tertarik dengan situs pertemanan itu. (Padahal ngak punya duit buat ke warnet, mending jajan soto di kantin sekolah). Internet sejam Rp 8.000 dan bandingkan harga soto yang cuman lima ratus rupiah. Warnet pun nggak menjamur seperti saat ini, apalagi laptop dan modem belum semurah sekarang. Kalo sekarang tarif Internet perjam sama dengan harga soto deket rumah gue, cuma tiga ribu. (Alah dan, belagu loe pake “gue” segala). Gramedia jadi tempat nongkrong asyik, murah meriah dan nyaman.
Hahahha….aku hanya ingin mengingat masa mudaku. Masa mudaku yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan belajar, bikin tugas dan PR, menulis lagu, cerpen dan sejenisnya. Kadang jail juga sih. Dulu menulispun masih dengan media kertas dan pulpen, kalo udah bener2 rapi, baru ke rental komputer buat diketik dan dicetak.
Buat yang seumuran denganku, pasti ngalami juga cerita berikut ini. Hadohhh, berasa tua banget dweh.
Pulang sekolah, nyalain radio, dengerin acaranya. Ambil hape (masih jadul, monochrom dan monophonic), mulai ketik ketik, kirim salam dan request lagu yang lagi hitz. Mantengin radio nungguin smsnya dibaca padahal belum tentu yang dikirimi salam dengerin juga, soalnya denger radio sebelah. Beda selera.
Yang paling ku inget, salah satu acara di radio emmm… lupa namanya. Acaranya tuh acara bagi-bagi no HaPe buat nyari kenalan baru.
Sekilas tentang acaranya:
Sang penyiar pujaan hati dengan suara indah nan merdu mengalun membacakan pesan singkat dari kawula muda. Membayangkan wajah penyiar itu pastilah seganteng dan secantik suaranya. Dolo, kalo pengen liat wajah asli mereka mesti maen ke stasiun radio trus minta poto bareng.
*Sms dari 05246… (sekian-sekian) : halo, gue cowok mau cari kenalan cewek, sms pasti dibalas, no miskol ya.
*Sms selanjutnya dari 0856….(sekian-sekian) : gue cewek, mau cari temen, cewek cowok gpp, asal masih SMA. Sms ya.
*Sms dari 081575752....: hae cewek2 cantik, gue Anto, sms gue dunk. Lo miskol, gue telpon deh.
Dan masih banyak lagi, intinya mempublikasikan no hape.
Ternyata radio menjadi social network yang murah. Dengan modal pulsa sms, bisa dapat teman, sahabat, musuh dan bahkan pacar. Tapi dulu sepertinya istilah social network / jejaring sosial pun belum diperkenalkan di Indonesia (atau dani yang nggak gaul kaleee).
Perkenalan berlanjut menjadi kopdar. Entah siapa yang pertama kali memberi istilah kopdar, aku juga kagak tau, tanya mbah gugel aja. Tempat bisa dipilih, tergantung budget tentunya. Dan yang jadi favorit pastinya Matahari dan Citraland. Dolo, kadang curang juga. Terima telpon selalu pake headset, tertutup rapi dengan rambut.
“Kamu dimana? Jadi pake baju apa? Kaos item gambar slank pake topi putih ya?”
Seperti secret agent, mengamati gerak –gerik tersangka tanpa dia ketahui. Gotcha…!!!
Hmm… wajahnya nggak menjanjikan, terlalu pendek, item pula. Dan dengan jurus seribu alasan, menolak ketemuan, kabooooorrrrrr. Matiin Hape, ganti nomor. Hahhaaaaaa….. SADIS.
Beberapa bulan selanjutnya. Hmm… tampang lumayan. Bolehlah. Ternyata anaknya juga seru diajak ngobrol. Tapi…. Belum juga sebulan udah bilang, “kamu mau jadi pacarku? Harus mau ya!”
Mamaaaaaaaaaaa…….. kaboooorrrr lagi. Aku kan masih muda, nggak boleh pacaran. Tampang juga masih polos banget. Nggak tau apa sih cinta dan komitmen.
Ganti nomor lagi. Hahahaa….
When I was young ^_^
(Kenangan jaman SMP)
Pasti PAS
Mereka bilang, wajahmu pas-pasan. Tetapi aku memilihmu.
Wajahmu emang pas kok. Hidung cuma satu dengan dua lubangnya. Mulut pun juga satu. Dua mata, satu jidat, dua pipi, satu dagu. Semuanya pas, nggak ada yang kurang atau berlebih.
Mereka bilang, modalmu pas-pasan. Tetapi aku memilihmu.
Kamu punya modal keberanian tuk nyatakan cinta. Kamu punya modal ketulusan hati tuk memberikan kasih. Kamu punya modal kesabaran tuk belajar memahamiku. Kamu punya modal sayang tuk selamanya mencintaiku.
Mereka bilang, aku bisa mendapatkan seseorang yang lebih darimu.
Lebih yang seperti apa?
Lebih ganteng? Bukankah jika engkau menua nanti, seganteng apapun, wajahmu tetap jadi keriput. Takkan ada sisa kegantengan di masa mudamu dulu.
Lebih kaya? Bukankah kekayaan hanya titipan Allah semata dan sewaktu-waktu Allah bisa mengambilnya kembali meskipun kita tidak rela.
Lebih berpendidikan? Bukankah gelar sarjana tidak menjamin manusia itu terpelajar. Liat saja ulah beberapa para pejabat.
Aku tahu, Allah sudah mengatur semuanya. Seperti halnya tak ada selembar daun jatuh tanpa sepengetahuanNya. Termasuk urusan hati manusia. Allah sudah menentukan kadar PAS-nya.
Lampu Ijo
Tumben perjalanan hari ini begitu lancar. Di traficlight Supriadi, pas dapet lampu ijo. Hmmm...lumayan. Di depan pasar Gayamsari yang biasanya macet, pun lancar dan aman. Sama halnya di perempatan jalan Gajah. Ke kiri jalan terus biasanya tak pernah lepas dari kemacetan. Tapi hari ini kok lancar banget ya. Sampai di traficlight pasar Mrican, dapet ijo lagi. Alhamdulilaah. Dan di traficlight lampersari/sompok (nggak tau sih) dapet ijo lagi tanpa harus berhenti nungguin si merah itu berubah warna. Di traficlight pertigaan Java Mall, semua lancar terkendali. Dan traficlight terakhir Kaliwiru (pertigaan Jl Sultan Agung, Dr Wahidin dan Teuku Umar) lagi lagi si ijo menyala. Beruntungnya aku hari ini, tak menemui kemacetan dan lampu merah. Jarang2 loh ngalamin kejadian ini.
Seandainya hidupku selancar perjalanan ke kantorku hari ini, betapa senangnya. Emmm...tapi hidup lurus dan lancar tanpa hambatan tu kurang seru. Dengan masalah-masalah dalam hidup, kita jadi lebih dewasa. Jadi lebih mengerti arti hidup dan pada akhirnya jadi lebih bersyukur.
Sep 16, 2010
Nama yang saya temukan di FB ^_^
Tulisan ini sebelumnya sudah dipost di facebook.
Sebelumnya saya minta maaf karena tidak meminta izin terlebih dahulu kepada yang bersangkutan dengan adanya tulisan ini. Tidak ada maksud apapun. ^_^
Nae AyaengiNeldern'myzwiettluph LoebexCietiecwitycimmoitcekali << nama ini saya temukan di komentar salah satu teman.
Habeebchuex BlackcoffeeholicNicotinelovers Learningtweakingmaniact << nama ini ada di tag photo salah satu teman.
Aiiu Kupyur SUkamerah 'n'nightmarebeforechristmas- << nama ini ada di list saya.
Kwooek Ciichubychubii (Zhuzhusheshe Yhuyhu) << nama ini ada di list saya.
Rama LoenlaeinnCo'lebhay Yankpianmaksoettu << nama ini ada di list saya.
Dan ini hasil penelusuran saya di salah list friend Aiiu Kupyur (terinspirasi, karena dia masih SMU, masa-masa ber"lebay ria" ^^).
Thanks ya dek, dah kasih inspirasi buat nulis lagi.
-Icinkeparatzbangsat Buronanmertuasesa'adtt Part III
-Bajjoel Belajarlagiuntukditerima- (Bajoel Ady Lupek)
-Icein Keparatzbangsatrocknrolljahadt Talieguitarzpagadt- (ﻤﺤﻣﺪ ï»¤ïº¨ï» ïº¼ï»´ï»¨)
'fbL-kemensiianakbrutalistdead KingScreaming Kecil
AdeJoselyneamabeleonadiokillms FelixbieberEmotionsohotz
Adriknaahimawarii Omoshiroi Masiisuwungsangaddthsangaddt
Agumb Sii Anag Pendiamyangselalumerasasedih
Alejandrojhokovic Sipenatakostumbandtnt
Bbowolulusanckulaakademifutsal Darifcbarcelonadiusiamuda (Boay Blaster Delonge)
Nggak habis pikir, darimana adek-adek ini dapat inspirasi. Saya panggil adek, karena usia mereka jauh dibawah saya dan saya berasa tua banget T_T. Dan benar, adek adek ini menyalahi kaidah bahasa Indonesia baku yang sudah disempurnakan. Hahahaaa...serius bener tulisannya. Bukan-bukan itu yang mau saya bahas sekarang, karena saya sadar masih banyak yang berkompeten untuk bidang tersebut.
Jika dibaca sepintas, ini nama apa seh? What the **** that supposed to mean? (Setidaknya itu yang terlintas di otak saya, meski tak sempat terucap). Cobalah baca dengan seksama karena ada arti dibalik nama tersebut. Karena jujur, otak saya tak mampu mencerna kata-kata itu jika hanya sekali membaca. Mungkin dikarenakan ada perbedaan zaman atau istilahnya : "gue tuh jadul and nggak gaul". Hahahahaha
Sedikit kesimpulan yang saya temukan berdasarkan penemuan nama-nama tersebut diatas.
1. Mereka tidak suka sesuatu yang simpel dan praktis. Nama panjaaaaaaaaaaaang banget. Ribet euy.
2. Mereka suka menambahkan aktifitas dan kesukaan di belakang nama.
3. Dinilai tidak mengikuti tren jika hanya punya nama singkat, padat dan jelas.
contoh : Slamet Riadi <<>
Danny Set <<>
El Pe <<>
4. Orang bilang, nama adalah doa, mungkin tidak berlaku buat mereka.
contoh : -Icinkeparatzbangsat Buronanmertuasesa'adtt Part III
Ah, namanya juga anak muda, masa-masa mengeksplorasi diri, mencoba hal-hal baru dan menunjukkan eksistensinya pada dunia. Tetap semangat yach adek-adeku, penerus bangsa!!!
Aug 11, 2010
Hal SEPELE yang bikin ilfil
Daftar berikut ini, mungkin biasa aja bagi orang lain, tapi bikin aku ilfil, males and @argghhh........
1. Kaki jedug2 meja.
Apa ya bahasa indonesianya? Mungkin bagi seseorang, hal ini biasa aja. Dengan santainya, jedugin kaki di meja meeting. Tapi bagiku, aarggggghhhhhhhhhh, STOP that! Seperti nggak ada kerjaan lain aja. Ganggu ketenangan batinku tau! Nggak tau kenapa aku benci banget hal SEPELE and NGGAK PENTING ini.
2. Buang tisu atau bungkus permen dari dalam mobil yang melaju.
Emang loe pikir, jalan ini tempat sampah? Hal-hal kecil yang nggak manusia sadari. Pemerintah sudah menyediakan tempat sampah, harusnya dimanfaatkan dong. Jangan cuman dijadikan hiasan jalan. Samaph bisa jadi penyebab banjir loh. Mending sekalian buang handphone, laptop atau IPad. Pasti dengan ikhlas aku akan memungutnya. Disarankan sebelum membuangnya,di pack dulu dengan sterofoam, biar ga tergores aspal. Tapi jangan buang brankas dari dalam mobil ya.
3. Buang angin alias kentut.
Menurut tertuduh ataupun terdakwa yang sudah divonis hakim, kentut merupakan kenikmatan tersendiri. Lega ... ungkap mereka dan alibi yang sering digunakan untuk membela diri "daripada nggak bisa kentut masuk RS, hayo siapa yang mau?" Cuih, pembelaan macam apa itu? Kentut tetap saja menjijikan apapun alasanya. Seharusnya pemerintah mengatur tata cara kentut yang sehat dan sopan serta tidak mengganggu stabilitas nasional. Bayangkan saja jika terjadi huru-hara akibat tidak terima dikentutin. Pas di muka dengan sengaja dan pasang tampang tidak berdosa.
4. Cari harta karun habis makan.
Di warteg, kafe ataupun restoran, Sebel nggak sih ketika liat teman kita (atau pengunjung lain), dengan nyantainya cungkil2 gigi mencari sesuatu yang nyelip? No comment lah buat yang ini. And nggak da nasehat buat pelaku, karena menurutku orang ini sudah sakit stadium VI.
Masih banyak sih sebenernya, tunggu chapter selanjutnya.